Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Tiga berita terpopuler kanal hukum pada Rabu pagi ini dimulai dari kasus Polwan bakar suami di Mojokerto. Komnas Perempuan ungkap penyebab wanita bisa menjadi pelaku KDRT.
Berita terpopuler berikutnya adalah bisnis bos rental mobil yang tewas dikeroyok di Sukolilo Pati. Burhanis adalah pemilik rental mobil Mitra Cempaka yang mengawali usahanya dari 3 angkot dan kini punya 18 mobil.
Berita terpopuler ketiga adalah tentang hilangnya Habibi Subandi, dosen Universitas Brawijaya (UB) yang dilaporkan hilang sejak 3 Juni. Warga Perumahan Pandanwangi Royal Park, Jalan Simpang Sulfat Utara, Malang, Jawa Timur itu terakhir terlihat menghadiri acara akikah di depan rumahnya.
Berikut 3 berita terpopuler kanal hukum pada Rabu, 19 Juni 2024:
1. Polwan Bakar Suami, Komnas Perempuan Ungkap Sebab Wanita jadi Pelaku KDRT
Suami bisa menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Peristiwa terbaru yang menjadi sorotan publik adalah kasus polwan bakar suami di Mojokerto, Jawa Timur.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Anggota polisi wanita (polwan), Briptu Fadhilatun Nikmah, membakar suaminya, Briptu Rian Dwi Wicaksono, pada Sabtu, 8 Juni 2024. Polres Mojokerto menetapkan Briptu Fadhilatun sebagai tersangka kasus KDRT.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga, korban maupun pelaku KDRT bisa laki-laki atau perempuan. Meski korban KDRT jauh lebih banyak menimpa wanita, tapi tak menutup kemungkinan mereka bisa menjadi pelakunya.
Komisioner Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan), Veryanto Sitohang, mengatakan wanita menjadi pelaku KDRT dipicu kondisi rumah tangga yang tidak aman dan nyaman.
"Lingkaran kekerasan dalam rumah tangga memicu korban membalaskan rasa sakit maupun penderitaan yang dialaminya,” katanya pada Tempo melalui sambungan telepon, Ahad, 16 Juni 2024.
Sebabnya, dalam kasus KDRT yang tersangkanya wanita, Veryanto meminta ditekankan prinsip perempuan berhadapan dengan hukum. “Sehingga akar masalah kekerasan dalam rumah tangga dapat diurai dan diselesaikan, termasuk pemulihan dan rehabilitasi masing - masing pihak yang terlibat dalam lingkaran kekerasan tersebut," ucap dia.
Terhadap suami yang menjadi korban KDRT, kata Veryanto, mereka juga berhak mendapatkan pemulihan hingga pendampingan hukum. “Siapapun korban dapat mengakses lembaga layanan baik yang diselenggarakan oleh masyarakat sipil maupun pemerintah, termasuk dari lembaga - lembaga bantuan hukum untuk penanganan hukumnya maupun lembaga konseling untuk pemulihan," katanya.
Ia menuturkan kekerasan dalam rumah tangga adalah persoalan serius yang membutuhkan penanganan dan pencegahan yang lebih baik. "Namun sebaliknya, KDRT kerap diabaikan, dianggap bukan persoalan serius dan jauh dari penanganan, meskipun kita telah memiliki UU Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga telah ada selama dua dekade," uucap Veryanto.
Polwan Bakar Suami: Briptu Fadhilatun Alami Banyak Tekanan
Veryanto mengatakan dari sejumlah pemberitaan, Briptu Dhilla diduga mengalami tekanan hidup yang berlapis-lapis. Mulai dari himpitan ekonomi, kebiasaan buruk suaminya, Briptu Rian Dwi Wicaksono, yang suka berjudi, hingga kelelahan karena mengurus tiga balita.
"Diperburuk pertengkaran yang berulang kali akibat judi online yang tidak mendapat tanggapan dari suaminya. Kondisi tekanan yang memuncak ini akhirnya mengarah pada tindakan membakar suaminya," kata Veryanto pada hari Kamis, 13 Juni 2024 di Jakarta.
Veryanto menuturkan setiap orang berpotensi mengalami gangguan mental akibat tekanan hidup, tidak hanya perempuan. Sebabnya, bantuan dari orang lain sangat penting untuk bisa melewati keadaan ini dan mencegah efek yang lebih berat.
Selanjutnya bisnis bos rental mobil yang tewas dikeroyok di Sukolilo Pati...
2. Bisnis Bos Rental Mobil yang Tewas Dikeroyok di Sukolilo Pati, Berawal dari 3 Angkot Kini Punya 18 Mobil
Spanduk bertuliskan "Mitra Cempaka" jadi saksi bisu perjuangan Burhanis, bos rental mobil berusia 52 tahun asal Kemayoran, Jakarta Pusat. Dia meregang nyawa setelah dikeroyok warga dan dituduh maling di Desa Sumbersoko, Kecamatan Sukolilo, Pati pada Kamis, 6 Juni 2024.
Indra Jayanata, salah satu rekan dekat Burhanis sekaligus tangan kanannya bercerita bahwa almarhum telah merintis Mitra Cempaka sejak sekitar 2007 atau 2008. Namun nahas, Burhanis justru menemui ajalnya saat hendak mengambil mobilnya yang tak kunjung dikembalikan.
"Ini spanduk yang di depan sudah lama, kisaran delapan tahun," kata Nata, panggilan akrabnya ketika ditemui Tempo di rental mobil Mitra Cempaka Jakarta Pusat pada Ahad, 16 Juni 2024.
Rental mobil Mitra Cempaka berlokasi di Jalan Sumur Batu Raya Nomor 10, Kemayoran, Jakarta Pusat. Dalam gang yang tak terlalu luas itu, terdapat sebuah meja dan beberapa kursi tempat pengusaha rental mobil itu atau karyawannya biasa menyambut klien. Di dalamnya ada beberapa spanduk, dari yang berukuran besar hingga kecil.
Di spanduk dengan latar belakang berwarna biru, bertuliskan beberapa jasa yang ditawarkan oleh rental mobil ini. Mulai dari peminjaman lepas kunci, dengan supir, periode harian, mingguan, bulanan, kendaraan yang bisa diantar atau dijemput sendiri, harga yang bersaing, dan dengan persyaratan yang mudah. Burhanis bos rental mobil yang menjadi korban pengeroyokan akibat salah paham di Pati, Jawa Tengah. Dok Keluarga
Laki-laki berusia 58 tahun teman dekat Burhanis itu mengatakan Mitra Cempaka menyewakan berbagai macam jenis mobil. "Alhamdulillah mobil Pak Haji (Burhanis) ini ada 18. Yang paling mahal Expander, sisanya ada Mobilio, Avanza, Xenia, dan Innova," ujarnya.
Iman Sanifar (26), salah satu karyawan Burhanis mengatakan biaya sewa mobil Rp 350 ribu untuk waktu 24 jam. Dia mengatakan bosnya itu jarang ke kantor dan hanya datang sesekali untuk mengontrol usaha. "Ya ke sini kadang lihat pembukuan atau kalau ada langganan dia ya itu doang," ujar Sanifar.
Sanifar menyebut Burhanis mempunyai dua karyawan dalam menjalankan usaha rental ini. Satu karyawan yang bertugas menjaga kantor, dan satu lagi yang turun ke lapangan untuk mengantar dan menjemput mobil. "Satu karyawan lapangan yang ikut ke Pati," ucapnya.
Kedua karyawan ini tadinya merupakan sopir angkot milik Burhanis. Sebelum menjalankan usaha rental mobil, almarhum memiliki tiga angkot dengan nomor 37. Mereka dipekerjakan oleh Burhanis lantaran usaha angkotnya telah berhenti beroperasi.
Memasuki tempat rental mobil ini, ada salah satu spanduk yang menyita perhatian dari Buser Rentcar Nasional atau BRN, komunitas rental mobil se-Indonesia. Mereka turut berduka atas kematian Burhanis. "Usut tuntas kasus pengeroyokan dan pembunuhan pengusaha rental mobil di Sukolilo Pati," tulis spanduk dari BRN yang disertai foto pemilik rental mobil Mitra Cempaka itu.
Hingga kini, usaha rental Mitra Cempaka milik Burhanis masih berjalan. Berdasarkan pantauan Tempo di lokasi, calon klien masih mendatangi rental untuk bertanya-tanya seputar peminjaman mobil. Ada dua orang yang datang, sepasang suami istri, mereka bertanya soal harga rental mobil untuk semalam dan meminta kartu nama rental ini.
Selanjutnya dosen Universitas Brawijaya yang hilang terakhir terlihat di acara akikah...
3. Dosen Universitas Brawijaya yang Hilang Terakhir Terlihat Hadiri Acara Akikah
Habibi Subandi, dosen Universitas Brawijaya (UB), dilaporkan hilang sejak 3 Juni. Hingga kini keberadaannya belum diketahui.
Habibi tinggal seorang diri usai bercerai dari istrinya di Perumahan Pandanwangi Royal Park, Jalan Simpang Sulfat Utara, Malang, Jawa Timur. Ketua RT. 20, Taufik, membenarkan jika Habibi salah satu warganya.
”Kalau lihat di pamflet (info orang hilang) tanggal 3 Juni 2024. Ya berarti sama. Soalnya terakhir ketemu itu waktu ada acara akikah tetangga di depan rumahnya,” kata Taufik, Jumat, 14 Juni 2024 dikutip dari Teras.id.
Hilangnya Habibi diketahui setelah pihak kampus tempatnya mengajar, Universitas Brawijaya, menghubungi keluarga. Pihak kampus menyampaikan kepada keluarga bahwa Habibi sudah tidak masuk mengajar selama sepekan per 10 Juni 2024.
Pihak keluarga pun sudah menghubungi Habibi melalui telepon, tetapi tidak aktif. Pihak keluarga akhirnya melapor ke Polsek Blimbing, Kota Malang, pada Kamis, 13 Juni 2024.Habibi Subandi, dosen Universitas Brawijaya. Istimewa
Namun, pihak Polsek Blimbing menyarankan agar keluarga terlebih dahulu mencari Habibi dengan cara membuat berita orang hilang kemudian menyebarkannya di media sosial. Jika tidak berhasil dengan cara tersebut, Polsek Blimbing menyarankan agar segera melapor ke Polres Kota Malang.
Kakak Habibi, Helmiyah, mengatakan ia bersama tiga saudara lain dan ibunya telah mendatangi rumah Habibi di Kota Malang. Namun, mereka tidak menemukan keberadaan Habibi setelah memeriksa rumahnya.
Helmiyah mengatakan diduga Habibi pergi menggunakan sepeda motor yang biasanya dia pakai untuk beraktivitas. Sepeda motor tersebut milik Helmiyah yang dipinjamkan untuk adiknya itu. "Enggak ada, sepeda motornya dibawa," kata Helmiyah saat dihubungi Tempo pada Sabtu malam, 15 Juni 2024.
Setelah memantau rumah Habibi, Helmiyah bersama tiga saudara dan ibu kandungnya melaporkan kehilangan Habibi ke Polresta Kota Malang. "Setelah itu langsung ke Polresta Kota Malang untuk melapor (kehilangan Habibi)," kata Helmiyah.
Pilihan Editor: Polda Jateng Minta Masyarakat Tak Generalisasi Seluruh Pati Jadi Basis Penadah Kendaraan Bodong