Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Hukum

TPNPB-OPM Tunda Proposal Pembebasan Pilot Susi Air yang Disandera

TPNPB OPM sebelumnya mengungkap rencana untuk membebaskan pilot Susi Air Philip mark Mehrtens yang telah disandera lebih dari setahun.

12 Agustus 2024 | 15.59 WIB

Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) Sebby Sambom buka suara terkait kondisi terkini Pilot Susi Air, Philips Merthens, sejak disandera sejak Februari 2023, dalam kondisi baik. Tak hanya kondisi Philips yang baik-baik saja, Sebby juga menuturkan bahwa pilot asal New Zealand ini makan dengan teratur. Dok. TPNPB OPM
Perbesar
Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) Sebby Sambom buka suara terkait kondisi terkini Pilot Susi Air, Philips Merthens, sejak disandera sejak Februari 2023, dalam kondisi baik. Tak hanya kondisi Philips yang baik-baik saja, Sebby juga menuturkan bahwa pilot asal New Zealand ini makan dengan teratur. Dok. TPNPB OPM

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka atau TPNPB-OPM, Sebby Sambom mengatakan kelompoknya menunda proposal pembebasan pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens. Dia menyebut penyebab penundaan rencana pembebasan Philip lantaran adanya pembunuhan pilot asal Selandia Baru, Glen Malcolm Conning pada 5 Agustus lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Berdasarkan keterangan Satgas Damai Cartenz, pilot helikopter itu tewas usai ditembak oleh kelompok OPM. Panglima Komando Operasi Gabungan Wilayah Pertahanan atau Pangkogabwilhan III Letnan Jenderal Richard Tampubolon menyebut, kelompok kiriminal bersenjata itu melarikan diri ke arah Nduga, Papua Pegunungan setelah melakukan pembunuhan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Belakangan Markas Pusat TPNPB-OPM membantah jika kelompoknya disebut sebagai aktor pembunuhan Glen Malcolm. Sebby mengklaim, pembunuhan pilot asal Selandia Baru itu dilakukan oleh militer Indonesia melalu proksi kelompok barisan merah putih, di bawah pimpinan Lenis Kogoya.

"Jadi tentang pilot (Philip), kami rencana target bulan ini atau bulan depan membebaskan," kata Sebby saat dihubungi Tempo, Senin, 12 Agustus 2024.

Namun, menurut Sebby, kelompoknya bakal menyiapkan strategi lain ihwal pembebasan Philip. Pilot Susi Air itu telah disandera kelompok pimpinan Egianus Kogoya sejak awal Februari 2023.

Dia mengatakan, dalam waktu dekat, para pemangku kepentingan TPNPB-OPM akan melakukan rapat. Agenda rapat itu membahas strategi rencana pembebasan Philip usai insiden pembunuhan pilot Glen.

Menurut Sebby, saat ini kelompoknya masih disibukkan dengan kasus pembunuhan pilot Glen Malcolm. Ia mengklaim, tudingan yang diarahkan ke kelompoknya itu memecah fokus dalam rencana membebaskan pilot Susi Air tersebut.

"Maka proposal belum kami umumkan. Nanti minggu ini atau minggu depan akan ada rapat lagi," kata Sebby. Dari hasil rapat itu, ujarnya, TPNPB-OPM akan mengumumkan proposal pembebasan Philip.

Pernyataan Sebby berbeda dari keterangan awalnya. Sebelumnya, Sebby mengatakan pilot asal Selandia Baru itu ditengarai sebagai mata-mata. "Kami anggap dia mata-mata untuk memantau pertahanan TPNPB di Mimika," ujar Sebby saat dihubungi pada Senin, 5 Agustus 2024.

Dia mengungkapkan, Distrik Alama merupakan wilayah konflik bersenjata. Ia menegaskan, kelompoknya juga telah melarang pesawat, pembangunan, dan aktivitas lain masuk ke wilayah tersebut.

Larangan tersebut untuk menghindari militer Indonesia memasok logistik dan pasukan di wilayah tersebut. "Tapi karena kepala batu (keras kepala), ya itu risiko tanggung sendiri," ujarnya. 

Kepala Satuan Tugas Humas Operasi Damai Cartenz 2024, Komisaris Besar Bayu Suseno, membantah klaim Sebby Sambom yang menolak pembunuhan dilakukan OPM. Menurut dia, Sebby tidak memiliki pengetahuan dasar perihal hukum humaniter.

"KKB sering melakukan pembenaran atas kejahatan mereka," katanya lewat keterangan tertulis pada Kamis, 8 Agustus 2024.

Bayu menepis tudingan Sebby karena pihak Satgas Damai Cartenz telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara, dan pemeriksaan saksi di lapangan udara Distrik Alama. "KKB justru menuduh pemerintah dan pihak militer sebagai pelaku pembunuhan pilot tersebut," kata dia.

Menurut Bayu, sudah banyak warga sipil yang dibunuh oleh KKB, mulai dari warga pendatang hingga orang asli papua (OAP) yang bekerja sebagai tenaga kesehatan, guru, tukang ojek. "Yang terakhir adalah pilot asal Selandia Baru tersebut," ujar perwira menengah Polri itu.

Saat dikonfirmasi Tempo, Kepala Satuan Tugas Operasi Damai Cartenz, Brigadir Jenderal Faizal Ramadhani, mengatakan belum memastikan siapa kelompok yang membunuh Glen. “Masih dalam penyelidikan,” kata dia.

Eka Yudha dan Advist Khoirunnikmah berkontribusi dalam penulisaan artikel ini

Novali Panji Nugroho

Lulus dari Program Studi Ekonomi Pembangunan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Bergabung dengan Tempo pada September 2023. Kini menulis untuk desk Nasional, mencakup isu seputar politik maupun pertahanan.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus