Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Delapan pelajar yang ditangkap karena melakukan penghadangan truk di jalan tol Tangerang-Merak mengaku sengaja melakukan aksi berbahaya tersebut untuk bahan pembuatan konten di media sosial. "Di jalan arteri sudah biasa, jalan tol yuk, tantangan lebih besar," ujar para pelajar itu seperti ditirukan Kepala Induk PJR Tol Tangerang-Merak Komisaris Wiratno, saat dihubungi Tempo, Jumat, 17 Juni 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Wiratno, delapan pelajar yang terdiri dari TBM, 13 tahun, R 15 tahun dan S, 14 tahun, Sh 14 tahun, KA 15 tahun, SS 14 tahun, Iq 17 tahun, dan D 16 tahun merupakan kelompok pelajar pembuat konten berbahaya dengan menghadang truk di jalanan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mereka telah membuat video viral dengan konten penghadangan truk di jalan raya. Video pertama menggambarkan penghadangan truk di jalan arteri dan membuat salah satu pelaku terlindas.
Video viral kedua mereka di media sosial di jalan tol Tangerang-Merak. Ulah ini mereka lakukan pada Senin 13 Juni di KM 67.400 arah Tangerang-Merak.. "Mereka memberhentikan kendaraan yang sedang berjalan dengan paksa baik di lajur 1 maupun 2 yang mengakibatkan kendaraan mengerem mendadak," kata Wiratno.
Wiratno memastikan, kelompok remaja ini baru sekali mengambil gambar penghadangan di jalan tol Tangerang-Merak. "Aksi kedua mereka berhasil kami gagalkan pada Kamis 16 Juni kemarin."
8 pelajar berbagi Peran
Wiratno menjelaskan, delapan pelajar ini memiliki peran masing-masing dalam pembuatan konten berbahaya itu. "Tiga pelajar berperan sebagai penghadang truk, yang lainnya mengambil gambar dengan kamera telepon seluler dan dua lainnya yang meng-upload di media sosial."
Berdasar hasil penyelidikan dan barang bukti yang disita seperti handphone, percakapan whatsapp, jaket dan pakaian yang mereka gunakan. Kelompok ini identik dengan pelajar dalam video penghadangan truk di jalan arteri yang viral beberapa waktu lalu.