Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Iklan

40 tahun di puncak prestasi

PT Keramika Indonesia Assosiasi (KIA) satu-satunya perusahaan keramik terlengkap di Indonesia. merambah pasar dengan kualitas prima. giat melakukan diversifikasi produk, guna memenuhi kebutuhan masyarakat.

27 November 1993 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DI zaman modern ini, rumah tak hanya sekadar tempat tinggal. Kehangatan dan kenyamanan yang terpancar dari sebuah rumah, memberikan rasa tenteram bagi penghuninya. Ada beberapa faktor yang menjadi penentu untuk menciptakan suasana hangat dan nyaman itu. Salah satunya adalah pemilihan material bangunan rumah yang tepat. Teknologi 40 tahun KIA saat ini, mampu menghadirkan bahan bangunan keramik terlengkap bagi istana Anda tersebut. Mulai dari kran air sampai perlengkapan kamar mandi, lantai keramik berglazur, sampai genteng berglazur. Kesiapan mengantisipasi kebutuhan pasar ini, membuat KIA mampu menaklukkan pasar dan tetap menjadi yang terdepan. Kisah sukses yang diraih perusahaan keramik ini, merupakan perjalanan panjang penuh tantangan. Memasuki usia ke-40, KIA semakin dipacu untuk meningkatkan mutu produk dari keragaman produknya. JALAN PANJANG MEMETIK SUKSES Cikal bakal PT Keramika Indonesia Assosiasi (KIA) dimulai pada saat berdirinya CV Industri Keramik pada tanggal 17 Maret 1953 di Tanjung Pandan, Belitung. Saat itu tenaga-tenaga ahli yang dipergunakan untuk menggerakkan roda perusahaan didatangkan dari Jepang. Awal 1954 proyek yang diberi nama Pilot Plant ini sudah mulai menghasilkan barang pecah belah (fine ceramics) yang bersifat percobaan dengan dapur pembakaran yang sederhana. Kapasitas produksi kemudian mulai ditingkatkan dengan pembangunan oven yang lebih besar. Barang-barang produksi seperti isolator dan pecah belah, kualitasnya semakin ditingkatkan. Menyusul kemudian pembangunan pabrik baru yang disebut Proyek Induk yang direncanakan untuk produksi tegel porselen dan saniter dengan tenaga ahli yang didatangkan dari Jerman. Pada tanggal 28 November 1968 perusahaan ini resmi berganti nama menjadi PT Keramika Indonesia Assosiasi (KIA). Masa ini ditandai dengan dihentikannya pabrik lama dan mulai meningkatkan unit-unit mesin baru yang diperuntukkan khusus bagi barang-barang pecah belah, tegel porselen dan saniter. Sejak 1975 dengan pertimbangan khusus, perusahaan memutuskan untuk menghentikan produksi pecah belah dan memfokuskan kepada produk-produk keramik bangunan, yaitu barang saniter dan tegel porselen. Langkah selanjutnya selain meningkatkan produktivitas, efisiensi dan mutu produksinya adalah melakukan diversifikasi produk. Kembali KIA melakukan terobosan dengan memproduksi ubin lantai keramik serta genteng keramik berglazur yang langsung mendapat tanggapan positif dari pasar. Dengan pengalaman yang cukup lama serta didukung tenaga kerja profesional yang dimiliki, maka peningkatan perluasan dan diversifikasi produksi yang telah dilakukan berjalan dengan lancar serta produknya telah memenuhi standar internasional. Pada saat ini KIA, di samping pabriknya di Tanjung Pandan, Belitung -- yang terletak di atas lahan seluas 17 hektar -- juga memiliki empat pabrik lagi seluas 42 hektar di Cileungsi, Bogor, Jawa Barat, yaitu Indo American Ceramics (sanitary wares), Serpih Mas (floor tiles), Lantai Keramik Mas (roof tiles) dan Keramika Indonesia Assosiasi (glazed wall tiles). Dengan andalan produk-produk yang telah memenuhi standar internasional, maka produk-produk KIA telah diekspor ke Singapore, Fiji, Brunai Darussalam, Papua Nugini, Australia, Prancis, Italia, dan Jerman, yang dari tahun ke tahun terlihat peningkatannya. PRODUK-PRODUK ANDALAN KIA Mutu produksi yang baik dan dapat memenuhi standar internasional masih tetap merupakan komitmen KIA. Sejak awal berdirinya, yang dim ulai dengan produksi barang pecah belah (table wares) seperti cangkir dan piring, KIA tak henti melakukan riset pasar dan terus meningkatkan mutu. Perkembangan KIA selanjutnya, yang menerapkan kapasitas penuh dari produksi pecah belah, dan mengeluarkan produk baru berupa barang saniter (sanitary wares) dan tegel dinding keramik berglazur (glazed wall tiles), tak lepas dari upaya membaca keinginan konsumen. Produk-produk baru yang dikeluarkan KIA selalu mendapat sambutan baik. Dalam rangka memperluas usaha, KIA pernah menjalin kerjasama dengan beberapa perusahaan asing. Diantaranya adalah NV. Koninklyke Sphinx Ceramique dari Belanda, yang menyediakan tenaga teknologi dan manajemen. Dengan penerapan teknologi keramik yang tinggi ini, perusahaan mampu berproduksi lebih efisien dengan standar mutu internasional. Pada 1983 KIA membuka pabrik lantai keramik berglazur (glazed ceramic floor tiles) di bawah PT Serpih Mas dengan kapasitas produksiper tahun sebesar 720.000 m2, di desa Limusnunggal, Kecamatan Cileungsi, Bogor. Masih di tahun yang sama, dalam rangka mengantisipasi pasar ekspor, KIA membangun pabrik saniter dengan kapasitas produksi 360.000 unit per tahun, bekerja sama dengan American Standard. American standard adalah perusahaan America yang telah dikenal luas dalam bidang produksi & distribusi produk saniter secara internasional dengan jaringan distribusinya diseluruh dunia. Produk saniter ini dikelola oleh PT Indo American Ceramics. KIA seakan tak henti melakukan terobosan. Melihat peluang yang terbuka lebar akan kebutuhan bahan bangunan keramik bermutu, KIA kembali meluncurkan produk baru, yaitu genteng keramik berglazur (glazed ceramic roof tiles) dengan kapasitas produksi 400.000 unit per tahun, di bawah PT Lantai Keramik Mas. Pada saat ini PT Serpih Mas, PT Lantai Keramik Mas, PT Indo American Ceramics, dan PT Keramika Indonesia Assosiasi menghasilkan floor tiles (dengan produksi 2.000.000 m2/tahun), wall tiles (produksi 2,4 juta unit), glazed ceramic roof tiles (produksinya 1.350.000 m2), dan sanitary wares yang berkualitas prima dengan produksi 720.000 unit per tahun. Selama kiprahnya yang cukup panjang ini, KIA selalu berpegang pada komitmennya, yaitu menjaga kualitas produk dengan pelayanan yang memuaskan. TENAGA KERJA DAN MANAJEMEN PROFESIONAL Hingga Oktober 1993, tenaga kerja yang tersebar di pusat dan di seluruh unit operasi KIA berjumlah 3092 karyawan. Perencanaan dan pembinaan tenaga kerja selalu dilakukan secara intensif. Peningkatan kaderisasi dilakukan dengan meningkatkan pengetahuan, keahlian dan profesionalisme. Perusahaan memperlakukan karyawan sebagai mitra kerja, dan menghargai senioritas, profesionalisme, dan loyalitas. Kepada mereka diberikan kesempatan sepenuhnya untuk maju dan berkembang. Sebagai usaha meningkatkan Sumber Daya Manusia, perusahaan ini melakukan in house training, out house training/public class, dan pengiriman tugas belajar. Program pengembangan karyawan ditujukan untuk memelihara, meningkatkan, dan mengembangkan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam pelaksanaan tugas. Perusahaan juga memberikan jaminan sosial yang layak kepada karyawan, minimal sesuai dengan ketentuan pemerintah. Seluruh jaminan sosial yang diprogramkan pemerintah diikuti sepenuhnya. Para karyawan memperoleh uang makan, uang transportasi, fasilitas pengobatan, dana pensiun, asuransi kecelakaan, dan tunjangan lain. Keberhasilan KIA tak lepas dari faktor manajemennya. KIA memberlakukan sistem manajemen yang bertujuan untuk memanfaatkan fasilitas bersama, baik fisik, jasa, dan tenaga kerja, sehingga diperoleh synergic serta efisiensi maksimal. Sistem manajemen yang selama ini diterapkan ialah sistem manajemen kepemimpinan yang memberikan teladan. Pimpinan mendelegasikan wewenang secara bertahap, dan mendukung gagasan bawahan yang dianggap baik. Dalam hal ini, komunikasi dan hubungan baik antar karyawan lebih diutamakan. Selain ke dalam, perusahaan juga menjalin hubungan yang baik dengan pemerintahan dan antar asosiasi/profesional, seperti Asosiasi Aneka Keramik Indonesia (ASAKI), dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO). MENAPAK HARI ESOK NAN GEMILANG Perjalanan panjang KIA tak lepas dari kejelian membaca pasar. Sebagai perusahaan keramik pertama di Indonesia, KIA unggul dalam pengalaman. Hal ini diimbangi dengan mutu produk yang baik. Kendati pasar dalam negeri belakangan diramaikan oleh perusahaan dengan produk sejenis, namun tak menyurutkan langkah KIA. Sebaliknya, KIA terus memacu kreatifitas dan menjaga kualitas produksinya. Selain itu, kami menonjol karena merupakan yang tertua dan lebih berpengalaman. Sampai saat ini, kami masih merupakan perusahaan terlengkap dalam industri bahan bangunan keramik,kata Ir. Tedja, Presiden Direktur KIA, optimis. Dalam rangka rencana perluasan lebih lanjut, maka KIA dalam waktu dekat ini akan melakukan penawaran kepada masyarakat (go public). Sukses yang diraih KIA tak lepas dari sistem manajemen yang baik, sumber daya manusia yang berkualitas, dan mutu produk yang terjaga . Ini merupakan kunci sukses, hingga KIA tetap bertahan menjadi yang terdepan. Kegiatan ekstensifikasi mencakup upaya perluasan pabrik dengan meningkatkan jumlah produksi akan terus dikembangkan. Di tengah gencarnya para pesaing memasuki pasar yang sama, KIA terus melangkah dengan tegar. Mencari terobosan-terobosan baru guna memenuhi kebutuhan masyarakat akan bahan bangunan keramik bermutu, yang mampu merealisasikan impian mereka. Impian akan sebuah rumah yang tak hanya sebagai tempat persinggahan, melainkan lebih dari itu. Di mana kehangatan, kenyamanan, dan keindahan (estetika) menjadi tujuan akhir, di situ KIA menghadirkan rumah laksana istana bagi Anda.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus