Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Nyeri di pergelangan tangan pasti sangat mengganggu bagi siapa pun yang membutuhkan banyak pergerakan dalam aktivitas sehari-hari baik saat bekerja, berolahraga, maupun aktivitas lainnya. Nyeri pergelangan tangan dapat terjadi pada sisi kelingking atau jempol dan dapat ditandai dengan bengkak di pergelangan tangan atau terlihatnya tonjolan tulang di pergelangan sisi kelingking.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Rasa nyeri ini kerap terjadi ketika seseorang memutar pergelangan tangan ke arah luar, saat menggenggam, atau saat mendorong suatu benda.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Rasa nyeri di pergelangan tangan khususnya di sisi kelingking dapat terjadi karena adanya cedera pada struktur di pergelangan tangan yang berfungsi untuk menahan beban, yaitu di antara tulang penyusun telapak tangan dengan tulang pada sisi jari kelingking (tulang ulna) dan tulang ada sisi jempol (tulang radius).
Struktur ini dinamakan Triangular Fibro Cartilage Complex atau TFCC yang berperan penting pada banyak pergerakan terutama saat seseorang memutar pergelangan tangan dan saat membengkokkan pergelangan tangan ke arah kelingking atau yang dinamakan ulnar deviasi.
Cedera pergelangan tangan atau cedera TFCC dapat disebabkan karena terjadinya proses penuaan (degenerasi) serta aktivitas seseorang saat menahan berat sehingga merobek TFCC.
Misalnya saat membawa benda berat dan terjatuh atau saat mengayun raket dengan gerakan memutar maksimal ke arah dalam ketika berolahraga badminton. Cedera ini dapat didiagnosis melalui pengecekan riwayat aktivitas seseorang dan pemeriksaan fisik secara saksama oleh dokter spesialis ortopedi yang ahli di bidang tangan dan ekstremitas atas (lengan).
Kemudian seseorang dapat mengetahui adanya perubahan posisi pada struktur tulang melalui rontgen atau melalui MRI untuk memvisualkan apakah ada kerusakan pada struktur TFCC dengan lebih jelas.
Dokter Spesialis Ortopedi Konsultan Tangan dan Bedah Mikro, dr. Realita Malik, Sp.OT (K) TLBM, MM menguraikan, “Sebagian besar, cedera TFCC dapat ditangani dengan tindakan non-operasi dengan mengurangi aktivitas fisik dan pemberian obat anti nyeri golongan Obat Anti-Inflamasi Non Steroid (OAINS).
Tindakan seperti pemasangan gips (casting) dapat dilakukan selama 6 (enam) sampai 8 (delapan) minggu dan dilanjutkan dengan fisioterapi jika cedera terjadi karena olahraga. Namun apabila nyeri terus berlanjut, tindakan bedah melalui artroskopi pergelangan tangan (wrist joint) dapat menjadi solusi, di mana artroskopi berfungsi sebagai pemeriksaan final untuk mendiagnosis penyebab cedera sekaligus berfungsi sebagai tindakan bedah minimal invasif untuk mengatasi keluhan nyeri dan meminimalisir terjadinya komplikasi pascaoperasi.”
dr. Realita Malik, Sp.OT (K) TLBM, MM merupakan salah satu dokter spesialis ortopedi unggulan yang berpraktik di Mayapada Hospital Bandung untuk menangani kasus-kasus ortopedi. Untuk mengetahui jadwal praktik dan berkonsultasi lebih lanjut, silakan menghubungi Mayapada Hospital Bandung.