Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Salah satu penyumbang masalah utama dalam pencemaran lingkungan, baik pencemaran tanah maupun laut adalah sampah plastik. Jumlah sampah plastik diprediksi akan terus meningkat, terutama sampah plastik jenis multilayer (kemasan sachet). Berdasarkan laporan Greenpeace tahun 2020 yang berjudul “Throwing Away The Future: How Companies Still Have It Wrong on Plastic Pollution Solutions”, sebanyak 855 miliar sachet terjual di pasar global pada tahun ini, dan Asia Tenggara merupakan wilayah yang memegang pangsa pasar sekitar 50%.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tahun 2027 diprediksi jumlah kemasan sachet yang terjual akan mencapai 1,3 triliun. Padahal jenis sampah plastik ini tidak memiliki nilai di pasar daur ulang karena harganya sangat rendah dan memakan waktu lama untuk dikumpulkan. Limbah yang tidak terdaur ulang itu akhirnya banyak mencemari perairan dan wilayah pesisir. ApalagiSayangnya, kemasan sekali pakai yang tidak memiliki nilai di pasar daur ulang ini justru diigemari banyak orang di Indonesia. Bisa dibayangkan berapa banyak lagi sampah sachet yang dihasilkan apabila penggunaannya semakin meningkat setiap harinya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mimpi buruk tentang kemasan sachet dan kemasan sekali pakai ini menjadi faktor utama yang mendorong didirikannya Koinpack. Bintang Ekandanda menjelaskan perusahaan rintisan (startup) yang ia dirikan itu mencoba mempromosikan solusi penggunaan kembali (reuse) untuk mencegah kemasan sekali pakai dari sumbernya.
Koinpack merupakan salah satu perusahaan yang lahir dibawah binaan Enviu, sebuah studio ventura sosial yang bermarkas di Rotterdam, Belanda. Enviu yang sudah beroperasi sejak 2004 juga ada di India, Afrika, Chile, Malaysia, dan Indonesia. Di Indonesia, Enviu mendirikan ventura-venturanya melalui program bernama Zero Waste Living Lab yang berfokus pada solusi penggunaan ulang atau reuse untuk mencegah pencemaran lingkungan akibat penggunaan kemasan plastik sekali pakai.
Bergabung dengan Enviu pada 2020 setelah menyelesaikan program masternya di University of Leeds Inggris, Bintang diminta membuat startup yang ingin dia dirikan. Maka tercetuslah ide tentang pendirian Koinpack. Berbasis teknologi, Koinpack memungkinkan pengemasan dilakukan berkali-kali sehingga dapat menekan penggunaan plastik berujung jadi limbah
Di Koinpack, tersedia beragam produk harian rumah tangga seperti sabun, sampo, deterjen, cairan pencuci piring, beras, dan minyak goreng dari merek-merek yang sudah dikenal di masyarakat dalam kemasan yang bisa dikembalikan (returnable) dan digunakan ulang (reuse). Ukuran kemasannya pun beragam, mulaii 100 mililiter hingga 5.000 mililiter. Botol yang digunakan oleh Koinpack adalah reuseable packaging yang kompatibel dengan produk yang dijual di pasaran, memiliki umur simpan 24 bulan, bertahan pada suhu 40 derajat dan RH 90 persen, mudah dibersihkan, disanitasi, dan diisi ulang, dan dapat dilacak.
Koinpack bermitra dengan berbagai lapisan masyarakat untuk mendistribusikan produknya. Jenis-jenis mitranya beragam, mulai dari warung, bank sampah, komunitas PKK, hingga agen-agen individu. Selain untuk mendistribusikan produk, berkontribusi dalam menyelamatkan lingkungan, Koinpack juga ingin masyarakat mendapat manfaat ekonomi. Dalam dua tahun berdiri sampai saat ini Koinpack sudah memiliki 100 mitra penjualan yang tersebar di Jakarta dan sekitarnya.
Pelanggan bisa membeli produk-produk Koinpack di mitra penjualan Koinpack atau langsung mengubungi Koinpack melalui Whatsapp maupun website koinpackstore.com. Setelah melakukan pembayaran dalam 1×24 jam melalui bank transfer, pesanan akan dikirim dalam 1 hingga 2 hari. Jika membeli melalui mitra Koinpack, botol produk akan dipindai oleh mitra Koinpack menggunakan aplikasi Koinpack agar tetap terlacak. Lalu, pelanggan bisa menghabiskan isi produknya.
Setelah isi produk habis, pelanggan bisa mengembalikan kemasannya ke mitra Koinpack yang sama pada saat mereka membeli, atau bisa dijemput oleh tim Koinpack jika mereka membeli langsung ke Koinpack. Saat mengembalikan botol plastik kemasan, pelanggan akan mendapatkan cashback atau potongan hingga 20 persen lebih murah untuk pembelian selanjutnya. Nantinya kemasan kosong tersebut akan dibersihkan dan diisi ulang agar dapat dipakai kembali.
Dengan cara ini, Koinpack berusaha untuk mengubah habit masyarakat yang tadinya terbiasa membuang kemasan setelah menghabiskan produknya, sekarang mereka diajak untuk mengembalikan kemasannya agar bisa ditukar dengan cashback dan bisa digunakan ulang oleh Koinpack. Persoalam sampah plastik pun akan bisa dilawan dari hulunya.
Sebagai dari bagian Gerakan Guna Ulang Jakarta, Koinpack juga mengadakan program sosilasisasi bersama UMKM lokal dan bank sampah untuk berkolaborasi. Koinpack mengadakan pelatihan dan diskusi kemasan guna ulang setiap minggu yang bertujuan untuk mengajarkan pemahaman lebih lanjut mengenai model guna ulang dan alternatif wadah guna ulang yang dapat digunakan oleh pelaku usaha, khususnya jasa makanan dan minuman, serta kelebihan yang didapatkan dari penerapan model tersebut.
Karena dampaknya yang nyata pada pengurangan sampah plastik, Koinpack berkali-kali memperoleh penghargaan. Di antaranya menjadi juara 1 Ais Innovation Chalenge tahun 2020 yang salah satu pengagasnya lembaga dunia PBB UNDP, Country Star of The Alibaba Cloud x KrAsia Global Startup Accelerator Indonesia Demo Day, menjadi penerima pengargaan pertama iF Design Social Impact Prize 2021, dan 10 bisnis sosial terpilih untuk Program Instellar dan IKEA Social Enterpreneurship Indonesia Accelreator. Bintang sendiri diganjar penghargaan 30 under 30 Asia oleh majalah Forbes sebagai anak muda di bawah usia 30 tahun paling berpengaruh di Asia untuk kategori dampak sosial yang ditimbulkan.