Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menyebut pentingnya integrasi data nasional. Hal ini akan terwujud melalui Pusat Data Nasional (PDN) yang sedang disiapkan pemerintah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“PDN akan mengumpulkan data-data pemerintah yang saat ini berada di pusat data atau server di berbagai kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah. Melalui konsolidasi data, pemerintah terus melakukan pemanfaatan data bisa lebih efisien dan produktif,” ucap Menkominfo Budi Arie dalam bincang-bincang di CNN, Senin malam, 4 Desember 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Melalui kehadiran PDN, Budi melanjutkan, pemerintah bisa menghadirkan kebijakan yang tepat guna dan tepat sasaran bagi masyarakat, serta menghadirkan perlindungan pemanfaatan data secara komprehensif.
PDN juga menjadi pondasi dalam percepatan implementasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) yang sejalan dengan instruksi Presiden Joko Widodo melalui Perpres Nomor 95 Tahun 2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik atau SPBE.
Melalui kehadiran PDN, SPBE yang terintegrasi diyakini semakin memudahkan pengembangan layanan pemerintah yang bersih dan bertanggung jawab. Kondisi saat ini, instansi pemerintah pusat dan daerah telah mengembangkan SPBE, namun masih sporadis. Begitu banyak pusat data atau server yang dimiliki instansi tidak terkoneksi satu sama lain, sehingga menyulitkan sistem pelayanan dan pengembangan data.
Budi menjabarkan, saat ini terdapat 27.000 server di tingkat lembaga baik pemerintah pusat dan daerah. Dari jumlah tersebut, hanya 3 persen yang memiliki sertifikasi pusat data. Selain menyulitkan integrasi data, kondisi ini juga berbahaya bagi keamanan nasional.
Sebagai contoh, dalam menyiapkan sebuah server milik instansi atau pemerintah daerah, membutuhkan biaya besar untuk infrastruktur hingga biaya keamanan. Data Kemkominfo menyebut biaya operasional pemeliharaan dan belanja teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk ribuan server tersebut sekira Rp 12 triliun rupiah per tahun.
Sementara itu, dengan kehadiran PDN, maka biaya tinggi tersebut dapat dipangkas. Keamanan dan integrasi data pun lebih terpusat. Dengan demikian, kehadiran PDN di Cikarang pada 2024 mendatang yang menggunakan sistem Cloud, diproyeksikan membawa dampak positif.
Menteri Budi Arie mengingatkan PDN membutuhkan pasokan listrik yang baik dan berkelanjutan. Pusat data dan jaringan transmisi data itu melepas 330 metrik ton gas karbon dioksida per tahun, atau setara 0,6 gas rumah kaca.
“Di tengah kondisi lingkungan yang ada, tuntutan agar PDN beroperasi dengan energi bersih semakin tinggi,” ucapnya.
Pemanfaatan PDN juga perlu ditunjang SDM yang mumpuni. Menurut Budi, Indonesia membutuhkan sekitar 9 juta talenta digital untuk memenuhi kebutuhan pada 2030.
"Karena itu, Kemkominfo terus meningkatkan kecakapan dan kemampuan digital antara lain melalui program nasional literasi digital dan juga digital talent scholarship,” ujarnya.