Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INFO NASIONAL - Ketua MPR Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mendorong peningkatan kerja sama bilateral antara Indonesia dengan Azerbaijan. Beragam kerja sama telah dijalankan sejak terjalin hubungan diplomatik pada 24 September 1992, antara lain di bidang politik, perdagangan, kunjungan pejabat kedua negara, sosial budaya, pendidikan, serta people-to-people contact.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Terkini, Kementerian Transportasi Azerbaijan berencana membeli 3.000 unit bus dari PT Powerspark Korea-Indonesia untuk digunakan sebagai salah satu alat transportasi di Azerbaijan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saya mendukung rencana kerja sama pengadaan bus listrik antara PT Powerspark Korea-Indonesia dengan pemerintahan Azerbaijan,” kata Bamsoet usai menerima Dubes Azerbaijan untuk Indonesia, Jalal Mirzayev, di Jakarta, Jumat, 31 Mei 2024.
Bamsoet berpendapat, hubungan diplomatik Indonesia dengan Azerbaijan terus meningkat di bawah pemerintahan Presiden RI Joko Widodo dan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev.
Sebagai contoh, Indonesia menjadi pemasok minyak sawit mentah, minyak kelapa, bahan kayu, panel berlapis, tekstil, dan kopi bagi Azerbaijan. Sementara, Azerbaijan mengekspor minyak mentah dan produk minyak mentah dari mineral bitumen.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menuturkan, selama 2021, omzet perdagangan antara kedua negara berada di angka US$ 174.107.000. Dari jumlah tersebut, sebesar US$ 169.783.700 adalah ekspor minyak dari Azerbaijan ke Indonesia.
“Di tahun 2023, Azerbaijan menjadi pemasok minyak mentah bagi Indonesia yang mencapai angka sekitar 255.700.000 dolar AS dengan komoditas utamanya minyak dan gas," kata Bamsoet yang juga jadi pendiri PT Powerspark Korea-Indonesia.
Ia melanjutkan, hubungan politik dua negara juga telah terjalin sangat baik melalui organisasi internasional seperti PBB, Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dan Gerakan Non-Blok.
Bahkan, Indonesia menjadi salah satu negara yang paling keras mengutuk agresi militer Armenia terhadap Azerbaijan. "Kedua negara, baik Azerbaijan ataupun Indonesia, tidak jarang saling memberikan dukungan tanpa syarat dalam pencalonan serta inisiatif satu sama lain di dalam organisasi-organisasi internasional,” ucap Bamsoet.
Salah satu bukti, ketika Presiden Ilham Aliyev mengusulkan digelarnya sidang daring khusus Majelis Umum PBB tingkat kepala negara dan pemerintahan tentang COVID-19, Indonesia merupakan salah satu negara pertama yang mendukung inisiatif tersebut. (*)