Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INFO NASIONAL - Simon Nahak menjabat sebagai Bupati Malaka, Nusa Tenggara Timur, sejak 2021. Selama memimpin, beberapa program yang ia jalankan untuk membangun wilayah tersebut telah membawa hasil baik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Salah satu programnya adalah SAKTI, singkatan dari Swasembada pangan, Adat istiadat, Kualitas SDM, Toleransi, dan Infrastruktur. Menurut Simon, nama program ini terinspirasi dari konsep Presiden Sukarno, Trisakti.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Program ini berhasil membawa Kabupaten Malaka meraih penghargaan Indonesia Awards 2023 kategori Special Recognition of Outstanding Initiative di Jakarta Concert Hall, Jakarta, Kamis, 31 Agustus 2023.
Simon juga menggagas gerakan 3K (Kebun, Kandang dan Kolam). Gerakan ini berhasil menobatkan Simon dengan penghargaan Pos Kupang Award 2023, yang diserahkan langsung oleh Pemred Pos Kupang, Dion DB Putra di Ruang Palacio 3 Hotel Aston Kupang, Senin, 11 Desember 2023.
“Karena saat kecil saya sering membantu orang tua yang jadi petani. Mulai dari mencari rumput untuk ternak, juga membantu menjual hasil tenun ibu dari kapas. Semua ini supaya saya bisa tetap sekolah,” ujarnya.
Simon lahir di Ikumuan, Desa Weulun, Kecamatan Wewiku, Kabupaten Malaka, Provinsi NTT pada 13 Juni 1964. Orang tuanya, Marselinus Taek dan Bernadeta Hoar, adalah petani tembakau. Simon merupakan anak tertua dari delapan bersaudara.
Pengalaman hidup ini membentuk Simon selama memimpin bisa tetap dekat dengan rakyatnya. Ia kerap berbaur bersama masyarakat, dan sering berkunjung ke rumah-rumah warga.
Sebab itu, Simon juga memperhatikan sektor kesehatan rakyatnya. Hasilnya terlihat pada penghargaan Universal Health Award (UHC) Award 2023 untuk Pemkab Malaka. Diserahkan langsung oleh Wakil Presiden Ma’aruf Amin pada Maret 2023.
UHC merupakan penghargaan bagi Pemerintah Daerah yang telah mencapai cakupan kepesertaan minimal 95 persen peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dari total jumlah penduduk dan telah mengintegrasikan program Jamkesda ke JKN.
“UHC ini juga Sebagai Wujud Nyata Komitmen Pemerintah Daerah Dalam Mendukung Program Jaminan Kesehatan Nasional Bagi Masyarakat Indonesia. Kabupaten Malaka saat ini berada di posisi 98 persen penduduk yang sudah terdaftar Jaminan Kesehatan Nasional,” kata Simon.
Ia pun berterima kasih atas dukungan semua pihak dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten Malaka.
Perjuangan Simon Mengenyam Pendidikan
Simon menamatkan SD di Desa Weoe pada 1977. Berlanjut ke SMP St. Fransicus Xaverius Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) pada 1984, dan sempat bersekolah di SMAK Giovanni Kupang selama 6 bulan.
Karena terbentur biaya, Simon akhirnya dipanggil pulang oleh orang tuanya dan melanjutkan sekolah menengah atas di SMA Sinar Pancasila, Betun, Malaka. Setelah tamat SMA, pada 1987 Simon berangkat menuju Bali dan mendaftarkan diri di universitas Warmadewa. Saat menjalani Semester V, ia diangkat menjadi asisten dosen dan berhasil menyelesaikan S1 pada 1992 dengan predikat Cum Laude.
Namun Simon mengaku, semua kesukesan yang ia raih berkat wanita hebat di sisinya, drg. Maria Martina Nahak, M. Biomed. Jauh sebelum suaminya menjadi seorang bupati, Maria dikenal sebagai profesional murni di bidang kesehatan. Sebagai akademisi dengan status Dosen (Lektor Kepala), dirinya menghasilkan beberapa penelitian di bidang kesehatan yang berguna bagi bangsa ini.
Penelitian tersebut antara lain, “Perbedaan Kemampuan Extract Etanol Daun Beluntas dan Daun Alpukat untuk Menghambat pertumbuhan Bakteri Streptococcus Mutans (Tahun 2016)” dan “Efektivitas Obat Kumur Extrak Etanol Daun Beluntas untuk Mengatasi Halitosis Remaja” di tahun yang sama.
Tidak hanya itu, Maria juga menulis dalam BALI MEDICAL JOURNAL : “Betel Leaf (Piper Betle L) Gel Extract Effectively Shortening Bleeding Time After Decidous Tooth Extraction ” Vo. 6 No. 1 : 1-3. P-ISSN : 2089-1180 (2016). Secara garis besar tulisannya membahas soal eksrtak daun siri dalam mempersingkat waktu pendarahan saat pencabutan gigi.
Saat suaminya menjadi bupati, ia juga dilantik menjadi Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Malaka. Sekarang menjadi seorang istri pejabat, tentu banyak hal berubah. “Tetapi dengan latar belakang ajaran orang tua untuk menghargai sesama, kami tidak lagi melakukan adaptasi yang lama. Ibarat kata, kami menyesuaikan dengan kondisi yang ada,” tutur Maria.
“Simon adalah sosok yang sangat terbuka dan bergaul dengan siapa saja. Mungkin karena berada di berbagai macam organisasi semenjak kuliah, sehingga ia mudah bergaul dengan siapa saja. Bahkan, kalau tidak bergaul dan berorganisasi, Bapak Simon itu bisa jatuh sakit,” ucapnya.
Sementara untuk menjadi seorang istri, kata Maria, harus pintar dan cerdas. Harus bisa mengejar karier dan berprestasi, namun tidak boleh melupakan kodratnya sebagai wanita yang mempunyai tugas sebagai ibu rumah tangga. “Kita juga harus bisa mengurus anak dan mendampingi suami dalam segala hal,” kata dia. (*)