Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Iklan

Menko Luhut Tinjau Fasilitas G20 di Bali

Fasilitas benur udang untuk menggalakan produksi sebagai komoditas strategis. 

 

 

28 Februari 2022 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan, melaksanakan peninjauan fasilitas dan penebaran benur udang vaname di Indonesian Naval Aquagriculture Program (INAP), Jembrana, Bali, Jumat, 25 Februari 2022. Kegiatan dalam rangka menggalakkan upaya peningkatan produksi udang sebagai salah satu komoditas strategis perikanan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Luhut mengatakan pemerintah sedang menggalakkan upaya peningkatan produksi Udang sebagai salah satu komoditas strategis perikanan. Target produksi udang dua juta ton pada 2024 terus dikebut dengan revitalisasi intensifikasi produksi. “Produk udang memegang porsi hampir 40 persen dari total ekspor perikanan Indonesia dalam kurun lima tahun terakhir dan menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara utama pengekspor Udang di dunia,” ujarnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INAP merupakan program pengembangan budidaya udang dengan teknologi buatan dalam negeri yang diinisiasi TNI Angkatan Laut bekerja sama dengan pemerintah daerah, swasta dan pihak lain. Menurut Luhut program ini harus dikembangkan sehingga generasi muda terpacu melakukan inovasi. 

Luhut mengatakan budidaya udang sangat prospektif untuk dikembangkan dengan melibatkan pelaku usaha, masyarakat dan UMKM. “Saya tentunya menaruh harapan yang sangat besar agar program ini dapat terus berjalan dengan baik sehingga bisa memberikan manfaat yang sangat besar,” ujranya. 

Menurut Luhut, kegiatan ini tidak saja dilihat dari muatan inovasi teknologinya. “Juga bagaimana berkontribusi untuk pemberdayaan masyarakat pesisir dan pertumbuhan ekonomi di daerah. Jadi nanti UMKM itu yang paling banyak juga menikmati karena ekonomi itu paling kuat adalah UMKM ini,” kata dia. 

Meski demikian, lanjut Luhut, pemerintah tidak hanya pada peningkatan produksi saja, akan tetapi Pemerintah juga mengedepankan upaya keberlanjutan lingkungan. Kelestarian wilayah sekitar tambak harus menjadi perhatian bersama. Era Pengelolaan perikanan ke depan harus berbasis blue economy, zero waste bahkan recyclable melalui peningkatan produksi harus disertai dengan menjaga kualitas lingkungan sekitar.

Dalam kunjungan ini, Menko Luhut didampingi oleh Wakasal Laksdya Ahmad Heri Purwono, Kapolda Bali Irjen Pol. Putu Jayan Danu Putra, Wakil Gubernur Bali Tjok. Oka Artha Ardhana Sukawati, Bupati Jembrana I Nengah Tamba, Deputi Koordinasi Bidang Sumber Daya Maritim Kemenko Marves Jodi Mahardi serta beberapa pejabat lainnya.

Setelah menghadiri INAP, Luhut melanjutkan agenda dengan mengunjungi RSUP Sanglah Bali. Bersama dengan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Direktur Utama RSUP Sanglah dr I Wayan Sudana, meninjau kesiapan fasilitas rumah sakit menyambut KTT G20 dan pembukaan Bali untuk wisatawan asing. “Untuk fasilitas seperti kamar rawat inap, IGD, dan ICU akan dipastikan siap menerima pasien,” ungkapnya.

Luhut mengatakan Bali akan segera dibuka untuk wisatawan. “Kemungkinan bisa lebih cepat dari 1 April, tapi saya rasa kami tidak perlu terburu-buru, kami akan lihat datanya di lapangan, kalau memang ada perbaikan maka bisa segera kami buka,” ujarnya. 

Sebelumnya telah diadakan konsep travel bubble di beberapa hotel di Bali, dan wisatawan senang terhadap hal tersebut. Nantinya untuk wisatawan asing datang ke Bali akan dilakukan bebas karantina, dengan memastikan telah membawa hasil tes PCR negatif dan ketika dilakukan tes ulang sesampainya di Bali pun tetap negatif.

Adapun tentang penanganan sampah terintegrasi di Kabupaten Badung, Luhut menyatakan komitmen pemerintah dukungan kebijakan tersebut. Menurut dia, kegiatan ini mendukung pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, sehingga ke depan sampah di Badung dapat ditangani secara optimal.

Dengan adanya TPST Mengwitani, diharapkan dapat mengatasi persoalan sampah di Badung, sehingga penanganan sampah di Badung tidak lagi tergantung pada TPA yang terbatas.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Badung I Wayan Adi Arnawa , mengatakan pemerintah kabupaten siap bersinergi dengan pemerintah pusat dan pihak lain dalam mengoptimalkan penanganan sampah secara terintegrasi. "Pada intinya kami siap bersinergi dengan pemerintah pusat guna mewujudkan penanganan sampah terintegrasi di wilayah ini," ujarnya. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus