Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Presiden Joko Widodo mengatakan Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) telah bekerja keras mengendalikan inflasi terjaga dalam rentang sasaran 2,5 + 1 persen. "Hingga terakhir di Mei lalu, inflasi berada di angka 2,84 persen. Ini merupakan salah satu yang terbaik di dunia," kata Jokowi dalam Rakornas Pengendalian Inflasi 2024, di Istana Negara, Jakarta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Jokowi, capaian ini juga tidak terlepas dari konsistensi kebijakan moneter serta eratnya sinergi pengendalian inflasi antara Bank Indonesia dan Pemerintah yang tergabung di dalam TPIP dan TPID, termasuk melalui penguatan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengatakan, tren inflasi Indonesia dalam 10 tahun terakhir menurun dan terkendali.
"Kami apresiasi yang sebesar-besarnya kepada Presiden atas konsistensi kepemimpinan dan arahan inspirasi terobosan kebijakan, serta dorongan sinergi pengendalian inflasi," kata Perry.
Bank Indonesia (BI), sebagai bank sentral, bersama pemerintah memiliki peran penting di dalam memantau dan menjaga inflasi di seluruh wilayah Indonesia, termasuk di Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB). Kolaborasi tersebut berhasil mengantarkan Kab. Lombok Barat meraih penghargaan TPID Award 2024 kategori Kota/Kabupaten berprestasi untuk wilayah Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia NTB, Berry Arifsyah Harahap, mengatakan keberhasilan dalam pengendalian inflasi merupakan hasil kerja sama dari semua pihak di dalam TPID. "Kami menyakini, bahwa kolaborasi dan inovasi semua pemangku kebijakan atau kepentingan, memiliki peran yang strategis dalam keberhasilan pengendalian inflasi," kata dia.
Berry menjelaskan, pengendalian inflasi daerah dilakukan dengan strategi 4K yang meliputi Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi Efektif. "Kami bekerja sama dengan pemerintah kota dan provinsi juga masyarakat, serta membuat beberapa inovasi untuk strategi 4K," ujarnya.
Inovasi itu di antaranya membuat Warung Pantasi Mentaram, digital farming dan smart farming. Warung Pantasi Mentaram (Pantau Tanggap Inflasi Menuju Target Aman) adalah WARUNG untuk dijadikan lokasi pemantauan dan penyediaan bahan pangan yang sering mengalami inflasi, sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dengan harga yang terjangkau.
Adapun program smart farming merupakan pengembangan sejumlah komoditas pangan, khususnya cabai di dalam green house dengan sistem drip irrigation atau irigasi tetes. Melalui peningkatkan produktivitas, inflasi ini bisa ditangani dengan menghasilkan produk lebih banyak atau lebih murah. “Kami menggunakan teknologi digital untuk meningkatkan produktivitas,” ujar Berry.
Penjabat Bupati Lombok Barat, Ilham mengatakan, keberhasilan Kabupaten Lombok Barat dalam pengendalian inflasi tidak lepas dari dukungan dan kolaborasi banyak pihak, termasuk dari Bank Indonesia. "Bank Indonesia sangat aktif membantu langkah-langkah kami di dalam pengendalian inflasi, di antaranya melakukan operasi pasar lewat pasar murah dan bazar, juga kegiatan menyapa desa," kata penjabat Bupati Lombok Barat, Ilham.