Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Iklan

Tanam Padi Nutri Zinc untuk Penanganan Stunting Kota Bogor

Juga sebagai upaya mengetaskan kemiskinan.

25 Maret 2024 | 12.21 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INFO NASIONAL - Pemerintah Kota Bogor melalui Kelurahan Pasir Jaya menginisiasi sebuah program untuk membangun ekosistem percepatan stunting dengan kolaborasi pentahelix oleh berbagai pihak. Ekosistem yang dibangun yakni menyediakan gizi yang cukup untuk anak-anak stunting dan keluarga rawan stunting yang dimulai dengan penanaman padi Nutri Zinc pada Ahad, 24 Maret 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Penanaman dilakukan di lahan yang berada di dalam area Kebun Penelitian Tanah Kelurahan Pasir Jaya, Badan Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Padi. Pemkot Bogor berkolaborasi dengan BSIP Padi, Kelompok Tani Dewasa dan instansi lainnya bersama stakeholder pengusaha.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kolaborasi secara simbolis dilakukan oleh Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim bersama Kepala BSIP Padi, Muhammad Tharmizi, Pemulia Padi Wage Ratna Rohaeni dari IPB University, Lurah Pasir Jaya, Giri Maya Yudistira beserta perwakilan dari Baznas, IWAPI, dan Perempuan Indonesia Maju.

Menurut Dedie, metode kolaborasi ini menjadi pemicu masyarakat bisa mengonsumsi padi nutri zinc sebagai upaya besar mencegah stunting. "Kita berterima kasih kepada Ibu Wage sebagai pemulia padi nutri zinc. Insya Allah ini akan menjadi solusi besar Indonesia dalam mengatasi stunting," kata Dedie.

Kolaborasi yang diinisiasi oleh Pemkot Bogor ini tidak hanya bertujuan untuk pengentasan stunting, tapi juga sebagai upaya menangani kemiskinan. Kepala BSIP Padi, Muhammad Tharmizi mengatakan, pengentasan stunting dan mengatasi kemiskinan tidak hanya bisa dilakukan oleh pemerintah seorang diri.

"Sehingga kita harus bersatu, karena ini bicara anak bangsa kita yang mengalami kekurangan asupan gizi. Dengan ini saya kira akan menjadi model bukan hanya di Kota Bogor, tapi bisa menjadi role model di seluruh Indonesia untuk bagaimana kita mencegah stunting pada anak-anak kita ke depan," ujarnya.

Lurah Pasir Jaya, Giri Maya Yudistira mengatakan, alur program membangun ekosistem berkelanjutan ini diawali dengan diskusi bersama BSIP yang dilanjutkan dengan kolaborasi bersama. Bekerjasama dengan BISP, padi ini ditanam oleh kelompok tani dewasa.

Kemudian setelah panen akan dibeli oleh Baznas, IWAPI, dan Perempuan Indonesia Maju, selanjutnya disalurkan gratis kepada warga. "Jadi setelah dibeli, dikembalikan ke kami, kami yang menyalurkan. Terutama di Pasir Jaya dulu, baru Bogor Barat. Kalau mencukupi keluar, kami berikan keluar," kata dia.

Padi nut zinc yang ditanam ini akan memasuki masa panen pada usia tiga bulan. Di lahan 2.000 meter ini nantinya padi yang ditanam akan menghasilkan 1,2 ton gabah.

"Kami memberdayakan masyarakat, masyarakat mendapatkan ilmu dari BSIP, BSIP setelah kami dari tiga unsur berjalan lalu dilanjutkan kerja sama dengan pengusaha yang membeli produk itu. Setelah itu kita salurkan ke anak-anak stunting dan ibu-ibu," ujarnya.

Giri menegaskan, nantinya ekosistem yang sudah berjalan ini akan terus berlanjut siapapun lurahnya, camatnya, dan wali kotanya akan terus berlanjut. "Iya enggak akan terputus, karena itu sudah berkesinambungan," kata dia.(*)

Prodik Digital

Prodik Digital

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus