Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
CALON presiden dari Partai Republik, Donald Trump, memenangi Pemilihan Presiden Amerika Serikat. Ia mengalahkan kandidat dari Partai Demokrat sekaligus Wakil Presiden inkumben, Kamala Harris. Trump, yang pernah menjadi Presiden Amerika periode 2016-2020, memperoleh 277 suara elektoral dari 538 suara yang tersedia. Dalam sistem pemilihan presiden Amerika, calon yang mengantongi lebih dari 270 suara elektoral keluar sebagai pemenang meski kalah dalam perolehan suara populer.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Demografi Pemilih
Pemilih Donald Trump kali ini berbeda dengan pemilihan presiden 2020. Pemilih Trump dari warga keturunan hispanik. Berikut ini sebaran demografi pemilih Trump dalam Pemilu 2020 dan 2024, sebagaimana dikutip dari Reuters:
2020
- Pemilih kulit putih: 58 persen
- Pemilih hispanik: 32 persen
- Pemilih kulit hitam: 12 persen
- Pemilih berumur 18-29 tahun: 36 persen
- Pemilih berumur di bawah 45 tahun: 42 persen
- Pemilih berumur di atas 45 tahun: 51 persen
- Pemilih di atas 65 tahun: 51 persen
- Pemilih tak bergelar sarjana: 50 persen
- Pemilih dengan sarjana universitas: 43 persen
2024
- Pemilih kulit putih: 57 persen
- Pemilih hispanik: 46 persen
- Pemilih kulit hitam: 13 persen
- Pemilih berumur 18-29 tahun: 43 persen
- Pemilih berumur di bawah 45 tahun: 46 persen
- Pemilih berumur di atas 45 tahun: 52 persen
- Pemilih di atas 65 tahun: 49 persen
- Pemilih tak bergelar sarjana: 56 persen
- Pemilih dengan sarjana universitas: 42 persen
Dampak Terhadap Indonesia
Pakar ekonomi membuat sejumlah prediksi dan analisis mengenai efek kemenangan Donald Trump di Amerika Serikat. Nilai tukar dan tarif perdagangan diperkirakan akan terpengaruh.
- Tarif Perdagangan
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance, Ahmad Heri Firdaus, memprediksi kebijakan ekonomi Amerika akan lebih ketat. Tarif yang direncanakan Trump berpotensi mengurangi produk yang diekspor ke Amerika. “Akan makin banyak produk diseleksi sehingga menjadi tantangan negara berkembang untuk ekspor ke Amerika,” ujarnya.
- Dolar Menguat
Kemenangan Trump menyebabkan nilai tukar dolar Amerika Serikat menguat. Hal ini terjadi karena pasar bereaksi dengan kemungkinan kebijakan perdagangan proteksionis yang akan dibuat oleh Trump. Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, memprediksi depresiasi kurs rupiah terhadap dolar bakal berlanjut. “Untuk perdagangan besok, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp 15.820-15.920 per dolar,” kata dia dalam analisis rutinnya, Rabu, 6 November 2024.
Prabowo Subianto Berpeluang Jumpa Trump
Presiden Prabowo Subianto diagendakan mengunjungi Amerika Serikat dan bertemu Presiden Joe Biden. Namun Prabowo juga berpeluang berjumpa Donald Trump. “Tidak menutup kemungkingan Presiden Prabowo bertemu dengan pemenang pemilu, dalam hal ini Donald Trump,” kata Kepala Kantor Komunikasi Presiden Hasan Nasbi di Sentul, Bogor, Jawa Barat, pada Kamis, 7 November 2024.
KRISNA PRADIPTA | SUMBER DIOLAH TEMPO