Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
CALON gubernur dan wakil gubernur yang disokong koalisi partai pendukung Presiden Prabowo Subianto memenangi pemilihan kepala daerah 2024 di sejumlah wilayah kunci. Di antaranya Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, dan Banten. Mereka hanya hampir pasti kalah di Jakarta. Efek dukungan mantan presiden Joko Widodo tak sepenuhnya bekerja optimal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pengaruh Jokowi
Dukungan Joko Widodo berpengaruh dalam pemilihan Gubernur Jawa Tengah dan Jawa Timur. Berdasarkan exit poll Litbang Kompas, sebanyak 56,3 persen pemilih Ahmad Luthfi-Taj Yasin mencoblos pasangan nomor urut dua itu karena Jokowi menyokong mantan Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah tersebut. Di Jawa Timur, dukungan Jokowi mendorong sekitar 63,8 persen responden memilih pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak.
Takluk di Jakarta
Calon Gubernur Jakarta, Ridwan Kamil, yang mendapat dukungan dari Jokowi hampir pasti kalah dari Pramono Anung, kandidat dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Pramono mengklaim meraih 50,07 persen suara.
Keunggulan Pramono disebabkan partai politik yang mendukungnya cukup solid. Menurut kajian exit poll dari Saiful Mujani Research and Consulting yang dibaca Tempo, sebanyak 69 persen pemilih PDIP di Jakara mencoblos Pramono. Sementara itu, koalisi Ridwan Kamil tak solid. Sebab Pramono dipilih oleh mayoritas pendukung partai di koalisi Emil–panggilan Ridwan.
Menurut data yang sama dari SMRC, tambahan suara untuk Pramono juga datang dari
Partai Kebangkitan Bangsa (57 persen), Partai Golkar (47 persen), dan Partai NasDem (57 persen). Hanya pemilih Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera yang cenderung mendukung Emil. Data menunjukkan 50 persen pemilih Gerindra dan 49 persen pemilih PKS memberikan suaranya untuk Emil.
Pemilih Pramono Lintas Etnis
Exit poll SMRC juga mencatat latar belakang etnis dari pemilih calon Gubernur Jakarta. Ridwan Kamil dipilih oleh 48 persen responden yang berlatar belakang suku Sunda. Sedangkan Pramono dipilih oleh 53 persen dari etnis Jawa, 54 persen etnis Betawi, 41 persen dari etnis lain yang berdomisili di Jakarta.
Memahami Exit Poll
Exit poll adalah metode untuk mengetahui kecenderungan politik seorang pemilih yang dilakukan setelah seseorang keluar dari bilik suara. Survei ini dapat memprediksi perolehan suara, memetakan pola dukungan pemilih, dan memberikan kontribusi bagi kebutuhan penelitian akademis.
Hasil Hitung Cepat Pilkada 2024
Banten
Charta Politika:
Airin Rachmi Diany – Ade Sumardi: 41,61%
Andra Soni – Dimyati Natakusumah : 58,39%
KedaiKOPI:
Airin Rachmi Diany – Ade Sumardi: 44,47%
Andra Soni – Dimyati Natakusumah: 55,53%
DKI Jakarta
Charta Politika:
- Ridwan Kamil – Suswono: 39,25%
Dharma Pongrekun – Raden Kun Wardana: 10,6%
Pramono Anung – Rano Karno: 50,15%
SMRC:
- Ridwan Kamil – Suswono: 38,8 %
Dharma Pongrekun – Raden Kun Wardana: 10,17 %
Pramono Anung – Rano Karno: 51,03 %
Jawa Tengah
Charta Politika:
Andika Perkasa – Hendrar Prihadi: 41,56%
Ahmad Luthfi – Taj Yasin: 58,44%
SMRC:
Andika Perkasa – Hendrar Prihadi: 40,87 %
Ahmad Luthfi – Taj Yasin: 59,13 %
Jawa Barat
Indikator Politik Indonesia
Acep Adang Ruhiyat – Gitalis Dwinatarina: 9,67%
Jeje Wiradinata – Ronal Surapradja: 9,1 %
Ahmad Syaikhu – Ilham Habibie: 20,07%
Dedi Mulyadi – Erwan Setiawan: 61,16%
Jawa Timur
Charta Politika
Luluk Nur Hamidah – Lukmanul Khakim: 8,16%
Khofifah Indar Parawansa – Emil Elestianto Dardak: 57,23%
Tri Rismaharini – Zahrul Azhar Asumta: 34,61%
KRISNA PRADIPTA | SUMBER DIOLAH TEMPO