Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar dan Wakil Tetap Iran untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, Amir Saeid Iravani, membantah tudingan Amerika Serikat bahwa Iran mengirim rudal kepada kelompok milisi Houthi di Yaman pada Jumat, 12 Juli 2024. Dalam suratnya kepada Sekretaris Jenderal PBB
António Guterres dan Dewan keamanan PBB, Iravani menolak "tuduhan tak berdasar" itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Tudingan itu dilontarkan Stephanie Sullivan, Duta Besar dan Penjabat Wakil Tetap Amerika Serikat di PBB, dalam sidang Dewan Keamanan PBB pada 8 Juli 2024. Sullivan kini sedang dalam tahap uji kelayakan dan kepatutan di Kongres untuk menjadi wakil tetap.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sidang itu membahas mengenai perpanjangan mandat Misi PBB untuk Mendukung Perjanjian Hudaydah (UNMHA). Perjanjian Hudaydah adalah perjanjian gencatan senjata antara pemerintah Yaman dan Houthi di seluruh wilayah Provinsi Hudaydah, Yaman pada 2019. Ini setelah Houthi merebut kekuasaan dari Presiden Ali Abdullah Saleh dan menguasai sebagian wilayah Yaman, termasuk Sanaa, ibu kota negeri itu.
Dalam sidang itu, Sullivan mendukung perpanjangan UNMHA dan menuntut Houthi menghentikan serangannya. "Kita semua juga harus berbuat lebih banyak untuk menggarisbawahi kekhawatiran Dewan Keamanan mengenai senjata asal Iran yang digunakan oleh Houthi dan pelanggaran yang sedang berlangsung," katanya.
"Meskipun Iran menyangkal pelanggaran-pelanggaran ini, media yang berafiliasi dengan negara itu memuji pasokan teknologi rudal balistik terlarang negara itu kepada kelompok Houthi – sesuatu yang juga disimpulkan oleh para ahli PBB dan diterbitkan dalam laporan mereka," kata Sullivan. "Jadi kami mengulangi seruan kami kepada Iran untuk menghentikan transfer senjata ilegal ini dan menghentikan semua aktivitas yang memfasilitasi dan secara langsung memungkinkan serangan sewenang-wenang Houthi."
Menurut Iravani, pidato Sullivan telah keluar dari agenda sidang. "Perwakilan Amerika Serikat menyimpang dari agenda tersebut dan sekali lagi menyalahgunakan platform Dewan Keamanan untuk melontarkan tuduhan tidak berdasar terhadap Republik Islam Iran tentang situasi di Yaman," katanya dalam surat yang dirilis kantor berita Iran IRNA.
"Sekali lagi, Republik Islam Iran dengan tegas dan tegas menolak tuduhan tidak berdasar tersebut. Iran menganggap tuduhan tersebut tidak lebih dari agenda politik Amerika Serikat untuk menutupi dan melegitimasi tindakan agresi yang sedang berlangsung terhadap kedaulatan dan integritas wilayah Yaman," kata Iravani.
Menurut Iravani, Iran telah berkali-kali menegaskan bahwa mereka tidak melakukan kegiatan yang bertentangan dengan resolusi Dewan Keamanan. "Kebijakan Iran terhadap krisis Yaman jelas dan konsisten. Iran mendukung penyelesaian damai krisis Yaman melalui saluran diplomatik dan menekankan dedikasinya terhadap keamanan maritim dan kebebasan navigasi," katanya.
Sejak Oktober 2023, Houthi telah menyerang kapal-kapal Amerika Serikat, Inggris, dan Israel yang melintasi Laut Merah dan sekitarnya. Hal ini mereka lakukan sebagai repons terhadap serangan Israel ke Gaza. Houthi menyerang kapal-kapal itu dengan drone dan rudal canggih bikinan mereka sendiri, tapi Badan Intelijen Pertahanan Amerika Serikat (DIA) menyatakan senjata-senjata itu dipasok Iran.
Mengapa Amerika Menyerang Houthi di Yaman? Baca selengkapnya: Militer Amerika Serikat Serang Houthi
Pilihan editor:
- Intelijen Amerika Serikat Beberkan Bukti Rudal Houthi Selundupan Iran
- Houthi Serang Kapal Kargo Amerika Serikat yang Melintasi Laut Merah, Jenderal Iran Bangga
- Amerika Serikat Kecam Transfer Senjata Canggih Iran ke Houthi, termasuk Rudal Balistik