Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Maskapai penerbangan China Eastern Airlines jatuh kemarin, Senin, 21 Maret 2022. Jatuhnya pesawat berpenumpang 132 orang itu masih menyimpan teka-teki.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Data 150 detik terakhir yang direkam dari penerbangan MU5735 telah membuat bingung para ahli. Data tersebut tidak bisa menjelaskan mengapa pesawat seperti jatuh dari langit.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
FlightRadar24 telah mengumpulkan data dari komputer MU5735 dan menunjukkan sensor pesawat pada saat laporan. Setelah stabil selama selama penerbangan, pesawat tiba-tiba turun drastis untuk kedua kalinya.
Pesawat menukik tajam dari ketinggian 29.100 kaki (8869m) ke 9075 kaki hanya dalam waktu dua menit 15 detik. Pesawat sempat stabil selama 10 hingga 20 detik, sebelum jatuh lagi. Tidak ada lagi data yang terekam mulai pukul 14.22 WIB, saat pesawat tercatat melakukan perjalanan di ketinggian 3225 kaki.
Anjloknya pesawat yang tiba-tiba ini membuat para ahli bingung. Kepada 9News, pakar penerbangan yang berbasis di NSW Neil Hansford kesulitan menjelaskan bagaimana tindakan itu terjadi.
“Itu tidak mungkin, kecuali jika itu benar-benar bencana seperti sayap yang jatuh, karena pesawat seperti jatuh dari langit,” katanya.
“Pesawat langsung turun. Kemungkinan besar penyebabnya seperti pesawat mengalami pukulan, ada intervensi pilot atau tabrakan," ujarnya.
Data penerbangan MU5735 Boeing 737-800 itu merinci tiga menit mengerikan sebelum pesawat jatuh dari langit. Selama waktu ini, seorang ahli penerbangan mengklaim pilot tidak berdaya untuk menyelamatkan pesawat. Anjloknya pesawat secara tiba-tiba membuat membuat penumpang dan awak tidak sadarkan diri.
Pengamat penerbangan Sally Gethin mengatakan kepada The Sun bahwa sementara gaya gravitasi akan membuat pilot tak sadar. Saat tersadar, pilot mencoba menyelamatkan pesawat meski gagal.
Namun Gethin mengatakan terlalu dini untuk berspekulasi tentang pesawat jatuh di China. Fakta bahwa China Eastern Airlines telah mengandangkan armada Boeing 737 mereka, bisa menjadi pertanda lebih banyak masalah keselamatan dengan pesawat.
“Pesawat 737-800 memiliki catatan keamanan yang sangat baik,” katanya. “Ada ribuan dari mereka yang beroperasi di seluruh dunia, sekitar 1.000 pesawat di China. Tetapi fakta bahwa China Eastern Airlines melarang semua pesawat itu dari armada sebagai tindakan pencegahan menunjukkan bahwa mereka mengkhawatirkan keselamatan pesawat.”
Baca: Pesawat Boeing Berpenumpang 132 yang Jatuh di China Sempat Hilang Kontak
THE SUN | NEWS.COM.AU