Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

200.000 Anak Jadi Korban Pelecehan Seks di Gereja, Paus: Saya Sedih dan Malu

Paus Fransiskus mengaku sedih dan malu atas ketidakmampuan Gereja Katolik untuk menangani pelecehan seksual terhadap anak-anak di Prancis.

6 Oktober 2021 | 18.51 WIB

Paus Fransiskus mengadakan audiensi umum mingguan di Audience Hall Paulus VI di Vatikan, 11 Agustus 2021. [REUTERS/Guglielmo Mangiapane/File Photo]
Perbesar
Paus Fransiskus mengadakan audiensi umum mingguan di Audience Hall Paulus VI di Vatikan, 11 Agustus 2021. [REUTERS/Guglielmo Mangiapane/File Photo]

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Paus Fransiskus mengaku sedih dan malu atas ketidakmampuan Gereja Katolik untuk menangani pelecehan seksual terhadap anak-anak di Prancis. Ia juga menegaskan bahwa Gereja harus menjadikan dirinya "rumah yang aman bagi semua orang".

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

"Saya ingin mengungkapkan kepada para korban kesedihan saya, kesedihan atas trauma yang mereka derita dan juga rasa malu saya, rasa malu kami, atas ketidakmampuan gereja, terlalu lama, untuk menempatkan mereka di pusat perhatiannya," kata Paus Fransiskus di audiens umum mingguannya, Rabu, 6 Oktober 2021, seperti dilaporkan Reuters.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berbicara sehari setelah penyelidikan besar mengungkapkan bahwa pastor Prancis telah melecehkan lebih dari 200.000 anak selama 70 tahun, Paus mengundang umat Katolik di Prancis untuk bertanggung jawab atas apa yang telah terjadi. 

"Ini adalah saat yang memalukan," katanya, meminta para uskup untuk melakukan segala upaya memastikan bahwa "tragedi serupa tidak terjadi lagi".

Jean-Marc Sauve, kepala komisi yang menyusun laporan tersebut, mengatakan Gereja telah menunjukkan ketidakpedulian terhadap pelanggaran selama bertahun-tahun, lebih memilih untuk melindungi dirinya sendiri daripada para korban. Banyak dari korban berusia antara 10 dan 13 tahun.

Puncak pelecehan adalah pada 1950-1970, kata komisi itu dalam laporannya. Kasus kembali muncul di awal 1990-an.

Paus menambahkan bahwa dia dekat dengan para imam Prancis yang menghadapi tantangan "keras, namun sehat".

Paus telah mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada para korban atas keberanian yang mereka miliki untuk maju dan mengadukan apa yang telah mereka alami.

Kasus dugaan pelecehan juga terjadi di Vatikan. Pengadilan Vatikan diperkirakan akan menjatuhkan hukuman kepada seorang pria yang sekarang menjadi imam karena dugaan pelecehan seksual di sebuah seminari pemuda di Vatikan sebelum dia ditahbiskan.  

Sidang tersebut merupakan yang pertama di Vatikan terkait pelecehan seksual yang diduga terjadi di wilayah Vatikan.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus