Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

21 Ribu Migran Ilegal Diduga Masuk Inggris Tanpa Terdeteksi

The Times mewartakan sekitar 21 ribu migran diyakini masuk Inggris tanpa terdeteksi petugas perbatasan.

6 Agustus 2023 | 11.00 WIB

Kondisi kamp pengungsian imigran asal Palestina dikelilingi genangan air saat cuaca dingin di pelabuhan kota Calais, Prancis, 1 Desember 2015. Ribuan imigran tetap bertahan di kamp tersebut dan berharap mereka dapat menuju Inggris dengan kapal feri atau melalui terowongan. Getty Images/Jeff J Mitchell
Perbesar
Kondisi kamp pengungsian imigran asal Palestina dikelilingi genangan air saat cuaca dingin di pelabuhan kota Calais, Prancis, 1 Desember 2015. Ribuan imigran tetap bertahan di kamp tersebut dan berharap mereka dapat menuju Inggris dengan kapal feri atau melalui terowongan. Getty Images/Jeff J Mitchell

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Surat kabar The Times berdasarkan sumber di Kementerian Dalam Negeri Inggris pada Sabtu, 5 Agustus 2023, mewartakan sekitar 21 ribu migran diyakini masuk Inggris sepanjang tahun lalu tanpa terdeteksi otoritas perbatasan. Saat dikonfirmasi, Kementerian Dalam Negeri Inggris tak mau mengomentari angka tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Kami tanpa henti berusaha mengejar mereka yang berusaha masuk Inggris secara ilegal. Tentara perbatasan telah miliki langkah-langkah yang kuat untuk mendeteksi pendatang gelap ke Inggris dan siap untuk merespon segala metode pengerahan,” demikian keterangan Kementerian Dalam Negeri Inggris menanggapi pemberitaan The Times.   

 

Data yang diperoleh surat kabar The Times memperlihatkan sekitar 30 ribu pencari suaka tidak masuk Inggris dengan perahu-perahu kecil, melainkan tiba dengan alat transportasi lainnya. Data Kementerian Dalam Negeri Inggris memperlihatkan pula hampir 9 ribu migran ditangkap oleh petugas perbatasan saat mereka mencoba memasuki wilayah Inggris tanpa dokumen yang memadai. Dengan begitu, sekitar 21 ribu migran yang melayangkan lamaran permohonan suaka perlindungan pada 2022, telah masuk Inggris tanpa terdeteksi otoritas imigrasi.

 

The Times dalam pemberitaannya menyebut ada sekitar 54.563 migran tiba di Inggris, yang datang menggunakan perahu-perahu kecil, kereta atau sebagai penumpang gelap di kapal-kapal, yang baru terdeteksi oleh otoritas perbatasan setelah 72 jam mereka melintasi perbatasan.

 

Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak telah membuat kampanye ‘Hentikan perahunya’, di mana ini telah menjadi prioritasnya sejak menjabat sebagai Perdana Menteri Inggris. Akan tetapi, data di Kementerian Dalam Negeri Inggris memperlihatkan adanya kenaikan jumlah migran yang memilih masuk Inggris lewat jalur non-tradisional.

 

Menurut ahli di Oakland International, kenaikan masuknya migran illegal ke Inggris kemungkinan lantaran kebijakan Perdana Menteri Sunak yang fokus pada perahu-perahu kecil dan mendeportasi migran tak berdokumen dari Rwanda, sehingga migran tak berdokumen mencari cara lain untuk masuk Inggris.  Data yang dipublikasi The Times juga menimbulkan pertanyaan soal keamanan Inggris di titik-titik perbatasan untuk masuk Inggris.

 

Sumber: RT.com

 

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.       

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus