Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Media-media Israel melaporkan, di bawah klausul "diizinkan untuk dipublikasikan", berita bunuh diri seorang tentara dari pasukan pendudukan Israel setelah kembali dari pertempuran di Jalur Gaza.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada Senin, media Israel mengklarifikasi bahwa tentara tersebut bunuh diri hanya 24 jam setelah dipulangkan cuti dari Gaza.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Invasi Israel ke Gaza, ditambah dengan konfrontasi yang intens dengan pasukan perlawanan Palestina, memperparah krisis psikologis di kalangan tentara Israel.
Dalam konteks ini, media Israel, The Jerusalem Post, melaporkan pada 15 Juni tentang gangguan stres pascatrauma (PTSD) yang dialami oleh ribuan tentara Israel yang bertempur dalam perang di Jalur Gaza.
Surat kabar tersebut juga menyoroti kasus baru-baru ini tentang seorang tentara lain dari Angkatan Darat Cadangan Israel yang juga melakukan bunuh diri sebelumnya.
Jerusalem Post mengutip organisasi Israel "Nafgasim," yang berfokus pada penyediaan dukungan kesehatan mental yang komprehensif bagi tentara cadangan, yang mengkonfirmasi bahwa "ribuan tentara Israel kembali dari Gaza dengan menderita gangguan stres pascatrauma."
Organisasi ini lebih lanjut mencatat bahwa "lebih dari 10.000 tentara cadangan telah mencari layanan kesehatan mental."
Seminggu yang lalu, situs berbahasa Ibrani, Walla, melaporkan bahwa seorang tentara cadangan, Eliran Mizrahi, telah melakukan bunuh diri untuk menghindari kembali berperang di Gaza. Media tersebut menjelaskan bahwa Mizrahi telah bekerja di Gaza sebagai sopir ekskavator selama 78 hari dan menderita gangguan stres pascatrauma.
Disebutkan bahwa tentara tersebut "seharusnya kembali bertugas di Rafah, Jalur Gaza selatan, tetapi bunuh diri sebelum itu." Dia sebelumnya telah mempublikasikan foto-foto kejahatannya saat bertugas aktif dan membanggakan tindakan brutalnya di wilayah Palestina yang terkepung.
Sebelumnya, Haaretz telah mengungkapkan bahwa sepuluh perwira dan tentara telah melakukan bunuh diri sejak dimulainya perang pada 7 Oktober, tetapi mengklaim bahwa tentara menutup-nutupi masalah ini.
MIDDLE EAST MONITOR | AL MAYADEEN
Pilihan Editor: Dua Lipa Siap Terima Risiko setelah Kritik Perang Israel