Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

24 jam setelah Kembali dari Gaza, Seorang Prajurit Israel Bunuh Diri

Prajurit Israel bunuh diri 24 jam setelah meninggalkan pertempuran Gaza, seiring dengan meningkatnya krisis psikologis di kalangan tentara.

18 Juni 2024 | 22.38 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Media-media Israel melaporkan, di bawah klausul "diizinkan untuk dipublikasikan", berita bunuh diri seorang tentara dari pasukan pendudukan Israel setelah kembali dari pertempuran di Jalur Gaza.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pada Senin, media Israel mengklarifikasi bahwa tentara tersebut bunuh diri hanya 24 jam setelah dipulangkan cuti dari Gaza.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Invasi Israel ke Gaza, ditambah dengan konfrontasi yang intens dengan pasukan perlawanan Palestina, memperparah krisis psikologis di kalangan tentara Israel.

Dalam konteks ini, media Israel, The Jerusalem Post, melaporkan pada 15 Juni tentang gangguan stres pascatrauma (PTSD) yang dialami oleh ribuan tentara Israel yang bertempur dalam perang di Jalur Gaza.

Surat kabar tersebut juga menyoroti kasus baru-baru ini tentang seorang tentara lain dari Angkatan Darat Cadangan Israel yang juga melakukan bunuh diri sebelumnya.

Jerusalem Post mengutip organisasi Israel "Nafgasim," yang berfokus pada penyediaan dukungan kesehatan mental yang komprehensif bagi tentara cadangan, yang mengkonfirmasi bahwa "ribuan tentara Israel kembali dari Gaza dengan menderita gangguan stres pascatrauma."

Organisasi ini lebih lanjut mencatat bahwa "lebih dari 10.000 tentara cadangan telah mencari layanan kesehatan mental."

Seminggu yang lalu, situs berbahasa Ibrani, Walla, melaporkan bahwa seorang tentara cadangan, Eliran Mizrahi, telah melakukan bunuh diri untuk menghindari kembali berperang di Gaza. Media tersebut menjelaskan bahwa Mizrahi telah bekerja di Gaza sebagai sopir ekskavator selama 78 hari dan menderita gangguan stres pascatrauma.

Disebutkan bahwa tentara tersebut "seharusnya kembali bertugas di Rafah, Jalur Gaza selatan, tetapi bunuh diri sebelum itu." Dia sebelumnya telah mempublikasikan foto-foto kejahatannya saat bertugas aktif dan membanggakan tindakan brutalnya di wilayah Palestina yang terkepung.

Sebelumnya, Haaretz telah mengungkapkan bahwa sepuluh perwira dan tentara telah melakukan bunuh diri sejak dimulainya perang pada 7 Oktober, tetapi mengklaim bahwa tentara menutup-nutupi masalah ini.

MIDDLE EAST MONITOR | AL MAYADEEN

Ida Rosdalina

Ida Rosdalina

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus