Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Setiap 27 Februari, masyarakat internasional memperingati Hari LSM Sedunia atau yang lebih dikenal dengan Hari Lembaga Swadaya Masyarakat atau Organisasi Non-Pemerintah (NGO) Sedunia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Perayaan ini menjadi momen penting untuk mengakui dan menghargai kontribusi yang besar dari organisasi non profit di seluruh dunia. Selain itu, Hari LSM Sedunia juga menjadi kesempatan untuk merayakan kontribusi yang diberikan oleh organisasi non pemerintah (LSM) di seluruh dunia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Peringatan 27 Februari sebagai hari LSM Sedunia secara resmi diusulkan pada 2010 lalu, kemudian dideklarasikan pada 2012. Hari LSM Sedunia diperingati untuk pertama kalinya oleh Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), Uni Eropa, dan organisasi internasional lainnya pada 2014 lalu. Memang tak dapat dipungkiri, LSM memainkan peran penting dalam mengatasi tantangan global, mengadvokasi hak asasi manusia dan mendorong pembangunan yang berkelanjutan.
Sejarah Hari LSM Sedunia
Hari LSM Sedunia adalah hari internasional yang didedikasikan untuk mengakui, merayakan, dan menghormati semua organisasi non-pemerintah dan nirlaba, serta orang-orang di belakang mereka yang berkontribusi terhadap masyarakat sepanjang tahun.
Dilansir dari laman resminya, Worldngoday.org, Hari LSM Sedunia secara resmi diusulkan dan diakui pada 17 April 2010 oleh 12 negara Forum LSM Laut Baltik di Vilnius, Lituania. Negara-negara anggota Forum LSM Laut Baltik ini antara lain Belarus, Denmark, Estonia, Finlandia, Jerman, Islandia, Latvia, Lithuania, Polandia, Rusia, Norwegia, dan Swedia.
Selanjutnya pada 23 April 2012, Hari LSM Sedunia diterima oleh Komite Forum LSM Laut Baltik di bawah Kepresidenan CBSS Jerman di Universitas Humboldt di Berlin. Kesadaran akan Hari LSM Sedunia ditingkatkan melalui diskusi meja bundar di House of Commons dan House of Lords, Parlemen Inggris.
Acara pengukuhan global pertama Hari LSM Sedunia diselenggarakan oleh Kementerian Luar Negeri Finlandia pada 27 Februari 2014 di Helsinki, Finlandia.Para tamu internasional ini adalah para pemimpin dari UNOPS, UNESCO, UNDP, Uni Eropa, Dewan Nordik dan organisasi internasional.
Merayakan, memperingati, dan berkolaborasi menjadi konsep universal dari Hari LSM Sedunia. Berbagai LSM di seluruh dunia dan orang-orang yang berada di belakang mereka turut berkontribusi kepada masyarakat sepanjang tahun. Oleh karena itu, Hari LSM Sedunia bertujuan untuk menginspirasi masyarakat agar lebih aktif terlibat dalam sektor LSM dan mendorong simbiosis yang lebih besar antara LSM dan berbagai pihak lain.
Pentingnya Hari LSM Sedunia
Hari ini juga turut mengakui upaya LSM dalam memberikan bantuan kemanusiaan, mempromosikan keadilan sosial dan kontribusi yang diberikan di bidang lain. Dilansir dari laman Ndtv.com, peran serta LSM dalam mengawasi, meminta pertanggungjawaban pemerintah dan perusahaan atas tindakan mereka juga patut diapresiasi.
Melalui advokasi, penelitian, dan kampanye kesadaran masyarakat yang mereka lakukan, mereka menyoroti banyak ketidakadilan, dan berusaha meningkatkan kesadaran tentang isu-isu mendesak, serta mobilisasi masyarakat untuk menuntut tindakan. Oleh karena itu, peringatan Hari LSM Sedunia juga menjadi kesempatan untuk merayakan keberagaman dan inovasi dalam sektor ini.
LSM memiliki banyak bentuk dan ukuran, mulai dari organisasi kecil yang bersifat akar rumput hingga organisasi multinasional yang besar. Masing-masing dari mereka membawa pendekatan, keahlian, dan perspektifnya yang unik, sehingga memperkaya upaya kolektif menuju perubahan sosial yang positif.
Maka, peringatan Hari LSM Sedunia menjadi cara untuk menginspirasi masyarakat agar lebih aktif terlibat dalam sektor LSM dan mendorong simbiosis yang lebih besar antara LSM dan sektor publik serta swasta.