Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian New York City pada Sabtu, 1 Juni 2024, mengkonfirmasi telah melakukan penahanan pada 29 orang yang ada sangkut-pautnya dengan unjuk rasa pro-Palestian di museum Brooklyn pada Jumat, 31 Mei 2024. Mereka yang ditahan itu dituduhan melakukan penyerangan dan pelanggaran pidana .
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sementara itu, ada 16 orang yang dibebaskan Kepolisian New York City, namun mereka tetap diminta hadir di pengadilan. Tercatat ada tujuh orang lainnya yang dipanggil polisi, dan sudah dilepaskan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada Jumat, 31 Mei 2024, demonstran pro-Palestina mengambil alih sebagian area di museum Brooklyn, dengan memasang spanduk di pintu masuk utama museum. Saksi mata menceritakan demonstran juga menduduki sebagian besar area lobi dan bentrok dengan aparat kepolisian.
Unjuk rasa pro-Palestina telah memaksa museum Brooklyn tutup satu jam lebih awal karena protes itu dianggap mengganggu. Di antara gangguan yang dirasakan saat terjadi bentrok antara demonstran dengan aparat kepolisian di dalam dan di luar gedung.
“Ada kerusakan pada benda seni yang sudah lama dipajang di museum Brooklyn dan yang baru saja dipasang. Demonstran memasukin gedung, dan satpam museum Brooklyn secara fisik dan verbal dilecehkan,” kata juru bicara museum Brooklyn.
Menurut saksi mata, ratusan demonstran melakukan aksi jalan di sepanjang Kota Brooklyn, namun beberapa dari demonstran itu kemudian masuk ke dalam museum Brooklyn. Satpam museum Brooklyn lalu mencegah demonstran itu masuk museum, namun ada beberapa orang yang berhasil masuk.
Sebuah spanduk tergantung di fasad neoklasik bertuliskan ‘bebaskan Palestina, divestasi dari genosida’. Sebuah organisasi pro-Palesitina bernama "Within Our Lifetime" mendesak demonstran agar memenuhi museum Brooklyn atas nama Gaza. Dikatakan sejumlah aktivis menduduki museum itu untuk memaksa museum tersebut buka suara soal investasi apa yang ada sangkut-pautnya dengan Israel dan diminta untuk melepaskan pendanaan tersebut.
Gelombang unjuk rasa menentang perang Gaza di Amerika Serikat terus berlanjut. Aksi protes sebagian besar dilakukan di kampus-kampus.
Sumber: Reuters
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini