Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov menyatakan bahwa ribuan eks pejuang Wagner bergabung dengan tentara Akhmat. Ia mengatakan bahwa Kementerian Pertahanan Rusia menyediakan lowongan yang diperlukan untuk mengakomodasi pendatang baru di Akhmat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kadyrov mengumumkan bahwa 3.000 mantan pejuang Wagner akan bergabung dengan unit pasukan khusus Akhmat dari Republik Chechnya. Seorang komandan Wagner terkenal dengan nama panggilan Ratibor juga akan bergabung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Melalui Telegram, Kadyrov mengatakan bahwa Kementerian Pertahanan Rusia telah menetapkan lowongan yang diperlukan untuk mengakomodasi pendatang baru di Akhmat. Ia memuji para mantan pejuang Wagner sebagai pejuang yang berpengalaman dan sangat efektif.
Dia menyebut penggabungan mereka ke dalam Akhmat sebagai langkah penting yang strategis menuju peningkatan kemampuan pertahanan negara. “Kita dipersatukan oleh satu tujuan untuk membela tanah air dan kepentingannya. Saya yakin bahwa keputusan ini akan segera berdampak besar pada kemajuan operasi militer khusus,” kata Kadyrov.
Pada Februari lalu, komandan Akhmat, Apty Alaudinov, menyampaikan kepada media Rusia bahwa ada tiga unit terpisah yang terdiri dari mantan pejuang Wagner di detasemennya. Sebagai bagian dari Garda Nasional Rusia, Akhmat adalah kekuatan militer internal yang melapor langsung kepada presiden dan ketua Dewan Keamanan Nasional.
Tahun lalu, Kadyrov mengumumkan niatnya untuk mendirikan perusahaan militer swasta setelah masa jabatannya selesai. Perusahaan militer ini akan dianggap sebagai pesaing kelompok militer Wagner.
“Tidak ada keraguan bahwa formasi profesional semacam ini penting dan perlu, jadi saya serius berencana untuk bersaing dengan saudara kita tercinta Yevgeny Prigozhin (pendiri Wagner) dan mendirikan perusahaan militer swasta,” ujar Kadyrov merilis di saluran Telegram-nya. Ia menambahkan bahwa Wagner menyoroti perlunya perusahaan militer swasta, dan jenis formasi profesional seperti ini tidak diragukan lagi penting dan perlu.
Namun Kadyrov menyatakan puas atas keberhasilan Grup Wagner dalam operasi militer khusus.
Pendiri Wagner, Yevgeny Prigozhin meninggal bersama sembilan orang lainnya dalam kecelakaan pesawat pada 23 Agustus tahun lalu saat melakukan perjalanan dari Moskow ke Saint Petersburg. Hanya dua bulan sebelum kematiannya, Prigozhin secara terbuka menentang kepemimpinan militer Rusia dengan memulai pemberontakan singkat dengan kontraktornya, sebuah tindakan yang berpotensi menimbulkan risiko konflik sipil.
AL MAYADEEN
Pilihan editor: Aktivis Greta Thunberg Ditangkap Dua Kali Saat Unjuk Rasa di Belanda