Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - 38 kartunis dari lima negara ASEAN akan menuangkan karya mereka yang berfokus pada isu HAM di Asia Tenggara dalam pameran Human Rights in ASEAN: The Cartoonists Perspective yang akan berlangsung pada Juli.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
81 kartun dari kartunis Indonesia, Malaysia, Myanmar, Filipina, dan Thailand, akan ditampilkan dalam pameran yang diselenggarakan oleh The Friedrich Naumann Foundation (FNF) bersama NGO Hujjah Ehsan dan dipimpin oleh Zunar, penerima Courage in Editorial Cartooning Award dan Cartooning for Peace Award, di mana Tempo menjadi media partner.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ini adalah pemeran kartun ASEAN kedua setelah sebelumnya menggelar pameran kartun politik bertema "Hak Asasi di Negeri Sendiri" yang digelar pada 3-30 Mei.
Adapun kartunis yang terlibat yakni Indonesia (13 kartunis), Malaysia (13 kartunis), Myanmar (2 kartunis), Filipina (6 kartunis), dan Thailand (4 kartunis).
Pameran jilid dua ini akan memfokuskan pada isu-isu Hak Asasi Manusia di negara-negara ASEAN, di mana titik fokus seni yang dipamerkan menceritakan kisah-kisah ketidakadilan sosial di sekitar kita.
Poster peluncuran pameran kartun Human Rights in ASEAN: The Cartoonists Perspective.[craftora.com]
Di antara isu-isu yang dituangkan adalah keadaan darurat di Malaysia, hukum Lèse-majesté di Thailand, perang pembunuh narkoba di Filipina, kudeta di Myanmar, dan ekstremisme agama di Indonesia.
Peluncuran acara Human Rights in ASEAN: The Cartoonists Perspective dijadwalkan pada 3 Juli 2021 dan visa diakses di situs web www.craftora.com.
Pameran karya para kartunis Human Rights in ASEAN berlangsung dari 1-30 Juli 2021.