Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pada 4 Maret 1980, Robert Mugabe terpilih menjadi Perdana Menteri Zimbabwe setelah mengalahkan pesaingnya, Joshua Nkomo yang hanya mampu meraih sebanyak 20 suara. Kemenangan itu menjadikan Mugabe terpilih sebagai perdana menteri pertama berkulit hitam di Zimbabwe.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelumnya, posisi perdana menteri di salah satu negara di Benua Afrika itu selalu diduduki oleh warga kulit putih. Meskipun minoritas, penduduk ras kulit putih mendominasi ekonomi dan politik di negara tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengutip laman Thought Co, Mugabe menjadi perdana menteri hingga 1987. Setelah itu, pada 31 Desember 1987, ia memutuskan untuk mengubah konstitusi yang semula menggunakan sistem parlementer menjadi presidensil. Dengan begitu, jabatan presiden tidak lagi bersifat seremonial, tetapi menjadi pemegang kekuasaan eksekutif. Selanjutnya, selama empat kali berturut-turut, ia terpilih sebagai Presiden Zimbabwe dengan memenangi Pemilu.
Pria bernama lengkap Robert Gabriel Mugabe itu menikah dengan warga negara Ghana bernama Sally Hayfron. Ia adalah seorang guru dan aktivis politik pada sekitar tahun 1960-an. Mereka memiliki seorang anak bernama Nhamodzenyika yang meninggal saat masih kecil karena gagal ginjal. Lalu pada tahun 1966, Mugabe menikahi mantan sekretarisya, Grace Marufu dan memiliki tiga orang anak, Bona, Robert Peter Jr, dan Bellarmine Chatunga.
Pria kelahiran 21 Februari 1924 itu memimpin Persatuan Nasional Afrika Zimbabwe, Front Patriotik, yaitu sebuah partai sosialis yang berdiri pada tahun 1987. Ia dan partainya adalah kaum sayap kiri, mendukung upaya pemberhentian perampasan tanah dari orang kulit putih Zimbabwe dan mengklaim bahwa hal itu adalah bagian dari imperialis masa lalu.
Terkait riwayat pendidikannya, Mugabe meraih tujuh gelar dari Universitas Fort Hare, Afrika Selatan. Pada tahun 1963 ia sempat menjadi sekretaris jenderal Maoist Zimbabwe African National Union.
Mengutip Britannica, pada tahun 1964 ia dijatuhi hukuman 10 tahun penjara karena pidatonya dianggap menyinggung pemerintah Rhodesia (Nama negara Zimbabwe sebelum di bawah kepemimpinan Robert Mugabe).
Setelah dibebaskan, pada tahun 1979 ia melarikan diri ke Mozambik untuk melancarkan perang gerilya untuk kemerdekaan. Lalu, ia kembali ke Rhodesia dan menjadi perdana menteri setahun kemudian.
Negara baru yang telah merdeka itu kemudian berganti nama menjadi Zimbabwe. Berbagai pengorbanan dan kerja keras yang dilakukan Robert Mugabe membuat dirinya mampu mengubah sejarah di negara itu. Mugabe mengembuskan napas terakhir pada 6 September 2019 di Singapura pada usianya yang ke-95 tahun.
RISMA DAMAYANTI
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.