Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

7 Fakta soal Thomas Matthew Crooks, Pelaku Penembakan Donald Trump

Thomas Matthew Crooks diidentifikasi sebagai pelaku penembakan terhadap Donald Trump. Berikut sederet fakta megenai pria berusia 20 tahun itu.

16 Juli 2024 | 10.13 WIB

Buku tahunan SMA memperlihatkan foto Thomas Matthew Crooks, yang disebut oleh FBI sebagai "subyek yang terlibat" dalam percobaan pembunuhan mantan Presiden AS Donald Trump. Ia lulus pada 2022 dari Bethel Park High School dengan hadiah 500 dolar AS (sekitar Rp 8 juta) untuk matematika dan sains, menurut surat kabar lokal. REUTERS/Aaron Josefczyk
material-symbols:fullscreenPerbesar
Buku tahunan SMA memperlihatkan foto Thomas Matthew Crooks, yang disebut oleh FBI sebagai "subyek yang terlibat" dalam percobaan pembunuhan mantan Presiden AS Donald Trump. Ia lulus pada 2022 dari Bethel Park High School dengan hadiah 500 dolar AS (sekitar Rp 8 juta) untuk matematika dan sains, menurut surat kabar lokal. REUTERS/Aaron Josefczyk

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - FBI atau Biro Investigasi Federal telah mengidentifikasi penembak dalam percobaan pembunuhan terhadap mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump sebagai Thomas Matthew Crooks. Berikut beberapa fakta tentang pria berusia 20 tahun tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

1. Latar Belakang Crooks

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Thomas Matthew Crooks berasal dari Bethel Park, Pennsylvania, dan lulus dari Sekolah Menengah Atas Bethel Park pada 2022. Menurut laporan dari The Tribune-Review di Pennsylvania bagian barat, ia bahkan menerima penghargaan senilai US$ 500 dari National Math and Science Initiative tahun itu. Crooks tinggal sekitar satu jam perjalanan dari lokasi penembakan di Butler.

2. Sumbangan kepada ActBlue

Pada usia 17 tahun, Crooks menyumbangkan US$ 15 kepada ActBlue, sebuah komite aksi politik yang mengumpulkan dana untuk politisi dengan pandangan politik kiri dan Demokrat.

Sumbangan tersebut ditujukan kepada Progressive Turnout Project, sebuah organisasi nasional yang mendukung partisipasi Demokrat dalam pemilihan. Saat ini, kelompok tersebut belum memberikan komentar terkait penembakan tersebut.

3. Saat Kejadian Crooks Tidak Membawa Identitas Apa pun

Petugas penegak hukum mengungkapkan bahwa Thomas Matthew Crooks tidak membawa identitas saat tiba di lokasi penembakan Donald Trump di Butler, Pennsylvania. Karena tidak ada identitas yang ditemukan, petugas harus menggunakan metode lain untuk mengidentifikasi Crooks. 

4. Bekerja di Panti Jompo

Thomas Matthew Crooks semakin dikenal publik. Foto-foto Crooks setelah lulus dari sekolah menengah atasnya beredar luas. Dia ternyata diketahui bekerja di sebuah panti jompo. Meskipun demikian, motif di balik penembakan tersebut masih belum jelas dan sedang dalam penyelidikan lebih lanjut oleh pihak berwenang.

5. Dikenal sebagai Anak Baik dan Cerdas

Informasi awal tentang Thomas Matthew Crooks, yang tewas ditembak oleh aparat penegak hukum, mencakup fakta bahwa ia lulus dari sekolah menengah atas pada 2022 dan dikenal sebagai siswa yang cerdas. Konselor sekolahnya menggambarkan Crooks sebagai individu yang sopan, namun mereka tidak menyadari aliran politiknya.

FBI mengungkapkan bahwa profil media sosial Crooks tidak menunjukkan bahasa yang mengancam, dan tidak ada riwayat masalah kesehatan mental yang diketahui. Penegak hukum menyatakan Crooks bertindak sendiri dalam insiden tersebut, sementara motif dari tindakannya masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut.

6. Latar Belakang Keluarga

Berdasarkan catatan publik, ayah dari Thomas Matthew Crooks adalah seorang anggota Partai Republik dan ibunya terdaftar sebagai anggota Partai Demokrat. Pada usia 17 tahun, Crooks menyumbangkan US$ 15 untuk Partai Demokrat.

7. Memiliki Minat untuk Merakit Komputer dan Bermain Game

Dua tahun lalu, Crooks lulus dari sekolah menengah setempat. Teman sekelasnya mengungkapkan bahwa Crooks tertarik pada merakit komputer dan bermain game. "Dia sangat pintar. Anak yang sangat pintar dan hebat," kata seorang teman sekelasnya. "Tidak pernah ada hal aneh yang muncul dalam percakapan kami."

Jim Knapp, yang pensiun sebagai konselor di Bethel Park High School pada 2022, menggambarkan Crooks sebagai sosok yang pendiam, sopan, dan cenderung menyendiri. Ia memiliki beberapa teman. Menurut Knapp, Crooks sering menikmati makan siang sendirian di kafetaria sekolah. "Anak-anak tidak memanggilnya dengan sebutan kasar, dan tidak ada yang mengganggunya," tambah Knapp.

REUTERS | DEWI RINA CAHYANI

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus