Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - FBI atau Biro Investigasi Federal telah mengidentifikasi penembak dalam percobaan pembunuhan terhadap mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump sebagai Thomas Matthew Crooks. Berikut beberapa fakta tentang pria berusia 20 tahun tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
1. Latar Belakang Crooks
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Thomas Matthew Crooks berasal dari Bethel Park, Pennsylvania, dan lulus dari Sekolah Menengah Atas Bethel Park pada 2022. Menurut laporan dari The Tribune-Review di Pennsylvania bagian barat, ia bahkan menerima penghargaan senilai US$ 500 dari National Math and Science Initiative tahun itu. Crooks tinggal sekitar satu jam perjalanan dari lokasi penembakan di Butler.
2. Sumbangan kepada ActBlue
Pada usia 17 tahun, Crooks menyumbangkan US$ 15 kepada ActBlue, sebuah komite aksi politik yang mengumpulkan dana untuk politisi dengan pandangan politik kiri dan Demokrat.
Sumbangan tersebut ditujukan kepada Progressive Turnout Project, sebuah organisasi nasional yang mendukung partisipasi Demokrat dalam pemilihan. Saat ini, kelompok tersebut belum memberikan komentar terkait penembakan tersebut.
3. Saat Kejadian Crooks Tidak Membawa Identitas Apa pun
Petugas penegak hukum mengungkapkan bahwa Thomas Matthew Crooks tidak membawa identitas saat tiba di lokasi penembakan Donald Trump di Butler, Pennsylvania. Karena tidak ada identitas yang ditemukan, petugas harus menggunakan metode lain untuk mengidentifikasi Crooks.
4. Bekerja di Panti Jompo
Thomas Matthew Crooks semakin dikenal publik. Foto-foto Crooks setelah lulus dari sekolah menengah atasnya beredar luas. Dia ternyata diketahui bekerja di sebuah panti jompo. Meskipun demikian, motif di balik penembakan tersebut masih belum jelas dan sedang dalam penyelidikan lebih lanjut oleh pihak berwenang.
5. Dikenal sebagai Anak Baik dan Cerdas
Informasi awal tentang Thomas Matthew Crooks, yang tewas ditembak oleh aparat penegak hukum, mencakup fakta bahwa ia lulus dari sekolah menengah atas pada 2022 dan dikenal sebagai siswa yang cerdas. Konselor sekolahnya menggambarkan Crooks sebagai individu yang sopan, namun mereka tidak menyadari aliran politiknya.
FBI mengungkapkan bahwa profil media sosial Crooks tidak menunjukkan bahasa yang mengancam, dan tidak ada riwayat masalah kesehatan mental yang diketahui. Penegak hukum menyatakan Crooks bertindak sendiri dalam insiden tersebut, sementara motif dari tindakannya masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut.
6. Latar Belakang Keluarga
Berdasarkan catatan publik, ayah dari Thomas Matthew Crooks adalah seorang anggota Partai Republik dan ibunya terdaftar sebagai anggota Partai Demokrat. Pada usia 17 tahun, Crooks menyumbangkan US$ 15 untuk Partai Demokrat.
7. Memiliki Minat untuk Merakit Komputer dan Bermain Game
Dua tahun lalu, Crooks lulus dari sekolah menengah setempat. Teman sekelasnya mengungkapkan bahwa Crooks tertarik pada merakit komputer dan bermain game. "Dia sangat pintar. Anak yang sangat pintar dan hebat," kata seorang teman sekelasnya. "Tidak pernah ada hal aneh yang muncul dalam percakapan kami."
Jim Knapp, yang pensiun sebagai konselor di Bethel Park High School pada 2022, menggambarkan Crooks sebagai sosok yang pendiam, sopan, dan cenderung menyendiri. Ia memiliki beberapa teman. Menurut Knapp, Crooks sering menikmati makan siang sendirian di kafetaria sekolah. "Anak-anak tidak memanggilnya dengan sebutan kasar, dan tidak ada yang mengganggunya," tambah Knapp.
REUTERS | DEWI RINA CAHYANI