Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Adik Kim Jong Un Ancam Korea Selatan karena Tetap Kirim Propaganda

Adik perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong un memperingatkan akan adanya tanggapan baru terhadap Korea Selatan jika terus memprovokasi

10 Juni 2024 | 13.45 WIB

 Kim Yo-jong, adik dari pemimpim Korea Utara Kim Kong Un
Perbesar
Kim Yo-jong, adik dari pemimpim Korea Utara Kim Kong Un

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Adik perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong un yang berpengaruh memperingatkan akan adanya tanggapan baru terhadap Korea Selatan. Kim Yo-jong menegaskan hal ini terjadi jika Seoul terus menyiarkan melalui provokasi melalui pengeras suara dan menyebarkan selebaran di tengah meningkatnya ketegangan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

“Jika Korea Selatan secara bersamaan melakukan penyebaran selebaran dan provokasi melalui pengeras suara melintasi perbatasan, mereka pasti akan menyaksikan tindakan balasan baru dari Korea Utara,” kata Kim Yo-jong dalam sebuah pernyataan pada 9 Juni yang disiarkan oleh kantor berita negara KCNA, menggunakan nama resmi Korea Selatan dan Utara seperti dilansir Reuters pada Senin 10 Juni 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Korea Selatan melanjutkan siaran melalui pengeras suara yang ditujukan ke Korea Utara pada 9 Juni, kata militer Korea Selatan. Ini sebagai tindak lanjut dari peringatan yang menuntut agar Pyongyang berhenti mengirimkan balon yang membawa sampah ke Korea Selatan.

“Ini merupakan awal dari situasi yang sangat berbahaya,” kata Kim, wakil direktur departemen di Partai Pekerja yang berkuasa, mengacu pada siaran pengeras suara di Korea Selatan.

Keputusan untuk melanjutkan siaran tersebut, sebagai bentuk perang psikologis, diambil setelah Korea Utara pada 8 Juni kembali meluncurkan sekitar 330 balon berisi sampah, dan sekitar 80 di antaranya dijatuhkan di perbatasan, kata militer Korea Selatan.

Pyongyang mulai mengirimkan balon-balon yang membawa sampah dan kotoran melintasi perbatasan pada Mei. Korut menegaskan bahwa tindakan tersebut merupakan pembalasan atas selebaran anti-Utara yang diterbangkan oleh aktivis Korea Selatan sebagai bagian dari kampanye propaganda.

Korea Utara telah menunjukkan beberapa reaksi paling marah terhadap kampanye selebaran dan siaran melalui pengeras suara. Bahkan dalam beberapa kasus, militer Korut menembakkan senjata ke balon dan pengeras suara.

Korea Selatan menghentikan siaran tersebut berdasarkan perjanjian yang ditandatangani oleh kedua pemimpin Korea pada 2018. Namun, ketegangan meningkat sejak saat itu ketika Pyongyang terus melanjutkan pengembangan senjatanya.

Siaran Korea Selatan mencakup berita dunia dan informasi tentang masyarakat demokratis dan kapitalis dengan perpaduan musik K-pop populer. Suara tersebut diyakini terdengar menyebar lebih dari 20 kilometer ke Korea Utara.

REUTERS

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus