Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEHERAN -- Presiden Iran Mahmud Ahmadinejad tampil meyakinkan di depan parlemen di Teheran, kemarin. Dia sempat menantang dan kadang-kadang mengejek saat membela manajemen ekonomi dan politiknya dalam sebuah interogasi yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh parlemen yang sebagian besar bersikap bermusuhan.
"Sejauh ini tidak ada pelanggaran besar yang telah terbukti terhadap pemerintahan saya.... Jika Anda menilai kami kurang dari 100 persen, itu akan menjadi tidak adil dan pengecut," ucap Ahmadinejad kepada para anggota parlemen di akhir sidang selama hampir satu jam yang disiarkan radio pemerintah.
Kurang dari dua pekan setelah pemilu legislatif yang secara dramatis dimenangi para figur pendukung Ayatollah Ali Khamenei, Ahmadinejad tampil menjadi presiden pertama di Republik Islam Iran sejak 1979 yang dipanggil parlemen. Parlemen mempunyai kekuasaan memakzulkan dia jika mereka tidak puas atas jawaban-jawabannya.
Faksi-faksi tradisionalis yang sepenuhnya loyal kepada figur paling kuat Iran, Ali Khamenei, sudah berusaha memanggil Ahmadinejad selama berbulan-bulan atas apa yang mereka ungkapkan sebagai penantangan terhadap otoritas pemimpin tertinggi.
Ahmadinejad menolak upaya untuk mempermalukan dirinya dengan pertanyaan-pertanyaan yang berfokus pada inflasi Iran, kesetiaannya yang lemah kepada Ali Khamenei, serta argumen-argumen pelanggaran ajaran Islam tentang busana bagi perempuan dan hubungan gender.
Konstitusi Iran memang memberikan hak legal parlemen untuk menanyai presiden. Namun, di gedung parlemen, Ahmadinejad menjawab dengan baik dan balik menantang para penanya. Di antaranya dengan menampilkan beberapa kebijakan yang populis yang menyentuh rakyat dan memenangkan dukungan massa meskipun hubungannya dengan para pemimpin ulama merenggang.
Anggota parlemen konservatif, Ali Motahari, penentang presiden terkemuka, membacakan serangkaian 10 pertanyaan kepada Ahmedinejad dalam sesi terbuka yang disiarkan langsung di radio tersebut.
"Pertanyaan-pertanyaan tidaklah begitu sulit," kata Ahmadinejad dalam nada mengejek. Dengan lugas, sang Presiden menolak implikasi-implikasi tudingan salah urus ekonomi Iran, yang menderita inflasi lebih dari 30 persen, nilai tukar mata uang yang melemah akibat sanksi-sanksi Barat, dan belenggu pengeluaran proyek infrastruktur raksasa seperti jaringan metro subway Teheran. ASIAONE | THE TELEGRAPH | REUTERS | AP | DWI ARJANTO
IRAN
Lima Besar Cadangan Minyak Terbukti, 1 Jan 2011
Arab Saudi263 miliar barel
Venezuela211 miliar barel
Kanada175 miliar barel
Iran137 miliar barel
Irak115 miliar barel
Tujuan Ekspor Minyak Iran, Januari-Juni 2011
Cina, 22%
Uni Eropa, 18%
Jepang, 14%
India, 13%
10%, Korea Selatan
7%, Turki
4%, Afrika Selatan
2%, Sri LankaSumber: Oil & Gas Journal, Global Trade Atlas, APEX | THE GUARDIAN
PROFIL IRAN
Laut Kaspia
Tabriz
Teheran
I R A N
IRAK
Shiraz
ARAB SAUDI
Teluk Persia
300 km
FAKTA-FAKTA
Wilayah: 1.648.195 km persegi
Populasi: 78,87 juta jiwa (Juli 2012)
GDP perkapita: US$ 12.200
Pertumbuhan riil GDP: 2,5%
Pengangguran: 15,3% (2011)
Angka inflasi: 22,5% (2011)
Komoditas ekspor:
Minyak: 80%
Produk-produk kimia dan petrokimia, buah, kacang, karpet: 20%SUMBER: WORLD FACTBOOK | REUTERS
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo