Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Akan Temui Pemilih Arab-Amerika di Michigan, Jubir Biden: Israel Berhak Membela Diri!

Alih-alih mengambil hati para pemilih Arab-Amerika di Michigan, Jubir Presiden AS mengatakan Joe Biden akan menegaskan Israel punya hak membela diri

1 Februari 2024 | 14.17 WIB

Sekretaris Pers Gedung Putih AS Karine Jean-Pierre mengadakan jumpa pers harian di Gedung Putih di Washington, AS 24 Juli 2023. REUTERS/Jonathan Ernst
material-symbols:fullscreenPerbesar
Sekretaris Pers Gedung Putih AS Karine Jean-Pierre mengadakan jumpa pers harian di Gedung Putih di Washington, AS 24 Juli 2023. REUTERS/Jonathan Ernst

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Presiden Amerika Serikat Joe Biden, Karine Jean-Pierre, menuai kontroversi ketika menjawab pertanyaan wartawan di Gedung Putih jelang kampanye politikus Partai Demokrat itu pada Kamis 1 Februari 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Biden yang akan berkampanye di Michigan, negara bagian dengan populasi Arab-Amerika terbesar di negara itu, harus membujuk mereka menyusul dukungan tanpa batasnya terhadap Israel dalam genosida warga Palestina di Gaza selama hampir empat bulan terakhir.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Saat ditanya wartawan apa yang akan dilakukan Biden untuk mengambil hati para pemilih Arab-Amerika yang marah atas dukungan AS dalam serangan Israel di Gaza, Jean-Pierre menjawab,”Presiden (Biden) percaya bahwa Israel mempunyai hak untuk membela diri. Mereka mempunyai hak untuk membela diri, selama mereka melakukannya sesuai hukum kemanusiaan internasional.”

“Pada saat yang sama –ia patah hati atas penderitaan warga Palestina yang tidak bersalah yang terjebak di tengah konflik ini.”

Perjalanan tersebut dilakukan beberapa hari setelah manajer kampanye petahana dari Partai Demokrat tersebut melakukan perjalanan ke kota Dearborn – rumah bagi konsentrasi terbesar warga Arab-Amerika di Amerika Serikat. Ia ditolak bertemu wali kota di pinggiran kota Detroit itu.

Wali Kota Dearborn, Abdullah Hammoud, sebelumnya menulis di X, sebelumnya Twitter, bahwa dia menolak bertemu dengan manajer kampanye Biden.

“Saya tidak akan berbicara mengenai pemilu sementara kami menonton siaran langsung genosida yang didukung oleh pemerintah AS,” katanya.

Ini adalah pertanda buruk bagi Biden, di mana negara bagian penting seperti Michigan akan menjadi lokasi pertempuran pada pilpres November, ketika ia menghadapi kemungkinan pertarungan ulang dengan pendahulunya Donald Trump.

Gedung Putih telah menjelaskan bahwa kunjungan hari ini murni kunjungan kampanye, dan tim Biden pada 2024 mengatakan bahwa ia akan bertemu dengan anggota serikat pekerja United Auto Workers (UAW) yang berpengaruh di wilayah Detroit, yang mendukungnya minggu lalu.

Hal ini dapat memberikan dampak yang besar bagi Michigan, yang merupakan rumah bagi industri otomotif Amerika Serikat. Namun, ia masih harus menghadapi kemarahan orang-orang Arab-Amerika ketika perang Israel yang menghancurkan di Gaza terus berlanjut.

Biden telah meminta Kongres memberikan bantuan militer tambahan miliaran dolar kepada Israel dan pemerintahannya telah memveto beberapa seruan Dewan Keamanan PBB untuk gencatan senjata dalam konflik tersebut. Akibatnya, banyak warga AS Muslim dan orang-orang keturunan Timur Tengah merasa dikhianati oleh Partai Demokrat, yang biasanya merupakan partai politik mereka.

Mereka menuduh politisi Partai Demokrat berusia 81 tahun itu mengorbankan warga sipil di Gaza, yang sedang menghadapi krisis kemanusiaan yang serius, karena mendukung Israel.

Biden sekarang sering dihadang oleh para demonstran yang mengibarkan bendera Palestina dan meneriakkan slogan-slogan menentang “Genosida Joe,” dan pidatonya terus-menerus disela oleh para pengunjuk rasa.

Dia menang telak di antara masyarakat Arab dan Muslim pada 2020. Namun para analis telah memperingatkan bahwa banyak dari mereka yang akan tinggal di rumah atau memilih pihak ketiga pada  2024.

Pertempuran saat ini dipicu oleh serangan Hamas pada 7 Oktober terhadap Israel, yang mengakibatkan kematian sekitar 1.140 orang, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan berdasarkan angka resmi.

Militer Israel membalas dengan melancarkan serangan udara, darat dan laut yang telah menewaskan sedikitnya 26.900 orang di Gaza, kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan Gaza.

Pada Rabu sekelompok organisasi Dearborn menyerukan gencatan senjata segera di Gaza.

AL ARABIYA | WHITE HOUSE

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus