Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Amin bungkam

Penyerbuan tentara tanzania dan pemberontakan diuganda, tentara idi amin yang dibantu tentara libya ternyata tak berdaya mempertahankan diri. dk pbb menolak pengaduan uganda.(ln)

7 April 1979 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KAMPALA dan Entebbe tidak dikuasai lagi oleh pasukan yang tetap setia pada Presiden Idi Amin. Hubungan antara dua kota utama Uganda itu sudah terputus sejak pertengahan pekan silam. Pihak penyerang, yakni campuran antara kaum pelarian Uganda dan pasukan Tanzania, nampaknya maju terus, walaupun Libya telah menerbangkan tentaranya membantu Idi Amin. Berita dari Kampala menyebutkan telah terlihatnya sejumlah besar pasukan Tanzania di perbatasan kota. Tentara Amin kocar-kacir. Tidak diketahui di mana beradanya Idi Amin. Radio kaum pelarian Uganda mengumumkan "Kami sebenarnya bisa merebut Uganda setiap saat kami mau. Tapi kami sekarang memberi waktu kepada orang asing dan penduduk tak berdosa untuk meninggalkan Uganda." Banyak orang berangkat menuju perba tasan Kenya, hingga jalan-jalan menjadi macet. Pertempuran di wilayah Uganda itu tidaklah terlalu mengejutkan. Beberapa bulan sebelumnya Idi Amin sudah mulai menyerang Tanzania, sambil menuduh tentara Tanzania melanggar perbatasan negaranya. Kini, tatkala Tanzania melancarkan serangan balasan bersama kaum pelarian Uganda, Amin -- yang dibantu oleh tentara Libya -- ternyata tidak berdaya mempertahankan diri. Yang menarik bagi banyak pengamat adalah kenyataan tidak terdengarnya suara Presiden Seumur Hidup Uganda dan "penakluk Kerajaan Inggeris" itu pada saat negara dan pemerintahannya sudah berada dalam keadaan kritis. Sebelum hubungan Entebbe dan Kampala terputus, Amin masih dikabarkan terlihat mundar-mandir mengendarai mobil sportnya. Seluruh anggota keluarganya telah ia ungsikan ke Libya. Radio pemberontak memberitakan akhir pekan silam tentang pengungsian besar-besaran Amin dan "tentara bayarannya" ke Arua, kota timur laut Uganda, tempat kelahiran Amin. Radio itu juga menyebut terjadinya pemboman oleh sebuah pesawat TU-22 buatan Soviet milik Libya di dalam wilayah Tanzania. Seorang tewas oleh pemboman itu. Presiden Tanzania, Julius Nyerere kemudian tampil di corong radio Daressalam. Katanya: "Angkatan Bersenjatan kita berada dalam keadaan yang sangat siap untuk menghadapi musuh. " Di New York, Dewan Keamanan PBB menolak untuk bersidang membicarakan pengaduan Uganda, setelah mendengar pendapat 49 negara Afrika lainnya. Kenyataan ini menunjukkan betapa amat tidak populernya Idi Amin di mata orang-orang Afrika.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus