Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Apa yang Terjadi setelah Jaksa ICC Minta Surat Penangkapan untuk Konflik Gaza?

Jaksa ICC sudah mengajukan permohonan surat penangkapan, kini tinggal dunia tinggal menunggu keputusan para hakim ICC.

21 Mei 2024 | 18.17 WIB

Sejumlah Pengacara korban serangan Israel di Gaza mengajukan pengaduan ke Pengadilan Kriminal Internasional. aa.com.tr
material-symbols:fullscreenPerbesar
Sejumlah Pengacara korban serangan Israel di Gaza mengajukan pengaduan ke Pengadilan Kriminal Internasional. aa.com.tr

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kantor Kejaksaan Mahkamah Pidana Internasional atau ICC telah mengajukan permintaan untuk surat penangkapan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan kepala pertahanannya, dan juga untuk Yahya Sinwar dan dua pemimpin Hamas lainnya atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan kemanusiaan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Berikut ini adalah apa yang akan terjadi selanjutnya, dan bagaimana langkah jaksa penuntut ICC dapat berdampak pada hubungan diplomatik dan kasus-kasus pengadilan lainnya yang berfokus pada Gaza.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Apa yang terjadi selanjutnya di ICC?

Permintaan jaksa penuntut Karim Khan diajukan ke majelis pra-peradilan. Kamar ini akan terdiri dari tiga hakim: hakim ketua Iulia Motoc dari Rumania, hakim Meksiko Maria del Socorro Flores Liera, dan hakim Reine Alapini-Gansou dari Benin.

Tidak ada tenggat waktu bagi hakim untuk memutuskan apakah akan mengeluarkan surat perintah penangkapan. Dalam kasus-kasus sebelumnya, para hakim membutuhkan waktu mulai dari satu bulan hingga beberapa bulan.

Jika para hakim setuju bahwa ada "alasan yang masuk akal" untuk meyakini bahwa kejahatan perang atau kejahatan terhadap kemanusiaan telah terjadi, maka mereka akan mengeluarkan surat perintah penangkapan. Surat perintah tersebut harus menyebutkan nama orangnya, kejahatan spesifik yang menjadi dasar penangkapan dan pernyataan fakta-fakta yang dituduhkan sebagai kejahatan tersebut.

Hakim dapat mengubah permintaan surat perintah penangkapan dan hanya mengabulkan sebagian dari apa yang diminta oleh jaksa. Tuduhan juga dapat diubah dan diperbarui di kemudian hari.

Para pemimpin Israel dan Hamas telah menepis tuduhan melakukan kejahatan perang, dan perwakilan dari kedua belah pihak mengkritik keputusan Khan.

Akankah Netanyahu dan para pemimpin Hamas ditangkap?

ICC berdiri atas dasar Statuta Roma. Dengan yurisprudensi dari kasus-kasus sebelumnya yang melibatkan surat perintah penangkapan terhadap kepala negara yang sedang menjabat, statuta ini mewajibkan 124 negara penandatangan ICC untuk menangkap dan menyerahkan setiap orang yang terkena surat perintah penangkapan ICC jika  menginjakkan kakinya di wilayah mereka.

Namun, pengadilan tidak memiliki sarana untuk melakukan penangkapan. Sanksi untuk tidak menangkap seseorang adalah rujukan kembali ke majelis negara anggota ICC dan pada akhirnya rujukan ke Dewan Keamanan PBB.

Dapatkah Investigasi atau Surat Perintah ICC ditangguhkan?

Peraturan mahkamah mengizinkan Dewan Keamanan PBB untuk mengadopsi resolusi yang akan menghentikan sementara atau menunda investigasi atau penuntutan selama satu tahun, dengan kemungkinan untuk memperbaharuinya tanpa batas waktu.

Dalam kasus-kasus sebelumnya di mana sebuah negara mengabaikan kewajibannya untuk menangkap seseorang yang menghadapi surat perintah ICC, mereka hanya menerima tamparan prosedural di pergelangan tangan.

Israel atau otoritas Palestina juga dapat secara resmi mengajukan petisi kepada kantor jaksa penuntut untuk menunda kasus tersebut karena mereka sedang menyelidiki atau menuntut orang yang sama untuk dugaan tindakan kriminal yang secara substansial sama.

Jaksa penuntut kemudian perlu menghentikan sementara kasus tersebut dan meninjau kembali apakah negara yang meminta penangguhan tersebut benar-benar melakukan investigasi yang benar. Jika jaksa penuntut menganggap investigasi nasional tidak cukup, ia dapat mengajukan permohonan kepada hakim untuk membuka kembali investigasi tersebut.

Apakah Netanyahu dan Pemimpin Hamas Yahya Sinwar masih bisa bepergian?

Ya, bisa. Baik permohonan surat perintah maupun penerbitan surat perintah penangkapan ICC tidak mengekang kebebasan seseorang untuk bepergian. Namun, begitu surat perintah penangkapan dikeluarkan, mereka berisiko ditangkap jika bepergian ke negara penandatangan ICC, yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan mereka.

Tidak ada larangan bagi para pemimpin politik, anggota parlemen atau diplomat untuk bertemu dengan orang yang memiliki surat perintah penangkapan dari ICC. Namun, secara politis, hal ini bisa berdampak buruk.

Apakah permohonan surat perintah ini akan memengaruhi kasus-kasus lain?

Tidak secara langsung, tapi mungkin secara tidak langsung.

Permohonan ICC merupakan hal yang terpisah dari, misalnya, kasus-kasus pengadilan yang menuntut embargo senjata terhadap Israel atau upaya Afrika Selatan di Mahkamah Internasional untuk meminta penghentian serangan Israel terhadap Rafah.

Jika para hakim memutuskan bahwa ada alasan yang masuk akal untuk meyakini bahwa Netanyahu dan Menteri Pertahanan Yoav Gallant melakukan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza, keputusan ini dapat memperkuat gugatan hukum yang menuntut embargo senjata di tempat lain. Ini mengingat banyak negara yang memiliki ketentuan untuk tidak menjual senjata kepada negara-negara yang mungkin akan menggunakan senjata tersebut dengan cara-cara yang melanggar hukum kemanusiaan internasional.

REUTERS

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus