Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Rusia telah meminta ribuan warganya untuk mengungsi dari Kursk dan wilayah Belgorod yang berdekatan, beberapa hari setelah serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya ke wilayahnya oleh pasukan Ukraina. Ini serangan lintas batas yang paling signifikan sejak Moskow menyerbu Kyiv pada Februari 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada Sabtu malam, 10 Agustus 2024, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengonfirmasi bahwa militernya bertempur di dalam wilayah Rusia. Pertempuran terbaru ini telah menyebabkan ribuan orang mengungsi dari daerah perbatasan. Pihak berwenang telah mengumumkan keadaan darurat "tingkat federal" di wilayah Rusia di Kursk, Bryansk, dan Belgorod.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut serangan tersebut sebagai "provokasi berskala besar" oleh Ukraina, yang telah memerangi pasukan Moskow di wilayah timurnya.
Sementara itu, Ukraina dan Rusia saling menyalahkan satu sama lain atas terjadinya kebakaran di pembangkit nuklir Zaporizhzhia, yang masih berada di bawah kendali Rusia. Api telah dipadamkan.
Berikut ini adalah informasi lebih lanjut tentang serangan Kursk dan apa artinya bagi perang:
Kapan pasukan Ukraina memasuki Kursk?
Pasukan Ukraina melancarkan serangan Kursk pada 6 Agustus, yang mengejutkan Moskow. Pertempuran sedang berlangsung antara pasukan Kyiv dan Moskow di wilayah tersebut.
"Kita melihat operasi Ukraina perlahan-lahan meluas ke kota tetangga Belgorod," kata Alex Gatopoulos, editor pertahanan Al Jazeera.
Tentara Ukraina telah merebut beberapa desa perbatasan di Belgorod, kata Gatopoulos, dan menambahkan bahwa 11.000 orang telah diperintahkan untuk mengungsi dari wilayah Belgorod.
Pasukan Ukraina berada sekitar 30 km di dalam wilayah Rusia, demikian menurut Kementerian Pertahanan Rusia. Kantor berita AFP mengutip seorang pejabat Ukraina yang mengatakan bahwa ribuan pasukan Ukraina berada di Kursk.
Apa strategi Ukraina?
Serangan Ukraina terjadi setelah berminggu-minggu mengalami kemunduran militer di wilayah Donetsk timur.
Salah satu alasannya adalah "untuk mengambil inisiatif", kata Sean Bell, seorang pensiunan pilot pesawat tempur dan analis militer, yang menjelaskan bahwa ada perbatasan yang sangat panjang antara kedua negara dan "terbukti bahwa mereka dapat menerobosnya".
Kedua, langkah Ukraina menunjukkan bahwa Rusia tidak mengendalikan perang ini sendirian; "Ukraina jelas mengambil kendali di sini," kata Bell.
Gatopoulos mengatakan bahwa strategi Ukraina dalam serangan Kursk merupakan sebuah "serangan kilat drone" setelah Ukraina secara agresif menggunakan drone dengan tampilan orang pertama yang mengacaukan drone Rusia. Drone dengan tampilan orang pertama berbiaya rendah dan biasanya dioperasikan menggunakan layar atau kaca mata realitas virtual.
Di mana serangan itu terjadi?
Serangan itu terjadi di kota Sudzha di Kursk yang berjarak 530 km dari Moskow. Sudzha adalah satu-satunya stasiun pompa yang menyalurkan gas alam Rusia ke Eropa melalui Ukraina.
Kursk terletak di Rusia barat, di perbatasan dengan kota Sumy di timur laut Ukraina.
Bagaimana serangan tersebut akan mempengaruhi perang Rusia-Ukraina?
Serangan tersebut telah menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana Ukraina dapat menyerang Kursk dengan mudah setelah dua tahun pertempuran sengit.
Analis militer Bell mengatakan kepada Al Jazeera bahwa serangan tersebut dapat mengubah arah perang. Meskipun para kritikus menganggap serangan mendadak Ukraina sebagai tindakan yang sembrono, "momentum dan inisiatif adalah segalanya dalam peperangan; hal ini membuat semua orang lengah", Bell menjelaskan.
Serangan Ukraina memaksa Rusia untuk mengambil pasukan dari garis depan, di mana mereka telah maju ke Donetsk, Ukraina, dan menempatkan mereka di Kursk, mengurangi tekanan dari garis depan untuk Ukraina, Bell menambahkan.
Untuk mempertahankan posisinya saat ini di Kursk, Ukraina harus mengirimkan lebih banyak pasukan, tank, dan sumber daya, kata Gatopoulos.
Apa reaksi Rusia?
Rusia membalas secara militer, dengan mengerahkan pasukannya sendiri untuk menghentikan serangan tersebut. Selain itu, pasukan Rusia menembak jatuh 35 pesawat tak berawak di atas wilayah Kursk, Voronezh, Belgorod, Bryansk, dan Oryol pada Minggu malam.
Para pejabat Ukraina mengatakan pada Minggu bahwa serangan udara Rusia menewaskan lima orang termasuk seorang anak laki-laki berusia empat tahun dan ayahnya di sebelah timur ibu kota Ukraina, Kyiv.
Rusia juga telah mengevakuasi warga sipil di kota-kota perbatasan dan mengumumkan keadaan darurat di Kursk. Lembaga penyiaran pemerintah Rusia mengatakan bahwa 20 pusat akomodasi sementara telah didirikan, menayangkan rekaman sebuah kamp tenda di Kursk.
Para pejabat Rusia telah menyiratkan bahwa serangan di Ukraina mendapat dukungan dari pihak asing. "Kami tidak ragu bahwa para organisator dan pelaku kejahatan ini, termasuk para kurator asingnya, akan bertanggung jawab atas kejahatan ini," ujar Maria Zakharova, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia.
Juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengatakan pada Rabu bahwa Amerika Serikat tidak diberitahu mengenai rencana Ukraina untuk menyerang Kursk.
Mengapa Belarusia mengerahkan pasukan ke perbatasan Ukraina?
Belarusia mengumumkan pada hari Sabtu bahwa mereka mengirimkan pasukannya ke perbatasan dengan Ukraina, mengklaim bahwa Ukraina telah melanggar wilayah udara Belarusia saat melakukan serangan ke Kursk.
Pemimpin Belarusia Alexander Lukashenko mengatakan bahwa pasukan pertahanan udara Belarusia menghancurkan ribuan target Ukraina yang terbang di atas Mogilev, Belarusia bagian timur.
Viktor Khrenin, Menteri Pertahanan Belarus, mengumumkan bahwa pelanggaran wilayah udara Belarus oleh Ukraina merupakan sebuah provokasi dan "siap untuk melakukan tindakan balasan".
Apa yang terjadi di PLTN Zaporizhzhia?
Pada Minggu, seorang pejabat Ukraina melaporkan bahwa sebuah kebakaran terjadi di menara pendingin PLTN Zaporizhzhia yang diduduki oleh Rusia di Ukraina bagian selatan. Badan Energi Atom Internasional (IAEA), pengawas nuklir PBB, mengatakan bahwa kebakaran tersebut tidak menimbulkan dampak pada keselamatan.
Menurut media pemerintah Rusia, api telah dipadamkan.
Zelensky menuduh Rusia sebagai penyebab kebakaran, sementara Moskow menyalahkan Kyiv.
"Serangan sembrono ini membahayakan keselamatan nuklir di PLTN dan meningkatkan risiko kecelakaan nuklir. Mereka harus berhenti sekarang," kata Rafael Grossi, kepala IAEA dalam sebuah pernyataan, tanpa menyalahkan salah satu pihak.
AL JAZEERA
Pilihan Editor: Rusia Hujani Ukraina dengan 38 Drone, Balas Serangan Ukraina