Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas di Arab Saudi menetapkan angka US$ 6 miliar atau setara dengan Rp 81 triliun untuk pangeran Alwaleed bin Talal bila pria terkaya di dunia itu ingin menghirup udara bebas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Alwaleed harus membayar uang senilai Rp 81 triliun kepada Kerajaan setelah ditahan oleh Komite Antikorupsi bila ingin bebas," Telegraph melaporkan, Senin, 25 Desember 2017.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pangeran Alwaleed bin Talal, milioner kaya yang ditangkap Komisi Anti Korupsi Arab Saudi, memiliki dua pesawat pribadi, yaitu Boeing 747-400 dan Airbus A380. Pesawat 747-400 miliknya dirancang ulang dengan sebuah kursi tahta megah dan mewah terletak di tengah ruang tamu. news.gr
Pangeran terkaya di dunia berusia 57 tahun itu adalah salah satu dari 40 pengusaha, keluarga Kerajaan dan pejabat pemerintah yang ditahan oleh Komite Antikorupsi Arab Saudi pimpinan Putra Mahkota Mohammed bin Salman di hotel Ritz Carlton bulan lalu. Mereka ditahan lantaran dituding menggarong uang negara.
Sejumlah laporan media setempat menyebutkan, banyak di antara para tersangka korupsi itu dibebaskan setelah mereka membayar uang. Namun bayaran yang diminta Kerajaan kepada Alwaleed diyakini paling besar.Bangunan mewah hotel Ritz Carlton di Riyadh, Arab Saudi. Salah seorang yang ditahan di hotel tersebut sejak Minggu (05/11) adalah pebisnis Arab Saudi, Pangeran Alwaleed bin Talal. ritzcarlton.com
Telegraph dalam laporannya mengatakan, tudingan yang dialamatkan kepada Alwaleed tidak hanya soal korupsi melainkan juga masalah pemerasan, penyuapan dan pencucian uang.
Pangeran Alwaleed dipercaya memiliki kekayaan senilai US$ 18,7 miliar atau sekitar Rp 254 tiliun dan menjadi pemilik saham terbesar di beberapa perusahaan raksasa dunia, antara lain Citibank, Disney, Twitter dan Hotel Savoy di London.
Namun dia dikabarkan menolak harus membayar sejumlah uang yang ditetapkan pihak berwenang Arab Saudi demi pembebasan dirinya. Alasannya, jika dia bayar sebagaimana ditentukan, itu artinya dia mengakui bersalah.
Alwaleed bin Talal merupakan anggota keluarga kerajaan Saudi yang mengumpulkan kekayaan sendiri melalui investasi di saham dan properti. Pangeran Arab Saudi tersebut, dilaporkan ditangkap oleh Komite Anti-Korupsi Arab Saudi terkait dugaan keterlibatan dalam kasus korupsi. AFP Photo
"Selain itu, pembayaran tersebut dimaknai dapat menjadi pintu masuk pembongkaran kerajaan bisnisnya."
Seorang sumber dekat dengan Pangeran Alwaleed mengatakan kepada Wall Street Journal, "Dia ingin ada penyelidikan yang layak. Dengan demikian hal itu dapat menyulitkan Putra Mahkota bin Salman," tulis Telegraph.