Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Arkeolog Klaim Temukan Cara Piramida Giza Dibangun

Arkeolog mengaku telah menemukan sebuah diari milik kepala tukang bernama Merer yang menjelaskan cara membuat Piramida Giza.

26 September 2017 | 06.29 WIB

Ornamen Piramida Giza dan patung Sphinx Giza yang menghiasi rangkaian menara pasir terbesar dengan luas 16,68 meter yang berhasil masuk dalam Guinness World Records di Duisburg, Jerman, 1 September 2017. REUTERS/Wolfgang Rattay
Perbesar
Ornamen Piramida Giza dan patung Sphinx Giza yang menghiasi rangkaian menara pasir terbesar dengan luas 16,68 meter yang berhasil masuk dalam Guinness World Records di Duisburg, Jerman, 1 September 2017. REUTERS/Wolfgang Rattay

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu misteri terbesar dunia adalah mengenai cara orang dulu kala membangun Piramida Giza, yang berukuran raksasa bahkan untuk ukuran abad ini. Konon, cara ini berhasil dipecahkan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Setelah ribuan tahun menjadi enigma, para arkeolog mengklaim berhasil menemukan bukti yang menunjukkan cara msyarakat era perunggu Mesir memindahkan setiap keping batu gamping dan granit seberat 2,5 ton sejauh 500 Mil untuk membangun piramida tertua di dunia itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Piramida Giza menjadi piramida terbesar dengan tinggi 481 kaki. Piramida ini juga menjadi bangunan buatan manusia terbesar di dunia hingga abad pertengahan. Walaupun para ahli menemukan indikasi sebuah piramida di daerah Bosnia namun masih tertutup tanah perbukitan memiliki ukuran jauh lebih besar.

Penemuan papirus kuno (sejenis kertas dari pelepah pohon lontar), perahu upacara dan sistem pengairan yang terampil menunjukkan infrastruktur piramida ini dibangun manusia. Detail dari material purbakala menunjukkan ribuan pekerja handal memindahkan 170,000 Ton batuan gamping dan granit dari sepanjang sungai Nil menggunakan perahu kayu yang diikat menjadi satu melalui parit – parit yang dibangun secara khusus.

Sebuah gulungan papirus yang ditemukan di Pelabuhan Wadi Al-Jarf menjelaskan secara rinci bagaimana batu gamping dialirkan dari Tura ke Giza. Papirus kuno tersebut ditulis oleh seorang mandor bernama Merer yang membawahi 40 tukang elit.

Dalam papirus itu, Merer juga menjelaskan cara pekerjanya membuat tanggul – tanggul yang mengalirkan air dari sungai nil dan menghubungkannya dengan piramida menggunakan parit buatan manusia.

Batu granit yang terdapat di dalam Piramida diketahui berasal dari Aswan, sekitar 533 mil sebelah selatan Piramida Giza. Sedangankan Tura tempat batu gamping berasal memiliki jarak delapan mil dari Piramida Giza. Namun berdasarkan cara mereka memindahkan batuan itu, para arkeolog meragukan hal ini.

Mark Lehner, ahli yang memimpin penelitian itu menungkapkan ada bukti terusan yang hilang dibawah dataran tinggi Giza. “Kami telah menelusuri lembah sungai pusat yang kami pikir sebagai jalur pengiriman utama menuju kaki dataran tinggi Giza,” kata dia.

Sebuah tim khusus memperbaiki sebuah plang kayu sebelum melakukan pemeriksaan tentang bagaimana plang tersebut dirakit. Mereka menemukn plang tersebut dijahit menggunakan sebuah tali. Ini temuan sementara ahli mengenai Piramida Giza.

KISTIN SEPTIYANI

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus