Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat sedang menyelidiki laporan bahwa militer Israel menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk mengidentifikasi sasaran pengeboman di Gaza, kata juru bicara keamanan nasional Gedung Putih John Kirby kepada CNN, Kamis, 4 April 2024.
Dalam wawancara dengan CNN, Kirby mengatakan AS belum memverifikasi isi laporan media tersebut, yang diterbitkan di +972 Magazine dan Local Call pada Rabu. Kedua media tersebut merilis temuan hasil investigasi tentang program berbasis AI yang dijuluki sebagai “Lavender”.
+972 Magazine dan Local Call, mengutip sumber enam perwira intelijen Israel yang pernah bertugas selama perang di Gaza, mengatakan militer Israel telah mengembangkan program “Lavender” dan menggunakannya untuk mengidentifikasi target pengeboman.
Sistem “Lavender” dirancang untuk menandai semua tersangka anggota sayap militer Hamas dan Jihad Islam Palestina (PIJ) sebagai kemungkinan target pengeboman, kata laporan tersebut.
Sumber intelijen Israel mengatakan kepada +972 Magazine dan Local Call bahwa selama beberapa pekan pertama perang tentara Israel hampir sepenuhnya bergantung pada “Lavender”, yang menandai 37 ribu warga Palestina beserta rumah mereka sebagai target serangan udara.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah menyangkal bahwa mereka menggunakan AI untuk mengidentifikasi sasaran pengeboman di Gaza.
“IDF tidak menggunakan sistem kecerdasan buatan yang mengidentifikasi pelaku teroris atau mencoba memprediksi apakah seseorang adalah teroris. Sistem informasi hanyalah alat bagi analis dalam proses identifikasi sasaran,” kata IDF dalam sebuah pernyataan.
Pernyataan itu menambahkan bahwa arahan IDF mengamanatkan para analis untuk melakukan pemeriksaan independen, dengan memverifikasi bahwa target yang diidentifikasi memenuhi definisi yang relevan sesuai dengan hukum internasional dan pedoman Israel.
Kirby, dalam wawancara CNN, juga ditanyai tentang laporan bahwa kabinet keamanan Israel telah menyetujui pembukaan penyeberangan Erez untuk memungkinkan lebih banyak bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza.
Pemerintah Israel mengumumkan bahwa mereka berkomitmen membuka pelabuhan Ashdod untuk pengiriman bantuan langsung ke Gaza, penyeberangan Erez sebagai rute baru bantuan untuk mencapai Gaza utara, dan akan secara signifikan meningkatkan pengiriman bantuan langsung dari Yordania ke Gaza.
Pengumuman tersebut dilakukan atas permintaan Presiden AS Joe Biden dalam percakapan teleponnya dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, kata Gedung Putih.
Kirby mengatakan pembukaan penyeberangan itu akan menjadi “berita baik” dan “tentu saja sesuai” dengan apa yang dikatakan Netanyahu kepada Biden dalam panggilan telepon mereka.
Gedung Putih mengatakan Biden, dalam percakapan dengan Netanyahu, menyampaikan bahwa kebijakan AS sehubungan dengan Gaza akan ditentukan oleh penilaian mereka terhadap upaya Israel memastikan pengiriman bantuan, melindungi warga sipil dan keselamatan pekerja bantuan.
REUTERS
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Pilihan Editor: Sekjen PBB akan Tunjuk Utusan Khusus untuk Atasi Krisis Myanmar
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini