Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

AS Tuding Korea Utara Tahan Mahasiswa untuk Propaganda

Mahasiswa itu ditahan karena mencuri spanduk berisi slogan politik dari sebuah hotel di Pyongyang.

1 Maret 2016 | 23.07 WIB

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un (tengah), tertawa saat memberikan arahan pada latihan penerbangan pilot pesawat tempur Angkatan Udara Tentara Rakyat Korea (KPA).  REUTERS/KCNA
Perbesar
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un (tengah), tertawa saat memberikan arahan pada latihan penerbangan pilot pesawat tempur Angkatan Udara Tentara Rakyat Korea (KPA). REUTERS/KCNA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Pyongyang - Amerika Serikat menuduh Korea Utara sengaja menampilkan seorang tahanan mahasiswa Amerika ke publik sebelum media menjalankan peran propaganda.

Otto Warmbier, mahasiswa ekonomi tahun ketiga di Universitas Virginia, Senin, 29 Februari 2016, tampil dalam sebuah video yang diputar CNN dan membuat pengakuan bahwa dirinya telah melakukan kejahatan terhadap Korea Utara. Ia ditahan karena diduga mencuri spanduk berisi slogan politik dari sebuah hotel di Pyongyang.

John Kirby, juru bicara Departemen Luar Negeri AS, mempertanyakan alasan penahanan. "Sebagai praktik umum, Korea Utara menangkap dan memenjarakan orang untuk tindakan yang sesungguhnya tidak dapat berakibat pada penangkapan, apalagi pemenjaraan.  Ada sedikit kecurigaan bahwa Korea Utara menggunakan penahanan sebagai alat untuk tujuan propaganda," katanya kepada kantor berita Korea Selatan, Yonhap.

Di masa lalu, Korea Utara telah menjadikan tahanan sebagai alat untuk mengamankan kunjungan petinggi AS, termasuk mantan presiden Bill Clinton dan Jimmy Carter.

Seperti dilansir dari laman Guardian, dikatakan bahwa ada spekulasi penahanan Warmbier dimaksudkan untuk mengirim pesan peringatan ke AS dan negara-negara lain karena memberikan sanksi keras dalam menanggapi uji coba roket dan peluncuran nuklir Korea Utara.

Gedung Putih mengatakan pihaknya telah bekerja sama dengan Swedia, yang menangani kegiatan konsuler AS di Pyongyang, untuk mengetahui perkembangan penahanan Warmbier.

"Tidak ada prioritas yang lebih besar bagi pemerintah daripada kesejahteraan dan keselamatan warga AS di luar negeri," kata juru bicara Josh Earnest kepada wartawan. "Jelas kami bekerja melalui Swedia untuk mengetahui sebanyak yang kita bisa tentang orang ini, dan tentang keadaan penahanannya, dan kami berusaha memastikan keselamatan dan kesejahteraan warga AS di seluruh dunia."

THE GUARDIAN | MECHOS DE LAROCHA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Suseno

Suseno

Lulus dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia pada 1998. Bergabung dengan Tempo sejak 2001. Saat ini menempati posisi redaktur di desk Hukum dan Kriminal. Aktif juga di Tempowitness sebagai editor dan trainer.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus