Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Australia Sebut Pakta Keamanan Rusia dan Korea Utara Berisiko bagi Dunia

Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong mengatakan pakta keamanan antara Rusia dan Korea Utara "mengganggu stabilitas" dan "berisiko bagi dunia".

30 Juli 2024 | 14.30 WIB

Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong melakukan persiapan sebelum dimulainya Pertemuan Para Menteri Luar Negeri KTT Asia Timur di Jakarta, 14 Juli 2023. ADI WEDA/Pool via REUTERS
Perbesar
Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong melakukan persiapan sebelum dimulainya Pertemuan Para Menteri Luar Negeri KTT Asia Timur di Jakarta, 14 Juli 2023. ADI WEDA/Pool via REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong mengutuk tindakan Rusia dan Korea Utara setelah pemimpin kedua negara tersebut, Vladimir Putin dan Kim Jong Un, menandatangani sebuah pakta keamanan pada Juni lalu. Berbicara kepada wartawan pada Selasa, 30 Juli 2024, ia mengatakan pakta itu “mengganggu stabilitas” dan “berisiko bagi dunia”.

Wong juga menuding Korea Utara memasok senjata kepada Rusia. Menurutnya tindakan tersebut merupakan “pelanggaran terang-terangan” terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB.
 
“Saya juga ingin mengatakan sesuatu tentang pakta keamanan antara Korea Utara dan Rusia, ini mengganggu stabilitas. Ini berisiko bagi dunia dan sekali lagi kami katakan Rusia berperilaku dengan cara yang tidak kondusif bagi perdamaian tetapi malah meningkatkan ketegangan,” kata Wong.
 
Wong berbicara kepada wartawan di kota Paju setelah kunjungan ke Zona Demiliterisasi (DMZ) yang memisahkan Korea Selatan dan Korea Utara, yang secara teknis masih berperang.
 
Ia menuturkan, “pengalihan senjata dari Korea Utara ke Rusia juga merupakan pelanggaran mencolok terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB.” Menlu itu menegaskan kembali komitmen Australia untuk melaksanakan semua resolusi Dewan Keamanan PBB, khususnya menyangkut Korea Utara.
 
Wong menyampaikan “keprihatinan serius” tentang tindakan Korea Utara. “Kami terus bersama masyarakat internasional mengutuk peluncuran rudal balistik Korea Utara yang mengancam keamanan kami, keamanan teman dan mitra kami, termasuk Korea Selatan dan Jepang,” ujarnya.
 
Berdasarkan pakta yang diteken Putin dan Kim pada Juni lalu, kedua negara sepakat untuk saling memberi bantuan militer segera jika salah satu dari mereka menghadapi agresi bersenjata.
 
Amerika Serikat dan para sekutunya mengaku khawatir dengan kerja sama militer yang semakin dalam antara Rusia dan Korea Utara, dan menuduh kedua negara tersebut melanggar hukum internasional dengan memperdagangkan senjata untuk digunakan Rusia melawan Ukraina. Pyongyang dan Moskow telah membantah melakukan transaksi senjata apa pun.
 
Wong dijadwalkan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Korea Selatan Cho Tae-yul hari ini untuk membahas berbagai hal, termasuk Korea Utara dan kerja sama bilateral untuk perdamaian regional. Ia tiba di Seoul setelah menghadiri pertemuan puncak di Laos pada pertemuan blok ASEAN dan bergabung dalam pertemuan menteri luar negeri Quad di Tokyo, Jepang pada Senin dengan mitra dari Amerika Serikat, Jepang, dan India.
 
Dalam sebuah pernyataan menjelang perjalanannya, Wong mengatakan Australia dan Korea Selatan bermaksud untuk membangun keselarasan strategis mereka dengan memperluas kerja sama bilateral dan regional, termasuk dalam transisi energi dan keamanan ekonomi.
 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo


REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nabiila Azzahra

Alumnus Fakultas Hukum Universitas Brawijaya ini menjadi reporter Tempo sejak 2023 dengan liputan isu internasional

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus