Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ringkasan Berita
Aktivis perempuan Afganistan, Fawzia Koofi, dan putrinya lolos dari maut dalam tragedi penembakan di dekat Kota Kabul.
Memperjuangkan isu dan hak perempuan dalam perundingan perdamaian pemerintah Afganistan dengan Taliban.
Sejumlah aktivis perempuan di Afganistan tak menyerah meski mendapat tekanan hingga ancaman pembunuhan.
LUKA bekas tembakan di tangan kanan Fawzia Koofi masih dibebat. Berhari-hari setelah serangan kelompok bersenjata yang hampir merenggut nyawanya pada 14 Agustus lalu, politikus dan pejuang hak asasi perempuan Afganistan itu masih dihantui mimpi buruk. Koofi mengingat putrinya, Shuhra, yang terus menggenggam tangannya yang berdarah dalam perjalanan ke rumah sakit di Kabul. “Dia terus memintaku tak menutup mata,” kata perempuan 45 tahun itu.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo