Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Militer Amerika membalas serangan bom bunuh diri yang terjadi Bandara Hamid Karzai, Kabul, Afghanistan pada Kamis malam. Dikutip dari kantor berita Reuters, Amerika membalasnya dengan meluncurkan serangan drone ke ISIS di Afghanistan timur.
Serangan itu menegaskan niatan Presiden Amerika Joe Biden untuk membalas bom bandara Kabul yang menewaskan 13 tentaranya. Kamis kemarin, ia meminta Pentagon untuk menyusun rencana serangan balasan.
"Serangan drone kami mengambil lokasi Provinsi Nangarhar, Kabul timur dan berbatasan dengan Pakistan. Indikasi awal menunjukkan kami telah berhasil membunuh target yang diincar. Tidak ada korban sipil," ujar pernyataan pers Militer Amerika, Sabtu, 28 Agustus 2021.
Militer Amerika tidak menjelaskan apakah target yang mereka bunuh berkaitan langsung dengan teror di bandara Kabul. Salah seorang pejabat Pemerintah Amerika, yang enggan disebutkan namanya, mengatakan serangan dilancarkan kepada perencana bom bandara Kabul.
Menurut laporan Reuters, drone Reaper milik Amerika menyerang target, seorang pria, ketika ia berada di dalam mobilnya. Di dalam mobil, target tidak seorang diri, tetapi ditemani oleh sesama anggota ISIS.
Sebagai catatan, serangan di bandara Kabul tidak dilancarkan oleh ISIS langsung, melainkan oleh ISIS-K (Khorasan). ISIS-K adalah afiliasi dari ISIS yang secara khusus beroperasi di Afghanistan dan Pakistan. Mereka terbentuk di tahun 2014 dan disebut-sebut sebagai salah satu musuh Taliban di Afghanistan.
Dalam serangan tersebut, sebanyak 175 orang tewas. Tiga belas di antaranya adalah tentara Amerika yang dikirim ke bandara Kabul untuk menangani evakuasi warga di sana. Saat ini, kurang lebih masih ada 5000 tentara Amerika di Kabul untuk membantu evakuasi warga Amerika, Afghanistan, dan warga negara lainnya.
Baca juga: Dianggap Gagal Tangani Situasi Afghanistan, Joe Biden Bakal Dimakzulkan?
ISTMAN MP | REUTERS
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini