Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Balas Kematian Hassan Nasrallah, Iran Ancam Akan Ada Serangan yang Lebih Menghancurkan ke Israel

Iran akhirnya meluncurkan serangan rudal balistik ke Israel sebagai pembalasan atas kematian pimpinan Hizbullah Hassan Nasrallah di Lebanon.

2 Oktober 2024 | 02.25 WIB

Asap membumbung tinggi, setelah apa yang dikatakan oleh televisi Al-Manar milik Hizbullah adalah serangan Israel, di tengah permusuhan lintas batas yang sedang berlangsung antara Hizbullah dan pasukan Israel, di pinggiran selatan Beirut, Lebanon 27 September 2024. REUTERS/Emilie Madi
Perbesar
Asap membumbung tinggi, setelah apa yang dikatakan oleh televisi Al-Manar milik Hizbullah adalah serangan Israel, di tengah permusuhan lintas batas yang sedang berlangsung antara Hizbullah dan pasukan Israel, di pinggiran selatan Beirut, Lebanon 27 September 2024. REUTERS/Emilie Madi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Iran meluncurkan rudal balistik ke Israel pada Selasa, 1 Oktober 2024 sebagai pembalasan atas serangan Israel terhadap pembunuhan pimpinan Hizbullah Hassan Nasrallah di Lebanon pekan lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Menyusul serangan tersebut, Garda Revolusi Iran menyampaikan pesan ancaman akan memberikan serangan yang lebih merusaka apabila Israel membalasnya. “Lebih menghancurkan dan merusak,” seperti dikutip dari Reuters.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seorang pejabat senior Iran mengatakan bahwa perintah untuk meluncurkan rudal ke Israel dibuat oleh pemimpin tertinggi negara itu, Ayatollah Ali Khamenei.

Berdasarkan pengumuman dari radio militer Israel, disebutkan terdapat 200 rudal yang telah diluncurkan oleh Iran. Akibat serangan tersebut, suara ledakan dan sirine alarm terdengar di Tel Aviv.

Warga Israel pun sempat berlindung atas kejadian tersebut. Namun militer Israel telah  memberikan sinyal aman dan mengizinkan warga Israel untuk meninggalkan tempat perlindungan mereka.

Juru bicara militer Israel, Daniel Hagari mengatakan bahwa pihaknya tidak menemukan adanya pihak yang cedera akibat serangan rudal Iran.

Israel mulai melancarkan serangan udara terhadap Lebanon sejak 23 September 2024. Akibat serangan itu, pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah dan sejumlah tokoh penting lainnya tewas terbunuh oleh bom buatan Amerika Serikat.

Serangan tersebut merupakan bagian dari apa yang disebut Israel sebagai "fase baru" perang. Israel mengalihkan fokusnya dari Gaza ke Lebanon, yang didahului oleh serangan pager Israel di Lebanon dan Suriah minggu lalu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus