Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Bebas, Anwar Ibrahim Berterima Kasih kepada Multietnis Malaysia

Anwar Ibrahim mengatakan dukungan rakyat Malaysia dari etnis Melayu, Cina dan India telah membebaskannya.

27 Mei 2018 | 15.31 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Butterworth – Bekas Deputi Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, mengatakan kebebasannya dari penjara Sungai Buloh merupakan buah dari perjuangan rakyat Malaysia untuk melakukan perubahan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Anwar, tanpa adanya kerja sama multietnis maka mustahil melakukan perubahan drastis dalam pengelolaan pemerintahan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

 

 

“Saya tidak akan berada di sini tanpa dukungan rakyat… Ini rakyat Malaysia baik Melayu, Cina, India dan etnis lainnya yang mengguncang negara dan membebaskan saya,” kata Anwar dalam program orasi di Seberang Perai Arena, Pulau Pinang, Malaysia, pada Jumat, 25 Mei 2018 seperti dilansir New Straits Times dengan mengutip kantor berita Bernama.

Bekas Wakil Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, bertemu pendukungnya di Seberang Perai Arena, Pulau Pinang, Malaysia, pada Jumat, 25 Mei 2018. NST Online

Anwar, 70 tahun,  juga mengatakan,”Saya tidak akan melupakan rakyat dan perjuangan mereka. Ini pelajaran bagi saya untuk tidak melupakan bahwa saya bebas karena rakyat.”

 

 

Hadir dalam acara ini putri Anwar yang juga anggota parlemen Nurul Izzah Anwar, Menteri Besar Chow Kon Yeow, dari koalisi Pakatan Harapan, yang mengusung pemerintahan PM Mahathir Mohamad saat ini.

Seperti diberitakan Reuters sebelumnya, koalisi Pakatan Harapan memenangkan 113 kursi di parlemen Malaysia pada pemilu 9 Mei 2018. Koalisi yang dimotori Mahathir Mohamad ini mengalahkan Barisan Nasional, yang dipimpin bekas PM Najib Razak, yang hanya mendapat 79 kursi di parlemen.

Koalisi PH lalu meminta raja Malaysia untuk memberikan pengampunan penuh kepada Anwar sehingga terbebas dari penjara dan kasusnya dianggap tidak ada. Anwar, seperti diberitakan, terkena vonis lima tahun dalam kasus sodomi pada 2015.

Dalam orasinya tadi, Anwar juga mengingatkan semua anggota parlemen Pakatan Harapan agar bekerja untuk publik dan tidak mengkhianati kepercayaan yang diberikan rakyat kepada pemerintahan Pakatan Harapan.

Anwar juga meminta para pemimpin koalisi PH agar tidak mudah tersinggung jika terkena kritik dan teguran dari publik serta media. “Kita baru saja memenangkan pemilu, jadi ada banyak pujian dari media. Begitu semua sudah tenang, media punya hak untuk mengkritik kita.”

Menurut Anwar, PH harus menerima bahwa media dan rakyat memiliki kebebasan untuk menyampaikan kritik dan opini.

Anwar Ibrahim akan berkeliling bertemu rakyat dalam program orasi ini untuk menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan yang diberikan selama ini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus