Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Belanda Kembalikan Perhiasan hingga Ukiran Candi Milik Indonesia

Perhiasan berharga hingga ukiran candi kuno milik Indonesia yang dijarah selama masa penjajahan akhirnya dikembalikan oleh Belanda.

11 Juli 2023 | 09.14 WIB

Raja Belanda Willem Alexander dan Ratu Maxima Zorreguieta Cerruti berbincang bersama Raja Keraton Yogyakarta, Sri Sultan HB X dan GKR Hemas saat mengunjungi di Keraton Yogyakarta, Rabu, 11 Maret 2020. Kunjungan Raja Belanda di Keraton Yogyakarta tersebut merupakan rangkaian kunjungannya di Indonesia. ANTARA/Andreas Fitri Atmoko
Perbesar
Raja Belanda Willem Alexander dan Ratu Maxima Zorreguieta Cerruti berbincang bersama Raja Keraton Yogyakarta, Sri Sultan HB X dan GKR Hemas saat mengunjungi di Keraton Yogyakarta, Rabu, 11 Maret 2020. Kunjungan Raja Belanda di Keraton Yogyakarta tersebut merupakan rangkaian kunjungannya di Indonesia. ANTARA/Andreas Fitri Atmoko

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Belanda mengembalikan perhiasan berharga hingga ukiran candi dari abad ke-13 milik Indonesia. Barang-barang itu dijarah Belanda selama masa penjajahan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Penyerahan barang milik Indonesia itu dilakukan dalam sebuah upacara di Museum Volkenkunde di Leiden. “Kami sangat senang. Ini adalah momen yang sangat bersejarah bagi kami, Indonesia, dan Belanda. Dan hubungan keduanya," kata Hilmar Farid, Dirjen Cagar Budaya Kementerian Kebudayaan RI, dilansir dari Channel News Asia, Selasa, 11 Juli 2023. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Saya pikir apa yang telah kita capai sejauh ini juga merupakan kontribusi yang sangat signifikan terhadap perdebatan global tentang pengembalian benda-benda kolonial,” kata Hilmar. 

Pemerintah Belanda mengumumkan pengembalian harta Indonesia dan artefak yang dijarah dari Sri Lanka minggu lalu. Menteri Luar Negeri Sri Lanka Ali Sabry menyambut baik keputusan tersebut dan mengatakan negara Samudra Hindia itu akan berupaya melestarikan barang-barang tersebut termasuk meriam upacara yang dihias dengan mewah.

Barang-barang itu adalah artefak pertama yang dikembalikan ke negara asal atas saran komite Belanda yang dibentuk pada 2022. Komite itu menilai permintaan negara-negara untuk mengembalikan artefak di museum negara. Komite sedang mempertimbangkan lebih banyak permintaan restitusi dari Indonesia, Sri Lanka dan Nigeria.

Indonesia mendapatkan kembali harta karun permata berkilauan dan ukiran kuno dari sebuah candi di Jawa, kata Hilmar. “Kami menganggap benda-benda ini sebagai barang yang hilang dalam narasi sejarah kami dan tentu saja mereka memainkan peran yang berbeda secara simbolis, budaya,” kata Hilmar. 

Gunay Uslu, sekretaris negara Belanda untuk budaya dan media, menyebut pengembalian barang berharga itu sebagai peristiwa bersejarah dan penting yang bergema di luar Belanda dan bekas jajahannya. “Ini juga merupakan momen penting bagi dunia karena tentang benda-benda kolonial dalam konteks kolonial. Jadi ini topik yang sensitif,” katanya.

Selain Belanda, langkah ini juga dilakukan oleh Jerman. Sebuah museum Berlin mengumumkan pada Januari lalu bahwa mereka siap mengembalikan ratusan tengkorak manusia dari bekas jajahan Jerman di Afrika Timur.

Pada 2021, Prancis mengatakan akan mengembalikan patung, singgasana kerajaan, dan altar suci yang diambil dari negara Benin di Afrika Barat. Tahun lalu, Belgia mengembalikan gigi berlapis emas milik pahlawan kemerdekaan Kongo yang terbunuh, Patrice Lumumba.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus