Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Belgia Panggil Dubes Israel setelah Gedungnya Dibom di Gaza

Pengeboman gedung tersebut terjadi setelah Norwegia, Spanyol, Irlandia, dan Belgia menolak tekanan untuk menghentikan dulungan kepada UNRWA

3 Februari 2024 | 09.28 WIB

Israel menghancurkan kantor lembaga pemerintah Belgia Enabel di Gaza. (Foto: melalui Halaman @Jjeanvanwetter TW)
Perbesar
Israel menghancurkan kantor lembaga pemerintah Belgia Enabel di Gaza. (Foto: melalui Halaman @Jjeanvanwetter TW)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Belgia Hadja Lahbib memanggil duta besar Israel pada Jumat atas pengeboman Israel terhadap gedung badan pembangunan Enabel Belgia di Gaza.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

“Saya baru saja memanggil duta besar Israel untuk menyampaikan kecaman keras kami atas penghancuran kantor Enabel di Gaza. Serangan terhadap infrastruktur sipil melanggar prinsip-prinsip hukum kemanusiaan internasional,” tulis Lahbib di X. “Semua pihak harus mematuhinya.”

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gambar yang dibagikan secara online menunjukkan bangunan itu menjadi puing-puing setelah pengeboman Israel pada Kamis.

Jean Van Wetter, CEO Enabel, mengumumkan kehancuran gedung itu di X, dengan mengatakan bahwa gedung itu "hancur total".

"Menyerang bangunan sipil benar-benar tidak dapat diterima. Kami di Enabel sangat terkejut. Sebagai lembaga pemerintah yang bekerja demi kebaikan bersama dalam kerangka hukum kemanusiaan internasional, kami tidak dapat menerima hal ini," katanya.

Enabel bekerja untuk meningkatkan pendidikan di sekitar Palestina, termasuk di wilayah pendudukan Tepi Barat, Yerusalem Timur dan Gaza.

Pengeboman gedung tersebut terjadi setelah Norwegia, Spanyol, Irlandia, dan Belgia menolak tekanan negara-negara Barat lainnya untuk menangguhkan pendanaan kepada Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA).

Sejumlah negara – termasuk AS, Inggris, Swiss, dan Jerman – menangguhkan dana untuk badan tersebut, yang merupakan salah satu penyedia bantuan terbesar di Gaza. Ini menyusul tuduhan Israel bahwa 4 staf organisasi tersebut terlibat dalam serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober.

Jumlah ini turun dari tuduhan sebelumnya sebanyak 12 staf.

UNRWA memiliki 13.000 anggota staf di Gaza yang mengelola sekolah, fasilitas kesehatan, dan pusat perempuan. Mereka adalah pemberi kerja terbesar kedua di wilayah kantong yang terkepung.

Israel telah menargetkan infrastruktur sipil di Gaza sejak serangan brutal pada 7 Oktober, menghancurkan lebih dari 70 persen unit perumahan di wilayah tersebut, menurut PBB.

Menurut analisis data satelit, antara 144.000 hingga 175.000 bangunan di seluruh Jalur Gaza telah rusak atau hancur.

REUTERS | NEW ARAB

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus