Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Benjamin Netanyahu Klaim 13 Ribu Korban Jiwa di Gaza adalah Teroris

Benjamin Netanyahu mengatakan 13 ribu orang "teroris" telah tewas di antara puluhan ribu warga Palestina di Gaza.

11 Maret 2024 | 11.30 WIB

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memberi isyarat saat ia menyampaikan pernyataan selama kunjungannya di hotline nasional Kementerian Kesehatan, di Kiryat Malachi, Israel 1 Maret 2020. [REUTERS / Amir Cohen]
Perbesar
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memberi isyarat saat ia menyampaikan pernyataan selama kunjungannya di hotline nasional Kementerian Kesehatan, di Kiryat Malachi, Israel 1 Maret 2020. [REUTERS / Amir Cohen]

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Minggu, 10 Maret 2024, mengklaim terdapat 13 ribu orang “teroris” yang tewas selama serangan Israel di Jalur Gaza. Netanyahu menyebut teroris itu sebagai warga negara Palestina.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo


 
Netanyahu berjanji untuk terus melanjutkan serangan di bagian selatan wilayah kantong tersebut. Presiden Amerika Serikat Joe Biden sebelumnya telah menggambarkan langkah tersebut sebagai “garis merah” baginya – yaitu batas yang tidak boleh dilintasi Israel dalam perangnya di Gaza.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut penghitungan terbaru Kementerian Kesehatan Gaza pada Minggu, 10 Maret 2024, pasukan Israel telah menewaskan 31.045 warga Gaza dan membuat 72.654 lainnya luka-luka dalam operasi militer yang telah memasuki bulan kelima di Gaza.


 
Israel mengklaim mereka menyerang Gaza setelah Hamas menyerbu Israel selatan pada 7 Oktober 2023, dan menewaskan 1.200 orang serta menyandera 253 orang.

 


Kementerian Kesehatan Gaza tidak merinci jumlah korban tewas antara warga sipil dan anggota Hamas namun mengakui 72 persen dari korban jiwa adalah perempuan dan anak-anak. 


 
Netanyahu mengatakan kepada perusahaan media Jerman Axel Springer, pemilik Politico dan surat kabar Jerman Bild dan penyiar Welt TV, bahwa memperluas serangan Israel ke Rafah di Gaza selatan adalah kunci untuk mengalahkan Hamas.

 
“Kami sangat dekat dengan kemenangan… Begitu kami memulai aksi militer terhadap batalion teror yang tersisa di Rafah, hanya tinggal menunggu beberapa minggu saja sampai fase pertempuran intensif selesai," demikian diwartakan surat kabar Bild mengutip ucapan Netanyahu.

 
Biden dan para pembantunya telah mendesak perdana menteri Netanyahu agar tidak melancarkan serangan besar-besaran di Rafah sampai Israel menyusun rencana evakuasi massal warga sipil. Sekitar 1,5 juta orang kini berlindung di kawasan Rafah – jumlah itu melebihi separuh dari 2,3 juta total penduduk Gaza.


 
Ketika ditanya oleh MSNBC apakah invasi ke Rafah akan menjadi “garis merah” baginya, Biden membenarkan hal tersebut, namun menambahkan bahwa dia tidak akan pernah “meninggalkan Israel”.


 
“Pertahanan Israel masih penting. Jadi tidak ada garis merah (di mana) saya akan memotong suplai semua senjata sehingga mereka tidak memiliki Iron Dome untuk melindungi mereka,” katanya pada wawancara hari Sabtu.


 
Politico mengutip Netanyahu yang mengatakan pada Minggu kemarin bahwa pasukan Israel akan menyerang Rafah, dan menambahkan: “Anda tahu, saya memiliki garis merah. Anda tahu apa garis merahnya, bahwa tanggal 7 Oktober tidak akan terjadi lagi. Tidak akan pernah terjadi lagi.”

 
Netanyahu berkata kepada Bild, tiga perempat batalion Hamas telah dihancurkan, dan menghentikan serangan di Gaza sekarang hanya akan memungkinkan kelompok Palestina itu untuk berkumpul kembali.


 
REUTERS

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Nabiila Azzahra

Alumnus Fakultas Hukum Universitas Brawijaya ini menjadi reporter Tempo sejak 2023 dengan liputan isu internasional

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus