Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan Ankara siap menjadi tuan rumah pertemuan puncak perundingan perdamaian Ukraina, dengan partisipasi Rusia. Hal ini diungkapkan dalam konferensi pers bersama Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Istanbul pada Jumat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Kami siap menyelenggarakan pertemuan puncak perdamaian itu dengan partisipasi Rusia. Inisiatif Laut Hitam membantu mencegah krisis pangan global. Perjanjian ini juga sebelumnya dicapai di aula ini. Kami siap memberikan segala kemungkinan dukungan terhadap perjanjian yang baru, seperti sebelumnya," kata pemimpin Turki itu dalam pernyataan pers yang dihadiri oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Istanbul pada Jumat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar satu jam, Erdogan dan Zelenskiy membahas perkembangan perang Ukraina-Rusia, keamanan pengiriman di Laut Hitam termasuk kesepakatan gandum yang sudah tidak berlaku, dan kerja sama industri pertahanan, menurut kedua belah pihak.
Turki, anggota NATO, mendukung integritas teritorial Ukraina, namun juga menjaga hubungan baik dengan Rusia. Turki secara rutin berbicara dengan kedua pihak yang berkonflik, terutama sebagai sponsor kesepakatan Laut Hitam yang mencabut blokade de facto Rusia terhadap ekspor biji-bijian Ukraina.
“Kami membahas perkembangan perang secara rinci hari ini, saya menyatakan pengamatan kami dengan segenap ketulusan saya,” kata Erdogan pada konferensi pers bersama Zelensky, yang perjalanannya dilakukan sebelum kunjungan Presiden Rusia Vladimir Putin setelah pemilu di Rusia pada 15 Maret. 17.
Moskow telah berulang kali mengindikasikan bahwa mereka siap untuk melakukan perundingan, namun Kyiv telah memberlakukan larangan legislatif terhadap perundingan dengan Rusia.
Negara-negara Barat pun mengabaikan penolakan Ukraina untuk berdialog dengan Rusia.
Sebelumnya, Kremlin mengatakan bahwa saat ini tidak ada prasyarat agar situasi di Ukraina bisa beralih ke arah damai; dan prioritas mutlak bagi Rusia adalah mencapai tujuan operasi militer khusus, yang saat ini hanya dapat dilakukan dengan cara militer.
Kendati demikian, Zelensky menentang gagasan Erdogan untuk mengadakan pertemuan puncak perdamaian dengan partisipasi Rusia.
“Kami tidak melihat (perlunya) perwakilan Rusia di pertemuan puncak seperti itu,” kata Zelensky pada konferensi pers bersama dengan pemimpin Turki di Istanbul pada Jumat.
Zelensky mengulangi pernyataan lamanya bahwa rencana perdamaian harus disiapkan oleh negara-negara lain tanpa partisipasi Moskow, yakni sebuah gagasan yang sudah berulang kali ditolak oleh Rusia.
Pesawat yang membawa Zelensky dan delegasi pendampingnya, termasuk Menteri Pertahanan Ukraina Rustem Umerov, mendarat di Bandara Ataturk di Istanbul.
“Kunjungan ini akan mencakup diskusi rinci mengenai jalannya perang Ukraina-Rusia, situasi kontak terkini mengenai kelanjutan Perjanjian Koridor Gandum, dan upaya untuk perdamaian abadi di kawasan,” kata Direktorat Komunikasi Turki dalam sebuah pernyataan.
Pilihan Editor: Recep Tayyip Erdogan Siap Mediasi Rusia dan Ukraina
REUTERS