Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Brigade Al Qassam Rilis Video Para Sandera Israel: Ini Pesan Mereka

Brigade Al Qassam merilis video baru berisi pesan-pesan yang dibuat oleh dua sandera Israel sebelum kematian mereka.

5 September 2024 | 09.39 WIB

Brigade Al-Qassam merilis  gambar kantong jenazah dan bom israel yang bertuliskan Time is Running Out. . Foto : Al-Qassam
Perbesar
Brigade Al-Qassam merilis gambar kantong jenazah dan bom israel yang bertuliskan Time is Running Out. . Foto : Al-Qassam

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Brigade Al Qassam Hamas merilis lagi rekaman video dari dua sandera Israel, Carmel Gat dan Alexander Lobanov, yang berpidato di hadapan pemerintah dan pemukim Israel, sebelum meninggal pekan lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Gat dan Lobanov termasuk di antara enam sandera Israel yang jasadnya diambil dari Jalur Gaza selatan pada Minggu. Kematian mereka mengkhawatirkan para pejabat, politisi, dan pemukim Israel, yang menuntut gencatan senjata untuk mengambil tawanan yang tersisa dari Jalur Gaza.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Brigade Al Qassam telah merilis rekaman video dua pemukim lain yang juga menuntut kesepakatan pertukaran tawanan diselesaikan dengan Perlawanan Palestina.

Dalam video yang dirilis Rabu, 4 September 2024, Lobanov mengatakan para pejuang Al Qassam yang menjaganya sejak 7 Oktober 2023, telah memindahkannya ke beberapa lokasi berbeda untuk melindunginya dari pengeboman dan penembakan Israel tanpa pandang bulu.

"Mereka memindahkan saya 10 kali untuk menyelamatkan nyawa saya," kata sandera Israel itu.

Serangan udara Israel dan tembakan langsung telah menewaskan beberapa pemukim Israel sebelumnya.

Lobanov juga mengkritik Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu karena gagal "melindungi" dia dan yang lainnya pada 7 Oktober, menambahkan, "Dan sekarang Anda terus gagal dalam setiap upaya untuk membebaskan kami dalam keadaan hidup."

"Anda hanya mencoba membunuh kami untuk menghindari kesepakatan," kata pemukim itu.

Kedua tawanan meminta para pemukim Israel untuk melakukan protes agar mereka dibebaskan dan memperingatkan situasi kehidupan yang mengerikan yang mereka alami, termasuk kekurangan makanan, air, dan bahan sanitasi, karena pengepungan yang diberlakukan di Jalur Gaza, yang mempengaruhi semua orang, tanpa kecuali.

Berhenti mengabaikan kami

"Saya mohon dan mohon kepada pemerintah Israel yang dipimpin oleh Benjamin Netanyahu, tolong hentikan pengabaian terhadap kami dan bawa kami kembali ke rumah kami," pinta Gat.

Gat juga mengatakan kepada para pemukim untuk tidak "berkompromi" dan tidak mengizinkan siapa pun untuk "menutup pintu negosiasi," yang akan menjamin pembebasannya jika berhasil.

Sehari sebelumnya, Hamas mempublikasikan video Ori Danino, salah satu dari enam sandera Gaza yang dibunuh dalam tawanan, di Telegram mereka.

Video ini dimulai dengan montase foto-foto keenam sandera yang tewas. Danino kemudian memperkenalkan diri dengan namanya, dari mana dia berasal dan dari mana dia disandera.

"Kondisi kehidupan kami sangat sulit, tidak ada makanan, tidak ada air, tidak ada listrik," katanya, seperti dikutip Jerusalem Post. Dia menambahkan bahwa ada penembakan dan pengeboman tanpa henti.

Dia berbicara kepada Netanyahu dan kabinet perang dengan mengatakan "Anda telah mengecewakan kami pada 7 Oktober. Hari ini Anda mencoba membunuh kami satu demi satu dalam upaya penyelamatan yang gagal."

Danino kemudian bertanya kepada kamera, "Di mana Anda ketika mereka menembak saya?" diikuti dengan beberapa pertanyaan lain tentang ketidakhadiran pemerintah pada dan setelah tanggal 7 Oktober.

Berbicara kepada rakyat Israel, ia memohon, "Terus lakukan segalanya sampai kita keluar dari sini dalam keadaan hidup-hidup." "Keluarkan kami dari sini dalam keadaan hidup-hidup, karena dengan langkah ini tidak akan ada yang bisa selamat"

Berbicara kepada keluarganya, ia mengatakan kepada mereka betapa ia mencintai mereka: "Tidak ada satu hari pun yang tidak saya pikirkan tentang kalian."

Danino mengakhiri dengan mengatakan, "Orang-orang Israel: Jangan abaikan kami."

Hamas kemudian memotong klip penunjuk waktu pasir dengan kata-kata "waktu hampir habis."

Di akhir video, muncul kata-kata yang berbunyi, "Pertukaran kesepakatan... kebebasan dan kehidupan. Tekanan militer... kematian dan kegagalan."

Ribuan pemukim telah melakukan protes sejak Minggu untuk menuntut agar pemerintah Netanyahu berkomitmen pada kesepakatan pertukaran tawanan dengan Perlawanan Palestina setelah ketakutan terburuk para pejabat keamanan Israel menjadi kenyataan pada Minggu.

Para pejabat telah memperingatkan Netanyahu bahwa menunda gencatan senjata akan membuat para tawanan kehilangan nyawa. Tiga tawanan dilaporkan dijadwalkan untuk dibebaskan pada tahap pertama kesepakatan pertukaran tawanan dengan Perlawanan Palestina, yang diusulkan oleh pemerintah Netanyahu sendiri, namun kemudian dibatalkan setelah Hamas menyetujuinya pada akhir Mei.

AL MAYADEEN | JERUSALEM POST

Ida Rosdalina

Ida Rosdalina

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus