Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Indian Space Research Organisation (ISRO) dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) pada 19 Maret 2024, menanda-tangani sejumlah perjanjian kerja sama bidang luar angkasa. Di antara kolaborasi itu adalah Perjanjian Implementasi Pengalihan Hak Fasilitas Telemetri, Pelacakan dan Komando (TTC) Biak Terpadu serta Pengaturan Pelaksana Pengoperasian, Pemeliharaan dan Pemanfaatan Telemetri, Pelacakan dan Komando (TTC) Biak Terpadu, Fasilitas Satelit dan Kendaraan Peluncur antara ISRO.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kedutaan Besar India di Jakarta dalam keterangan menjelaskan perjanjian tersebut ditandatangani di hadapan Laksana Tri Handoko, Ketua BRIN dan Duta Besar India untuk Indonesia Sandeep Chakravorty. Menurut Chakravorty, saat ini sektor luar angkasa India sedang mengalami pertumbuhan dan aktivitas yang pesat dan pengerjaan program penerbangan luar angkasa manusia pertama di India “Gaganyaan” mengalami kemajuan signifikan yang akan selesai pada 2025. India mengapresiasi kemajuan Indonesia dalam komunikasi luar angkasa di sektor publik dan swasta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Duta Besar Chakravorty pun menyambut baik minat perusahaan-perusahaan Indonesia dalam hal ini dan menegaskan kembali keinginan India untuk bekerja sama di bidang Luar Angkasa dengan negara-negara sahabat. Sedangkan Handoko mengharapkan kerja sama yang berkelanjutan dan semakin meningkat antara India dan sektor luar angkasa Indonesia.
Kolaborasi ini menandai tonggak penting dalam memperkuat kerja sama bilateral antara India dan Indonesia setelah penandatanganan Inter-Governmental Framework Agreement on Cooperation in the Exploration and Uses of Outer Space for Peaceful Purposes (Perjanjian Kerangka Kerja Antar-Pemerintah tentang Kerja Sama Eksplorasi dan Penggunaan Luar Angkasa untuk Tujuan Damai), yang ditandatangani saat Perdana Menteri Narendra Modi kunjungan kerja ke Jakarta pada Mei 2018.
India dan Indonesia melalui ISRO dan BRIN juga mengikatkan diri dalam Perjanjian Kerangka Kerja mengatur pengalihan hak milik, termasuk operasi lebih lanjut dan pengelolaan TTC oleh ISRO. Selain itu, kedua negara juga akan memberikan dukungan layanan peluncuran satelit Indonesia setiap lima tahun dan pendirian stasiun bumi lain di Biak-3. Stasiun TTC pertama di Biak, didirikan pada tahun 1999.
Pada 2002, kedua negara diketahui pula menandatangani MoU yang lebih luas untuk kerjasama antariksa. TTC kedua didirikan pada 2005. Dengan ditandatanganinya perjanjian ini, kerja sama luar angkasa India-Indonesia diharapkan semakin meningkat.
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini