Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris dituduh melakukan sejumlah plagiarisme untuk buku yang diluncurkan pada 2009 saat dia menjabat sebagai jaksa penuntut untuk wilayah San Francisco. Harris dalam pilpres 2024 sedang mencalonkan sebagai presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut sebuah investigasi yang dilakukan oleh 'pemburu plagiarisme' Austrian Stefan Weber, Harris setidaknya mengangkat 24 fragmen dari penulis lain dalam bukunya yang berjudul "Smart on Crime", yang ditulis bersama Joan O'C Hamilton. Tiga fragmen lainnya adalah 'self-plagiarism dari sebuah hasil karya dengan seorang co-author'.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Apa yang temuan-temuan ini katakan soal Kamala Harris? Apakah dia bagian dari kebohongan? Apakah ghostwriter Harris yang melakukan plagiarisme? Apakah (kesalahan) itu dilakukan tim dibelakangnya (Harris)? Saya tidak tahu. Saya biarkan orang menyimpulkan dengan benar," kata Weber terkait dengan dugaan plagiarisme.
Dugaan plagiarisme terhadap Harris dilaporkan pula oleh aktivis konservatif Chris Rufo. Dalam ungggahannya pada Senin, 14 Oktorber 2024, dia menyoroti sejumlah kutipan dalam bukunya Harris yang sepertinya diambil dari beberapa sumber kata per kata. John Jay College of Criminal Justice dan biro Bantuan Keadilan menuliskan ada beberapa contoh, yang Harris tampaknya telah menghapus bagian yang diambil dari Wikipedia, sedangkan bagian lainnya memperlihatkan keterangan yang dipublikasi NBC News namun ditulis ulang.
"Jelas ada sebuah pelanggaran standar di sini. Harris dan co-authornya telah mencontek bagian-bagian yang panjang hampir kata demi kata tanpa kutipan yang tepat dan tanpa tanda kutip yang merupakan definisi plagiarisme dalam buku text," kata Rufo.
Rufo juga mencatat meskipun Harris mungkin mengandalkan seorang ghostwriter untuk draft bukunya, dia pada akhirnya bertanggung jawab untuk isi plagiarisme yang ada dalam buku tersebut karena namanya ada dalam sampul buku tersebut. Rufo pun meminta Harris serta penerbit buku tersebut agar mencabut bagian-bagian yang dicatut dari sumber lain dan membuat sebuah catatan koreksi.
"Harus ada sebuah standar dan Kamala Harris gagal," kata Rufo menyimpulkan.
Sumber : RT.com