Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu partai terkuat di Meksiko menunjuk Wali Kota Mexico City untuk maju sebagai kandidat untuk pemilihan presiden tahun depan. Dia adalah Claudia Sheinbaum, seorang wanita yang merupakan pendukung dekat Presiden Andres Manuel Lopez Obrador, dan dianggap sebagai anggota terkuat untuk dipilih pada jajak pendapat nasional.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam proses tersebut, Claudia Sheinbaum telah mengalahkan lima pesaing lainnya dan berhasil memenangkan masing-masing dari lima jajak pendapat nasional. Jika Claudia Sheinbaum berhasil maju sebagai Presiden Meksiko periode selanjutnya, ia akan menjadi presiden perempuan pertama di negara tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Profil Claudia Sheinbaum
Claudia Sheinbaum atau disebut juga Claudia Sheinbaum Pardo, merupakan wanita kelahiran 4 Juni 1962. Politisi Meksiko yang sekaligus dikenal sebagai insinyur perempuan ini adalah wali kota perempuan dan wali kota keturunan Yahudi pertama di Meksiko .
Claudia Sheinbaum menjabat sebagai Wali Kota Mexico City dari 2018 hingga 2023, sebelum akhirnya mengundurkan diri untuk maju dalam kontestasi pemilihan presiden 2024 mendatang. Wanita pemenang jajak pendapat nasional ini dikenal dengan penelitian ilmiah dan advokasi kebijakan mengenai masalah efisiensi energi, keberlanjutan, dan lingkungan yang dibuatnya.
Bahkan, Claudia merupakan salah satu ilmuwan dan pembuat kebijakan yang menerima Hadiah Nobel Perdamaian tahun 2017 atas karyanya di Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC) PBB.
Merupakan putri kedua dari pasangan akademisi, ibunya adalah Annie Pardo Cemo seorang ahli biologi dan professor emeritus di Universitas Otonomi Nasional Mexico (UNAM). Sementara ayahnya bernama Carlos Sheinbaum merupakan seorang insinyur kimia.
Setelah menghabiskan masa kecilnya di Mexico City, Claudia Sheinbaum mendaftar di Universitas tempat sang ibu bekerja yakni Universitas Otonomi Nasional Mexico (UNAM) dan mengambil jurusan fisika. Perempuan ini juga mendapatkan gelar master dan doktornya di universitas yang sama dengan berfokus pada teknik energi. Ia melakukan penelitian doktoralnya di Lawrence Berkeley National Laboratory di Berkeley, California, Amerika Serikat.
Sementara itu, dalam disertasinya ia membandingkan tren konsumsi energi di Mexico dengan negara-negara industri maju lainnya. Claudia Sheinbaum kemudian kembali ke UNAM sebagai anggota dan bagian dari fakultas teknik pada 1995.
Aktivitas Politik Claudia Sheinbaum
Sebenarnya Claudia Sheinbaum telah aktif dalam dunia politik sejak tahun 1980-an sebagai mahasiswa dan profesor. Meskipun ia memiliki peran dalam mendirikan Partai Demokrat Revolusioner yang dipimpin mahasiswa tahun 1998, ia sendiri baru menjabat pada pergantian abad ke 21.
Kemudian seperti dilansir dari laman Britannica.com, pada tahun 2000 ia diangkat menjadi menteri lingkungan hidup Mexico City oleh Wali Kota Andres Manuel Lopez Obrador, yang memiliki hubungan politik kuat dengannya. Kemudian, setelah Lopez Obrador kalah dalam pencalonannya menjadi Presiden Meksiko, Claudia Sheinbaum kembali ke UNAM, dan berkontribusi pada bagian mitigasi perubahan iklim pada penilaian keempat dan kelima IPCC.
Pada 2015, Claudia Sheinbaum terpilih sebagai wali kota distrik Tlalpan di Mexico City. Dalam perannya ini, ia menekankan pada pentingnya hak atas air dan penggunaan yang adil. Meskipun tetap tak lepas dari kritik, namun dukungan untuk Claudia Sheinbaum terus meningkat.
Dia kemudian terpilih menjadi Walikota Mexico City pada Juli 2018 dan memperoleh 50 persen suara dari tujuh kandidat. Baru saja pada 12 Juni 2023 lalu, Claudia Sheinbaum mengumumkan bahwa dirinya mengundurkan diri sebagai Wali Kota Mexico City untuk mencalonkan diri sebagai Presiden Meksiko.
Pilihan Editor: Untuk Pertama Kali Wanita Jadi Wali Kota Mexico City