Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Cina Desak Israel untuk Segera Hentikan Agresi terhadap Rafah

Menyusul pembantaian di Rafah, dan sebuah rencana serangan ke wilayah tersebut, Cina menyerukan penghentian segera agresi Israel.

13 Februari 2024 | 21.45 WIB

Asap mengepul selama operasi darat Israel di Khan Younis, di tengah konflik antara Israel dan kHamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 11 Februari 2024. REUTERS/Bassam Masoud
Perbesar
Asap mengepul selama operasi darat Israel di Khan Younis, di tengah konflik antara Israel dan kHamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 11 Februari 2024. REUTERS/Bassam Masoud

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Pada Selasa, Cina meminta Israel untuk menghentikan agresinya di wilayah Rafah di Jalur Gaza tanpa penundaan, dan memperingatkan akan terjadinya “krisis kemanusiaan yang parah” jika perang terus berlanjut. “Cina mengikuti perkembangan di kawasan Rafah, menentang dan mengutuk tindakan yang merugikan warga sipil dan melanggar hukum internasional,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri dalam sebuah pernyataan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Beijing mendesak Israel untuk segera “menghentikan operasi militernya sesegera mungkin, (dan) melakukan segala upaya untuk menghindari jatuhnya korban sipil yang tidak bersalah, guna mencegah bencana kemanusiaan yang lebih serius di wilayah Rafah”.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Israel berada di bawah tekanan internasional yang semakin meningkat untuk menyetujui gencatan senjata dengan Perlawanan Palestina, sekaligus bersiap untuk melakukan serangan ke Rafah, kota perbatasan selatan Gaza di mana lebih dari satu juta pengungsi Palestina mencari perlindungan setelah Israel mengumumkan tempat tersebut menjadi zona aman bagi para pengungsi.

Pembantaian di Rafah

Pada Senin, koresponden Al Mayadeen melaporkan bahwa pasukan pendudukan Israel melakukan pembantaian besar-besaran di Rafah dini hari, dengan sebagian besar korbannya adalah perempuan dan anak-anak. Pesawat tempur pendudukan Israel disebut melancarkan lebih dari 50 serangan udara di Rafah, dan pasukan Israel menggunakan rudal pembakar yang dilarang secara internasional dalam serangan udaranya.

Sumber-sumber medis Palestina mengatakan, setidaknya 100 orang tewas dan lebih dari 230 orang terluka dalam serangan besar-besaran Israel di kota Rafah, Jalur Gaza selatan.

Sebagai tanggapan atas pembantaian tersebut, gerakan Perlawanan Palestina Hamas menekankan bahwa serangan tentara pendudukan Israel yang "mirip Nazi" di kota Rafah dianggap sebagai kelanjutan dari perang genosida terhadap rakyat Palestina. Dalam sebuah pernyataan yang mengomentari pembantaian yang dilakukan pasukan pendudukan Israel terhadap kota selatan, yang menewaskan sedikitnya 100 warga Palestina dan beberapa lainnya terluka, Hamas meminta pemerintah AS dan Presiden Biden secara pribadi bertanggung jawab penuh bersama dengan pemerintah pendudukan Israel atas kejahatan ini.

Sementara itu, Gerakan Jihad Islam di Palestina menegaskan bahwa pembantaian Israel di kota Rafah dan desakan entitas tersebut untuk terus melakukan kejahatannya adalah peningkatan genosida yang disengaja terhadap rakyat Palestina. Dalam sebuah pernyataan, gerakan tersebut mengatakan, "Kejahatan ini menegaskan bahwa Nazi dan pemerintahan kriminal entitas tersebut tidak peduli dengan opini publik atau sekutunya di antara kubu normalisasi."

AL MAYADEEN

Ida Rosdalina

Ida Rosdalina

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus