Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta -Cina mengatakan pihaknya percaya Iran dapat menangani situasi dan menghindari gejolak lebih lanjut di kawasan Timur Tengah sambil menjaga kedaulatannya. Ini setelah terjadi serangan Israel terhadap kedutaan Iran di Damaskus, Suriah pada 1 April dan kemudian serangan balasan Iran terhadap Israel pada akhir pekan lalu.
Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi berbicara lewat telepon dengan timpalannya dari Iran Hossein Amir-Abdollahian pada Senin, menurut kantor berita pemerintah Xinhua pada Selasa, 16 April 2024.
Percakapan tersebut dilakukan di tengah ketegangan meningkat di Timur Tengah ketika militer Israel berjanji akan membalas serangan Iran, dan beberapa negara menyerukan kedua belah pihak untuk menahan diri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Banyak negara telah memanggil duta besar Iran di kedutaan masing-masing sejak serangan rudal yang menyasar markas militer Israel pada Sabtu malam.
Amir-Abdollahian menjelaskan kepada Wang posisi Iran mengenai serangan Israel terhadap bagian kedutaan Iran di Suriah, dan mengatakan bahwa Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (Dewan Keamanan PBB) tidak menyikapi serangan itu dengan semestinya.
Ia berkata Iran mempunyai hak untuk membela diri, sebagaimana diatur dalam Pasal 51 Piagam PBB, sebagai respons terhadap pelanggaran kedaulatannya.
“Mengingat situasi regional saat ini sangat sensitif, Amir-Abdollahian mengatakan Iran bersedia menahan diri dan tidak berniat memperburuk situasi lebih lanjut,” kata Xinhua tentang isi percakapan antara Wang dan Amir-Abdollahian.
Iran menyerukan gencatan senjata segera di Jalur Gaza yang sedang dibombardir oleh Israel sejak 7 Oktober 2023, kata menteri Iran tersebut, serta mendukung upaya aktif Cina untuk mendorong gencatan senjata.
Wang mengatakan negaranya mengutuk keras serangan terhadap kedutaan Iran di Suriah, dan menganggapnya sebagai pelanggaran serius terhadap hukum internasional dan tidak dapat diterima.
Cina mencatat pernyataan Iran bahwa tindakan yang diambilnya terbatas dan merupakan tindakan membela diri dalam menanggapi serangan terhadap konsulat Iran di Suriah, kata Wang.
Anggota politbiro Komite Sentral Partai Komunis Cina itu menghargai Iran karena “tidak menargetkan negara-negara regional dan tetangga” dan terus menerapkan kebijakan bertetangga yang baik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Iran diyakini dapat menangani situasi ini dengan baik dan menghindari gejolak lebih lanjut di kawasan sambil menjaga kedaulatan dan martabatnya sendiri,” kata Xinhua, mengutip Wang.
Wang mengatakan, situasi saat ini merupakan dampak limpahan dari meningkatnya konflik di Gaza. Ia menilai tugas mendesak saat ini adalah menerapkan Resolusi 2728 dari Dewan Keamanan sesegera mungkin, mencapai gencatan senjata dan mengakhiri pertempuran di Gaza.
Resolusi tersebut, yang diadopsi pada 25 Maret 2024, menuntut gencatan senjata segera antara Israel dan Hamas selama bulan Ramadan.
Resolusi itu juga menuntut pembebasan semua sandera Hamas tanpa syarat. Empat belas negara anggota Dewan Keamanan PBB memberi suara setuju terhadap naskah tersebut, kecuali Amerika Serikat yang abstain dalam pemungutan suara.
Saat pertemuan darurat Dewan Keamanan pada 14 April 2024 untuk membahas serangan Iran atas permintaan Israel, Cina menyuarakan dukungannya kepada Iran.
Utusan Cina untuk PBB menggambarkan serangan Israel pada 1 April terhadap gedung diplomatik Iran sebagai pelanggaran berat terhadap hukum internasional dan pelanggaran kedaulatan kedua negara.
Zhang Jun selaku perwakilan Cina mencatat pernyataan Iran bahwa tindakan militernya merupakan respons terhadap agresi Israel terhadap wilayah diplomatik.
Ia juga berkata pada Dewan bahwa situasi yang sedang berlangsung merupakan dampak terbaru dari konflik Gaza, dan menjadi pengingat bahwa isu Palestina masih menjadi isu sentral dalam permasalahan Timur Tengah.
Pilihan Editor: Temu Biden dan Delegasi AS, Irak Mengaku Khawatir Terseret Perang di Timur Tengah
XINHUA | REUTERS